Jumat, 15 November 2024

Arang Kelapa


 
Dokumen pribadi
Karya: Gutamining Saida

Di sebuah desa kecil jauh dari kecamatan Kedungtuban, tersembunyi sebuah pabrik mungil yang menyimpan rahasia besar. Pabrik ini bukanlah pabrik biasa, melainkan sebuah tempat di mana tempurung kelapa yang seringkali dianggap limbah, disulap menjadi produk bernilai tinggi yang menembus pasar internasional.

Setiap harinya, tumpukan tempurung kelapa kering tiba di pabrik. Tempurung-tempurung ini kemudian melalui proses yang panjang dan penuh ketelitian. Pertama-tama, tempurung kelapa dipecah menjadi potongan-potongan kecil, lalu digiling hingga menjadi serbuk halus. Serbuk tempurung kelapa inilah yang menjadi bahan baku utama pembuatan arang.

Serbuk tempurung kelapa kemudian dicampur dengan tapioka. Campuran ini memiliki peranan penting dalam menghasilkan arang dengan kualitas yang baik. Setelah tercampur rata, adonan tersebut dibentuk menjadi cetakan-cetakan kecil. Proses selanjutnya adalah pemanasan. Adonan cetakan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu tinggi. Proses pemanasan ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air dan zat-zat pengotor lainnya dalam adonan, sehingga menghasilkan arang yang padat dan berpori.

Setelah melalui proses pemanasan, arang yang masih panas kemudian didinginkan. Proses pendinginan ini sangat penting untuk menghindari retak atau pecahnya arang. Setelah dingin, arang siap untuk dicetak. Arang yang telah dicetak kemudian dimasukkan kembali ke dalam oven untuk proses pembakaran akhir. Proses pembakaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas arang dan menghilangkan sisa-sisa zat yang mudah terbakar.


Arang yang telah selesai diproses kemudian dikemas dengan menggunakan plastik. Beberapa buah arang dikemas dalam plastik kecil sebagai kemasan dalam, lalu kemudian dimasukkan ke dalam kotak yang lebih besar sebagai kemasan luar. Produk akhir ini siap untuk dikirim ke berbagai negara di dunia.

Meskipun ukurannya kecil, pabrik arang di Kedungtuban ini memiliki peran yang sangat besar bagi masyarakat sekitar. Pabrik ini telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 45 orang, sebagian besar adalah perempuan. Dengan demikian, pabrik ini tidak hanya memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Produk arang dari Kedungtuban telah berhasil menembus pasar internasional. Arang-arang ini diekspor ke berbagai negara, seperti Lebanon, Turki, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Hal ini membuktikan bahwa produk Indonesia, khususnya produk dari daerah kecil seperti Kedungtuban, mampu bersaing di pasar global.

Keberhasilan pabrik arang di Kedungtuban ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan. Mereka bekerja sama dengan penuh semangat untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah juga sangat penting dalam pengembangan usaha ini.

Kisah sukses pabrik arang di Kedungtuban ini mengajarkan kita bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, kita dapat mengubah limbah menjadi produk yang bernilai tinggi. Selain itu, kisah ini juga membuktikan bahwa produk-produk lokal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar internasional. Semoga bermanfaat.

Kedungtuban, 16 November 2024



LEMBARAN KARYAKU DI TAHUN 2023



 Karya: Gutamining Saida

Tahun 2023, sebuah lembaran baru perjalanan hidupku. Dulu hari-hariku dipenuhi dengan tarian kata-kata. Aku merangkai makna dalam setiap coretan pena. Namun, seiring dengan kepercayaan yang diembankan membuat prioritasku bergeser. Tiba-tiba, waktu terasa begitu singkat dan pikiran begitu penuh.

Sebagai seorang pendidik, aku merasa dan bertanggung jawab atas tumbuh kembang para siswa. Tugas-tugas administratif, rapat, dan interaksi dengan berbagai pihak menyita hampir seluruh waktuku. Dalam keseharian, aku hanya memiliki 12 jam waktu wajib untuk bekerja. Seharusnya, dengan durasi tersebut, masih ada celah untuk berkarya. Namun, realitanya tidak sesederhana itu. Pikiran yang terus berkecamuk dengan berbagai persoalan sekolah membuatku seringkali merasa lelah dan kewalahan.

Aku rindu sekali dengan momen-momen ketika duduk tenang di sudut ruangan, ditemani air putih dan buku catatan. Saat itu, pikiran bebas mengembara, melahirkan ide-ide segar yang kemudian dituangkan dalam tulisan. Namun, kini, kesempatan seperti itu terasa begitu langka.

Meski begitu, semangat untuk terus berkarya tidak pernah padam. Aku sadar bahwa menulis bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga bagian dari diriku. Tulisan adalah jendela yang menghubungkan aku dengan dunia luar, tempat aku berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi.

Aku mencoba menyiasati waktu yang terbatas. Sela-sela waktu luang, misalnya saat menunggu rapat dimulai atau saat perjalanan pulang, aku manfaatkan untuk menulis beberapa kalimat atau ide. Aku juga bergabung dalam komunitas menulis daring, mengikuti tantangan menulis, dan berkolaborasi dengan penulis lain. Dengan begitu, aku tetap terhubung dengan dunia literasi dan merasa tidak terasingkan.

Jejak yang ku tinggalkan di tahun 2023 mungkin tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Namun, aku merasa bersyukur masih bisa berkarya, meski dalam skala yang lebih kecil. Setiap tulisan yang berhasil ku buat, bagiku adalah sebuah pencapaian. Di tengah kesibukan aku masih bisa menyisihkan waktu untuk hal-hal yang kucintai.

Aku percaya bahwa setiap pengalaman, baik suka maupun duka, akan memperkaya hidup dan karya kita. Menjadi seorang diberi kepercayaan telah mengajariku banyak hal, termasuk tentang manajemen waktu, dan pentingnya keseimbangan hidup. Semua pelajaran berharga ini, secara tidak langsung, turut mewarnai tulisanku.

Melalui tulisan-tulisan aku berharap dapat menginspirasi orang lain.  Terutama mereka yang memiliki kesibukan yang sama denganku. Bahwa di tengah kesibukan, kita masih bisa menemukan waktu untuk berkarya dan mengejar passion. Bahwa dengan sedikit usaha dan kreativitas, kita bisa tetap produktif dan menghasilkan karya yang bermanfaat. Semoga dapat menginspirasi.

KARYAKU TAHUN 2023

1.    UNTAIAN AKSARA (Antologi akrostik) Pebruari 2023, Penerbit CV RWTC SUCCESS.

2.  MEMBINGKAI PERSPEKTIF PENDIDIKAN (Antologi Esai dan Feature) April 2023, Penerbit Yayasan KPPJB

3.  TARIAN AKSARA PENUH MAKNA (Antologi Puisi) Oktober 2023, Penerbit CV Anagraf Indonesia.

4.   GURU UNDERCOVER (Antologi Kisah-kisah Istimewa) November 2023, Penerbit CV. Pustaka Literasi.

5.    JINGGA DI UJUNG SENJA (Antologi Puisi Akrostik) Desember 2023, Penerbit Yayasan KPPJB

Kedungtuban, 15 November 2024

 

 

Rabu, 13 November 2024

ULAR TANGGA BERSAMA 9B

 


Karya: Gutamining Saida

Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, mata pelajaran IPS di kelas 9B pada jam 4-5 menghadirkan metode pembelajaran yang berbeda. Hari ini, materi tentang "Interaksi Masyarakat Abad 21 dan Alat Pembayaran Modern" disajikan melalui permainan tradisional yang dikemas dengan lebih kreatif dan edukatif, yaitu permainan ular tangga. Permainan ini ternyata sukses memancing antusiasme siswa, apalagi setelah jam istirahat di mana mereka baru saja menikmati berbagai jajanan dan minuman. Dengan tubuh dan pikiran yang lebih segar, para siswa tampak semakin bersemangat untuk berkompetisi dalam permainan ini.

Ular tangga adalah permainan papan yang dimainkan dengan menggunakan dadu. Papan permainan ini terdiri dari kotak-kotak bernomor yang disusun dalam pola zigzag. Beberapa kotak di papan ini memiliki simbol ular dan tangga. Tangga di permainan ini berfungsi untuk membawa pemain ke kotak yang lebih tinggi, yang merupakan jalur cepat untuk mencapai garis finis. Sebaliknya, ular akan membawa pemain turun ke kotak yang lebih rendah, yang berarti pemain akan mundur dari targetnya.

Dalam konteks pembelajaran IPS, permainan ular tangga dapat dimodifikasi dengan memasukkan materi yang relevan. Misalnya, saat bermain harus menjawab pertanyaan jika dapat menjawab bisa lanjut bermain. Dengan demikian, permainan tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi media efektif untuk memahami materi pembelajaran pengetahuan singkat tentang interaksi masyarakat abad 21 dan alat pembayaran modern.  



Permainan ular tangga dalam pembelajaran IPS di kelas 9B ini dilaksanakan setelah pembagian kelompok. Satu kelas dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing terdiri dari 6-7 siswa dengan komposisi yang merata antara laki-laki dan perempuan. Setiap kelompok diinstruksikan untuk membuat identitas sendiri seperti logo atau lambang kelompok, yang memberikan sentuhan personal dan mendorong kreativitas siswa. Selain itu, mereka perlu mempersiapkan dadu untuk setiap kelompok, yang merupakan alat penting dalam permainan ini. Tak hanya itu, setiap kelompok juga diberi kebebasan untuk mendesain penanda atau pion permainan dengan ciri khas sendiri, menambah semangat dan keseruan mereka dalam berkompetisi.

Guru kemudian menjelaskan aturan permainan, yaitu:

  1. Setiap kelompok akan bergiliran melempar dadu.
  2. Angka yang muncul pada dadu akan menentukan langkah maju pada papan permainan.
  3. Jika pion berhenti di kotak yang ada simbol tangga, pion akan naik ke kotak yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika berhenti di kotak dengan simbol ular, pion harus mundur ke kotak lebih rendah.
  4. Sebelum bermain siswa harus menjawab pertanyaan terkait materi "Interaksi Masyarakat Abad 21 dan Alat Pembayaran Modern."
  5. Kelompok yang mencapai kotak terakhir pertama kali dianggap sebagai pemenang.


Materi yang digunakan dalam permainan ular tangga ini mengangkat dua topik penting dalam mata pelajaran IPS: interaksi masyarakat abad 21 dan alat pembayaran modern., pertanyaan atau fakta mengenai interaksi sosial di era digital dan alat pembayaran yang kini semakin modern telah disisipkan. Contoh pertanyaan yang mungkin muncul antara lain:

  • "Sebutkan dua contoh alat pembayaran modern selain uang tunai."
  • "Apa pengaruh teknologi digital terhadap interaksi masyarakat di era sekarang?"
  • "Sebutkan kelebihan dan kekurangan menggunakan dompet digital dibandingkan uang tunai."


Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan ini, siswa diharapkan dapat merefleksikan dan menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari. Mereka pun saling berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan jawaban yang tepat. Selain memperkaya pemahaman mereka tentang materi, metode ini juga melatih keterampilan kolaboratif dan kritis dalam menyelesaikan masalah bersama.

Setelah memahami aturan permainan dan materi, siswa menjadi semakin kreatif. Beberapa kelompok membuat pion mereka dari kertas warna-warni, sementara yang lain menggunakan benda kecil seperti tutup botol minuman sebagai penanda kelompok mereka di papan ular tangga. Kreativitas siswa terlihat menonjol, terutama dalam pembuatan identitas kelompok. Atmosfer kelas menjadi hidup dan dipenuhi dengan tawa serta semangat kompetitif yang positif.

Setiap kali giliran melempar dadu tiba, ketegangan terlihat jelas di wajah siswa. Mereka berharap pion mereka tidak mendarat di kotak ular yang membuat mereka harus mundur. Jika ada kelompok yang berhasil mencapai tangga dan naik, sorak-sorai langsung pecah. Sebaliknya, saat pion mereka mendarat di kotak ular, ada raut kecewa, namun segera diikuti tawa dan semangat untuk kembali mengejar.

Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran IPS di kelas 9B memberikan beberapa manfaat positif:

  1. Meningkatkan Partisipasi Aktif: Siswa lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran karena nuansa permainan membuat suasana belajar lebih santai dan menyenangkan.
  2. Meningkatkan Pemahaman Materi: Dengan pertanyaan dan fakta pada kotak-kotak papan, siswa belajar materi secara langsung saat mereka bermain. Mereka dihadapkan pada situasi yang mengharuskan pemahaman mendalam tentang materi untuk melanjutkan permainan.
  3. Mengembangkan Kerja Sama Kelompok: Permainan ini melatih siswa untuk bekerja dalam tim, saling mendengarkan, dan menghargai pendapat anggota kelompok lainnya.
  4. Mendorong Kreativitas dan Inisiatif: Dengan tugas membuat identitas kelompok, pion, dan strategi permainan, siswa terlatih untuk berkreasi sesuai keinginan mereka sendiri.

Pembelajaran melalui permainan ular tangga di kelas 9B pada materi IPS berhasil menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan. Selain meningkatkan pemahaman materi tentang interaksi masyarakat di abad 21 dan alat pembayaran modern, metode ini juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif. Melalui permainan ini, mereka belajar bahwa proses belajar bisa menjadi pengalaman yang seru dan tak terlupakan. Semoga bermanfaat.

 


Senin, 11 November 2024

Menikmati Menu Seblak Bersama Kelas 8B



Karya: Gutamining Saida


Hari Senin, tanggal 11 November 2024 semangat belajar siswa kelas 8B begitu membara. Mereka kompak mengenakan seragam samin, seragam khas Blora. Seragam yang wajib dikenakan di tanggal 11 tiap bulannya.  Laki-laki pakaian hitam-hitam atasan lengan panjang dengan dipadu celana komprang. Perempuan memakai kebaya hitam dengan bawahan batik. Mata Pelajaran IPS selalu membuat mereka bersemangat. Namun, semangat mereka bukan hanya karena seragam, melainkan karena ada kejutan menarik yang sudah disiapkan guru IPS.

Sesampainya di kelas, mata mereka langsung tertuju pada lantai depan papan tulis. Di atasnya, terpampang beragam gambar menu seblak yang menggugah selera. Ada seblak cakar, seblak komplit, dan seblak telur. Setiap gambar menu ternyata menyembunyikan sebuah pertanyaan menarik seputar materi IPS yang sedang mereka pelajari.

Pertemuan terakhir minggu yang lalu, guru IPS sudah memberitahukan untuk belajar materi yang sudah selesai diberikan. Akan dipakai untuk evaluasi siswa, seberapa jauh mereka paham akan materi.

"Wah, Bu! Ada seblak-seblaknya!" seru Vino dengan semangat.

"Iya, Nak. Hari ini kita belajar IPS dengan cara yang berbeda. Kalian harus 'menyantap' seblak-seblak ini untuk mendapatkan nilai yang memuaskan," jawab Bu Saida.

Sontak saja, kelas menjadi riuh. Para siswa berebut mengambil gambar menu seblak favorit mereka. Ada yang memilih seblak cakar karena isinya yang banyak, ada pula yang memilih seblak komplit karena ingin tantangan yang lebih lengkap.

"Bu, saya boleh ambil seblak telur, ya?" tanya Yola dengan ragu.

"Tentu saja, semua menu sama lezatnya kok," jawab Bu Saida menenangkan.

Sekarang sedang marak jual seblak prasmanan. Sehingga bu Saida terinspirasi menyajikan seblak secara prasmanan juga. Mereka bisa memilih beberapa pilihan menu. Setelah mendapatkan menu masing-masing, para siswa mulai fokus mengerjakan soal yang ada di balik gambar. Mereka berlomba-lomba mencari jawaban yang tepat. Ada yang mengerjakan soal dengan serius, ada pula yang saling berdiskusi dengan teman sebangku.

"Ini jawabannya apa, ya?" tanya Danu pada Eko.

"Menurutku sih yang ini, tapi coba kita cek lagi di buku," jawab Eko

Suasana kelas begitu hidup. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga saling membantu dan bekerja sama. Meskipun terlihat seperti sedang bermain, namun pada dasarnya mereka sedang mengasah kemampuan berpikir kritis dan menganalisis.

Setelah waktu yang ditentukan, Bu Saida meminta para siswa mengumpulkan jawaban mereka. Dengan wajah sumringah, mereka menyerahkan lembar jawaban.

"Kalian semua hebat! Jawaban kalian sangat bagus. Saya senang sekali melihat semangat belajar kalian," puji Bu Saida.

"Terima kasih, Bu! Belajar IPS jadi lebih seru," ujar Vanesa

"Iya, Bu. Saya jadi lebih paham materi yang kemarin kita pelajari," tambah Ria

Dengan cara belajar yang menyenangkan seperti ini, diharapkan para siswa kelas 8B dapat lebih mudah memahami materi IPS. Selain itu, mereka juga dapat melatih kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, dan memecahkan masalah.

Cerita ini mengajarkan kita bahwa belajar tidak harus selalu membosankan. Dengan sedikit kreativitas, kita dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Selain itu, kerja sama dan semangat belajar yang tinggi akan membawa kita pada hasil yang memuaskan.

Soal-soal yang tersajikan dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan siswa yaitu sulit, sedang dan mudah serta materi yang sedang dipelajari. Siswa mengambil seblak yang tersaji di lantai  depan papan tulis, setelah menyelesaikan satu soal. Kemudian maju lagi untuk mengambil dan mengerjakan begitu seterusnya.

Nah, untuk penilaian kepada siswa selain lembar jawaban, guru dapat memberikan penilaian berdasarkan partisipasi siswa dalam diskusi dan kecepatan serta kerapian pekerjaan.

Jadi, dengan mengerjakan soal secara individu dapat memberikan beberapa manfaat, seperti: satu, Menumbuhkan sikap mandiri dan bertanggung jawab. Dua, Melatih kemampuan mencari informasi dari sumber belajar yang ada di lingkungan. Tiga, Mengetahui perkembangan belajar siswa.  

Selain itu, mengerjakan soal secara individu dengan model ini dapat membantu siswa untuk:  Pertama, Mengetahui sejauh mana pemahamannya terhadap materi yang sudah diajarkan, Kedua, Membantu memahami materi dengan lebih baik, Ketiga, Menyiapkan diri untuk mengikuti tes sumatif, Keempat, Meningkatkan kepercayaan diri, Kelima, Melatih manajemen waktu. 

Semoga cerita ini bermanfaat dan dapat menginspirasi. Selalu semangat bagi pejuang pendidikan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik !

Kedungtuban, 12 November 2024

 

Rabu, 06 November 2024

Karyamu Yang Menakjubkan

Dokumen Pribadi
Karya: Gutamining Saida

Kamis 7 November 2024, suasana sekolah masih lengang saya bergegas menuju kelas 9A untuk melaksanakan tugas sebagai guru piket. Hari itu, saya menggantikan seorang rekan yang berhalangan hadir pada jam pertama. Menyadari tanggung jawab tambahan sebagai guru piket, saya tiba lebih awal untuk memastikan kegiatan pembiasaan di kelas berjalan lancar. Pembiasaan mulai hormat bendera merah putih. Dilanjutkan membaca asmaul husna dan salawat nariyah. Bagi saya hari ini kesempatan yang baik untuk ikut pembiasaan. Saya ikut pembiasaan hanya sehari dalam seminggu.

Setibanya di kelas 9A sekitar pukul 07.00, siswa-siswa terlihat masih berbincang ringan satu sama lain. Mereka menyambut dengan senyuman hangat, dan merasa aneh karena sesuai jadwal mata Pelajaran Agama Islam. Setelah memberikan salam, saya memulai kegiatan dengan pengarahan singkat tentang tugas yang akan mereka kerjakan selama jam kemudian. "Hari ini kalian kerjakan tugas Agama Islam," saya mengumumkan, "silakan kalian menulis ayat-ayat dari Surah An-Naba sebagai latihan hari ini."

Anak-anak segera mempersiapkan buku dan alat tulis mereka, dan suasana kelas perlahan menjadi tenang. Beberapa siswa tampak langsung terfokus menulis, sementara yang lain membaca ulang ayat-ayat untuk memastikan mereka menulisnya dengan benar. Saya memperhatikan mereka dengan penuh rasa bangga. Kesungguhan yang ditunjukkan anak-anak ini benar-benar membuat saya terkesan.

Di sela-sela keseriusan siswa-siswa menyelesaikan tugas mereka, pandangan saya jatuh pada sebuah tumpukan karya di meja siswa paling depan. Rasa penasaran muncul, saya mendekati tumpukan tersebut untuk melihat lebih dekat. Ternyata, karya-karya siswa yang baru dalam pelajaran seni prakarya beberapa waktu lalu. Tanpa ragu, saya mulai membuka satu per satu karya mereka, dan seketika hati saya dipenuhi kekaguman. Setiap karya begitu indah dan unik, mencerminkan bakat yang luar biasa dari setiap anak.

Ada lukisan pemandangan alam perpaduan warna-warna yang harmonis, menunjukkan ketajaman rasa estetika yang luar biasa. Di sampingnya, terdapat sketsa irisan jeruk, bunga Kaktus, bunga lengkap dengan kupu-kupu yang menggambarkan detail sayap-sayap indah dan gunung-gunung dengan sangat realistis, seolah saya bisa merasakan suasana tenang dari lukisan itu. Saya bahkan menemukan  bulan sabit yang dibuat dengan sangat rapi dan tampak begitu sempurna, dan komposisi warnanya begitu memikat.

Menyaksikan karya-karya tersebut membuat saya semakin bangga sebagai wali kelas mereka. Di balik setiap coretan, warna, dan garis yang tertuang di kanvas, saya melihat bakat tersembunyi yang layak mendapat apresiasi. Segala keterbatasan dan tantangan yang mereka hadapi.  Mereka menciptakan sesuatu yang begitu indah. Karya-karya mereka menjadi bukti nyata bahwa mereka memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan lebih jauh.

"Hebat sekali, bagus sekali karya-karya kalian ini!" komentar saya.  Saat saya melihat, membuka karya-karya mereka. Wajah mereka berseri-seri mendengar pujian itu, beberapa tersenyum malu-malu, sementara yang lain tampak bangga dengan pencapaian mereka.

Sesi jam pertama pun berlalu dengan cepat, tetapi momen kebersamaan dan kebanggaan yang saya rasakan akan selalu membekas di hati. Kelas 9A bukan hanya sekumpulan siswa biasa. Mereka memiliki bakat-bakat yang penuh potensi. Saya menginspirasi dan memotivasi mereka untuk terus berkarya dan mengasah bakat yang telah mereka miliki. Kamis pagi, saya belajar bahwa di setiap tugas, dan di setiap karya, terdapat keajaiban kecil yang patut dirayakan.

Di akhir sesi kemudian saya arahkan untuk mengabadikan karya mereka. Foto bersama diambil di tengah kelas 9A, dengan memegang karya penuh warna seni yang mereka buat sendiri. Mereka tampak memegang karya dengan beragam ekspresi. Ada yang tersenyum lebar, menunjukkan kebanggaan pada hasil kreasinya. Beberapa lainnya memegang karyanya dengan sedikit malu, tersenyum tipis sambil menunduk, mungkin merasa sedikit canggung. Di sisi kiri foto, terlihat seorang siswa memegang lukisan abstraknya dengan ekspresi puas, menatap kamera dengan yakin. Beberapa siswa berpose dengan gaya lebih santai, menutup muka dengan karyanya. menikmati momen bersama ini. Ekspresi mereka sangat beragam, namun masing-masing terpancar rasa bangga atas hasil karya yang mereka buat. Momen ini penuh kehangatan dan kebahagiaan. Semoga tambah sukses anak-anak kelas 9A. Selamat berjuang menggapai cita-citamu.

Kedungtuban, 7 November 2024

 

 




 

Minggu, 03 November 2024

Keseruan Bersama 9A

Dokumen Pribadi
Karya: Gutamining Saida

Suasana kelas 9A pada saat mata pelajaran IPS terasa agak berbeda dari biasanya. Saya, sebagai guru IPS, memiliki tujuan yang spesifik yaitu membuat siswa lebih tertarik dan terlibat. Khususnya dalam membahas materi tentang uang. Tantangannya cukup besar, mengingat jam pelajaran berada di jam terakhir.  Di saat energi siswa biasanya sudah mulai menurun, dan rasa kantuk sering menyerang.

Memahami bahwa siswa saat ini cenderung lebih akrab dengan gawai dan game daripada buku. Saya merasa perlu menggunakan pendekatan yang lebih kreatif untuk membangkitkan minat mereka. Materi tentang uang memang luas, dan sering kali dianggap “berat” bagi siswa yang sudah enggan membuka buku. Oleh karena itu, saya memutar otak mencari cara agar materi ini terasa lebih ringan, relevan, bahkan menyenangkan bagi mereka.

Begitu kelas dimulai, saya memulai dengan penjelasan dasar tentang uang. Apa itu uang, fungsi-fungsinya, dan sejarah singkatnya. Saya menjaga pembahasan tetap ringan, bahkan memasukkan contoh-contoh kehidupan sehari-hari yang dekat dengan mereka. “Misalnya, kalau kalian mau beli snack atau jajan di kantin sekolah, pasti pakai uang kan?” Dengan sedikit canda dan tawa, saya melihat mereka mulai tersenyum dan mendengarkan lebih serius.

Namun, saya tahu bahwa hanya dengan memberikan penjelasan sederhana saja tidak cukup. Maka, setelah materi dasar selesai, saya memutuskan untuk melakukan pendekatan yang lebih interaktif dan sedikit “mengejutkan.” Saya menatap mereka sejenak dan berkata, “Baiklah, kita bahas sesuatu yang sedikit berbeda. Coba, menurut kalian, apa bedanya uang dengan cinta?”

Sontak, pertanyaan ini langsung menarik perhatian mereka. Beberapa siswa yang tadinya tampak mengantuk langsung tersentak dan mengangkat kepala. “Lho, Bu, kok bahas cinta?” tanya seorang siswa dengan nada bercanda, disambut gelak tawa teman-temannya. Saya tersenyum sambil melanjutkan, “Iya, coba kita lihat, kira-kira apa bedanya uang dengan cinta menurut kalian?”

Satu per satu, siswa mulai memberikan pendapat mereka, dengan nada penuh antusiasme. Ada yang berkomentar, “Kalau uang, kalau habis bisa dicari lagi, Bu. Kalau cinta, kalau hilang susah cari gantinya!” Komentar ini disambut tawa riuh oleh teman-temannya. Lalu ada lagi yang berkata, “Kalau uang, bisa dihitung, Bu. Kalau cinta, suka bingung sendiri!” Setiap jawaban yang mereka berikan selalu penuh dengan canda tawa, namun justru semakin memacu mereka untuk berpikir kritis dan berani mengemukakan pendapat.

Setelah sesi candaan ini selesai, saya menjelaskan bahwa tujuan dari pertanyaan ini adalah agar mereka lebih mengenal cara berpikir kreatif. Saya mendorong mereka untuk mengaitkan hal-hal abstrak dengan materi yang sedang dipelajari. Dalam hal ini uang, dengan sesuatu yang mereka rasakan sendiri, seperti cinta. Saya memberi tahu mereka bahwa dengan cara ini, mereka bisa belajar mengekspresikan gagasan secara lebih menyenangkan dan relevan.

Kemudian, saya meminta mereka untuk membuat kalimat kreatif tentang uang, tetapi kali ini mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari mereka sendiri. Beberapa siswa mulai berpikir keras, lalu menuliskan di kertas. Kalimat-kalimat yang mereka buat sangat beragam, dan saya melihat ekspresi puas di wajah mereka saat membaca hasil karya mereka sendiri.

Setelah sesi kreatif ini selesai, saya meminta mereka untuk menuliskan beberapa kalimat terbaik mereka dan kemudian membagikannya di depan kelas. Setiap siswa yang maju mendapatkan apresiasi teman-temannya. Saya juga memberikan sedikit penghargaan kecil, seperti stiker atau bintang, untuk karya yang paling kreatif. Hal ini semakin memotivasi mereka, dan saya bisa merasakan antusiasme mereka yang tulus. Di akhir pembelajaran, saya merangkum pelajaran hari itu dengan pesan singkat. Saya mengakhiri kelas dengan senyuman, melihat bahwa kali ini mereka tampak benar-benar tertarik.

Ketika bel pulang berbunyi, mereka masih membahas tentang materi uang. Akhirnya ditutup doa bersama dan pulang ke rumah masing-masing.Hari itu, saya merasa bangga karena berhasil membuat siswa merasa bahwa mata pelajaran IPS bukan sekadar kumpulan teori yang membosankan, melainkan sesuatu yang bisa mereka pahami dan nikmati dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. SELAMAT MENCOBA SEMOGA BERMANFAAT.

Cepu, 3 Oktober 2024

 

Wisata Rohani Minggu Wage



 

Dokumen Pribadi
Karya : Gutamining Saida

Mentari pagi perlahan mengintip dari balik ufuk, menyinari halaman Masjid Al Mujahidin yang sudah mulai ramai. Hari Minggu Wage, hari yang dinantikan banyak umat muslim di sekitar masjid. Hari di mana mereka bisa mendekatkan diri pada Sang Pencipta melalui kegiatan wisata rohani yang telah menjadi agenda rutin.

Sejak sebelum adzan Subuh berkumandang, para ibu-ibu pengurus masjid sudah sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Nasi kotak styrofoam, minuman mineral yang segar ditaruh di kresik putih. Hidangan nasi sederhana telah siap untuk dibagikan kepada para jamaah sebelum acara dimulai.

Selepas menunaikan salat Subuh berjamaah, para jamaah mulai berdatangan. Mereka disambut hangat oleh para ibu-ibu yang bertugas membagikan nasi. Suasana kekeluargaan begitu terasa saat para jamaah duduk bersama.

Seiring berjalannya waktu, jamaah semakin banyak berdatangan hingga memenuhi seluruh ruangan masjid. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an, salawat Nabi yang dibawakan oleh grup hadroh menambah syahdu suasana pagi. Irama hadroh yang merdu mengiringi langkah dua penari sufi yang anggun. Mereka mengenakan pakaian putih yang suci, dengan jilbab yang berbeda warna, satu abu-abu dan satu merah bata. Gerakan tarian mereka yang lembut dan penuh makna membuat para jamaah terkesima.

Para jamaah larut dalam suasana spiritual yang begitu mendalam. Mereka mengikuti lantunan ayat suci dan gerakan tarian sufi dengan penuh khusyuk. Hati mereka terasa tenang dan damai. Salawat selanjutnya penari sufi tampil bergantian. Para jamaah dimanjakan dengan tarian dan irama salawat.

Namun, ada satu sosok yang masih dinantikan kehadirannya, yaitu Ustadz KH. Ali Subhan dari Banjarejo Blora. Beliau adalah ustadz yang sangat dihormati oleh para jamaah karena ilmu agamanya yang luas. Meski sedikit terlambat, para jamaah tetap sabar menanti kedatangan beliau. Mereka yakin bahwa setiap penantian pasti ada hikmahnya.

Pukul 05.50 WIB, acara pun dimulai. Pembawa acara membuka kegiatan dengan bacaan surat Al-Fatihah. Setelah itu, tibalah saat yang paling dinantikan, yaitu tausiyah dari Ustadz  KH. Ali Subhan. Dengan suara yang merdu dan tutur kata yang santun, beliau menyampaikan berbagai pesan tentang pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencontohkan kisah Nabi Musa-bersama raja Fir’aun dan Nabi Muhammad untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tausiyah yang disampaikan Ustadz KH. Ali Subhan begitu menyentuh hati para jamaah. Mereka merasa mendapat pencerahan dan motivasi untuk terus memperbaiki diri. Acara pun berlangsung khidmat hingga pukul 07.00 dan ditutup dengan doa.

Setelah acara selesai, para jamaah saling berjabat tangan. Mereka merasa sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan wisata rohani di Masjid Al Mujahidin. Mereka berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin agar semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya.

Cepu, 3 November 2024

 

 


Jumat, 01 November 2024

Kisahku di Hari Jum'at

Dokumen Pribadi
Karya : Gutamining Saida

Pada tanggal 19 Juli 2024, menjadi salah satu hari yang tidak akan terlupakan bagi saya. Setelah sebulan terakhir merasakan keluhan yang terus mengganggu, akhirnya hari itu saya memutuskan untuk mencari jawaban atas kondisi kesehatan saya. Perasaan cemas dan khawatir menggelayut di benak, tetapi keinginan untuk mengetahui lebih jelas kondisi tubuh ini mendorong saya melangkah ke depan.

Sekitar pukul 06.30, saya sudah bersiap-siap untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf, berharap dapat memberikan pemahaman lebih jauh mengenai rasa yang mengganggu ini. Dengan membawa segenap harapan dan ketegangan, saya tiba di ruang praktik dokter. Saya melangkah memulai hari dengan janji yang sudah direncanakan malam hari sebelumnya. Dokter mendengarkan keluhan saya dengan penuh perhatian, dan melakukan pemeriksaan yang teliti.  Beliau menyarankan agar saya melakukan pemeriksaan lanjutan di RSU. Sebelumnya melalui dokter keluarga untuk kemudian meminta rujukan ke RSU. Saran tersebut membuat saya semakin ingin tahu kondisi dan meyakinkan diri bahwa kesehatan adalah prioritas utama.

Sepulang dari dokter saraf, saya sadar bahwa saya harus membawa kartu pemeriksaan untuk melanjutkan proses konsultasi dan meminta rujukan. Meski kelihatannya sepele, mencari kartu pemeriksaan ini ternyata butuh perjuangan tersendiri. Waktu yang terus berjalan semakin membuat saya cemas. Pikiran mulai dipenuhi dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, namun saya terus berusaha tenang dan berfokus pada apa yang perlu saya lakukan.

Setelah akhirnya menemukan kartu, saya merasa lega meski kondisi fisik masih terasa kurang baik. Perasaan lelah dan gelisah semakin terasa, hingga akhirnya saya merasa butuh dukungan untuk melanjutkan perjalanan Panjang. Saya pun meminta suami dan anak perempuanku untuk menemani dan mengantar . Oleh karena dalam situasi ini, kehadiran orang terdekat adalah sesuatu yang sangat berarti. Bersama-sama, kami pun berangkat bertiga saya, suami, dan anak ku menuju klinik keluarga.

Ketika kami tiba di klinik, suasana sudah terlihat sepi. Meski menunggu lama, saya merasa tenang karena didampingi suami dan anak yang dengan sabar menemani. Lama menunggu memang membuat pikiran semakin mengembara, memikirkan berbagai kemungkinan atas kondisi ini, namun saya berusaha untuk tetap fokus dan optimis. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya giliran petugas menyapa saya tiba.

Dokter yang melayani saya adalah seorang dokter muda dengan senyum yang ramah. Tatapan matanya penuh perhatian, memberikan kesan bahwa beliau benar-benar peduli terhadap pasiennya. Perlahan, perasaan cemas dan khawatir yang semula menyelimuti diri  mulai mereda. Kehangatan dan perhatian dari dokter ini membuat saya merasa lebih nyaman dan tenang untuk berbicara dan menceritakan semua yang saya rasakan. Beliau mendengarkan keluhan saya dengan cermat, mencatat setiap detail yang saya sampaikan, dan memberikan beberapa saran yang menenangkan hati.

Saat itu, saya merasa bahwa dukungan dari dokter, suami, dan anak adalah kekuatan yang saya butuhkan untuk menghadapi kondisi ini. Saya menyadari betapa pentingnya memiliki orang-orang yang peduli di sekitar kita saat melalui masa-masa sulit. Meski ketidakpastian mengenai kondisi kesehatan saya belum sepenuhnya terjawab, saya pulang dengan perasaan yang jauh lebih baik daripada saat berangkat.

Momen tersebut mengajarkan saya banyak hal tentang kekuatan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat. Dalam perjalanan pulang, saya merenungkan betapa berharganya kesehatan dan betapa pentingnya memiliki orang-orang yang peduli di sekitar kita. Hari itu, meski belum menemukan kepastian sepenuhnya, saya merasa lebih siap dan bersemangat untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam menjaga kesehatan. Tanggal 19 Juli 2024, sebuah hari yang akan terus terpatri di ingatan saya sebagai hari yang penuh dengan pelajaran, harapan, dan dukungan yang tulus dari mereka yang saya cintai. Bersambung episode selanjutnya

Cepu, 19 Juli 2024