Saat
pertemuan dengan kepala sekolah di ruang guru. Bu Yulis usul punya usul
diterima. Yaitu saat Hari Guru tanggal 25 November nanti, ada moment yang istimewa
diantaranya diadakan lomba yang diikuti oleh bapak ibu guru. Bu Yulis
mengangkat tangannya dan dengan penuh semangat berkata, “Bagaimana kalau
setelah upacara, para guru diberikan kebebasan dalam bentuk lomba-lomba? Satu
hari saja, kita bisa benar-benar menikmati udara segar tanpa harus memikirkan
administrasi atau tanggung jawab lainnya.”
Bapak
Kepala sekolah dalam rapat mengangguk setuju. Ide itu seperti angin segar yang
membawa harapan baru bagi guru di lingkungan sekolah. Kepala sekolah, yang
biasanya sangat disiplin dan tidak memperbolehkan ada jam kosong (jamkos). Beliau
tampak mempertimbangkan usulan itu dengan serius. Setelah beberapa saat, ia
akhirnya berkata, “Baiklah, kita coba tahun ini. Tapi, sebagai gantinya, kita
harus membuat lomba kegiatan yang bermakna untuk para guru.”
Kepala
sekolah memanggil beberapa guru ke ruangannya untuk koordinasi singkat. “Saya
ingin kita mengadakan lomba kecil-kecilan untuk para guru hari ini,” katanya
sambil tersenyum kecil, sesuatu yang jarang terlihat. “Tujuannya bukan untuk
mencari juara, tetapi untuk menghilangkan penat dan menciptakan keakraban.
Bagaimana pendapat bapak ibu guru?”
Semua
yang hadir di ruang kepala sekolah setuju dengan ide tersebut. Setelah
berdiskusi, akhirnya disepakati tiga lomba yang akan diadakan yaitu lomba menghias
dan menyajikan nasi goreng, lomba games memasukkan bola, dan lomba memasukkan sarung
berantai. Pembagian kelompok dilakukan secara acak menggunakan undian, agar
tidak ada kesenjangan atau pembentukan kelompok berdasarkan kedekatan pribadi.
Tidak
berapa lama dibentuklah tim lomba. Nah, inilah daftar peserta tim lomba
Pembagian
kelompok lomba nasi goreng yaitu
Kelompok
1 : Rahayu, Gutamining Saida, Sri
Suryani, Jasmani
Kelompok
2 : Imron, Triyuni, Pramono, Sri Mulyani
Kelompok
3 : Yulistyaningsih, Angga, Dian Cipto,
Alwi
Kelompok
4 : Richa Kurnila, Aisyah K, Heppy,
Nanda
Kelompok
5 : Andaeni, Hanifah, Ahmad Najib, Endang Triningsih
Kelompok
6 : Heny P, Yudistira , Aprista P, Edi
Setyono
Kelompok
7 : Cicik , Tulas Agus, Sri Endri, Nur Hamim
Kelompok
8 : Sutris, Anggi, Laras, Yuli Alfiati
Kelompok
9 : Bambang S, Pandu a, Maryati, Azkia
Kelompok
10: Rini, Sarti, Iip, Prasetya Cahyo
Kelompok
Games Memasukkan Bola dan game memasukkan sarung dengan tangan bergandengan.
Kelompok
1 : Bu Yuli, Bu Anggi, Bu Laras, Bu
Yayuk, Bu Mariyati
Kelompok
2 : Bu Anda, Bu Heppy, Bu Nanda, Bu
Rini, Bu Richa
Kelompok
3 : Bu Azkia, Bu Cicik, Bu Yani, Bu
Aprista, Bu Endri
Kelompok
4 : Bu Dian, Bu Hanifah, Bu Sarti, Bu
Mul, Bu Aisyah
Kelompok
5 : Bu Kris, Bu Endang, Bu Saida, Bu
Yulis, Bu Heny
Kelompok
6 : Pak Pras, Pak Hamim, Pak Imron, Pak
Pandu, Pak Pram
Kelompok
7 : Pak Bambang, Pak Angga, Pak Alwi,
Pak Sutris, Pak Najib
Kelompok
8 : Pak Edi, Pak Yudis, Pak Tulas, Pak
Jasmani
“Harapannya,
kita bukan hanya merayakan Hari Guru, tetapi juga merayakan kebersamaan dan
kerja sama kita sebagai pendidik,” ujar kepala sekolah dengan senyum bangga.
Selepas upacara hari guru, ditutup dengan sesi foto bersama. Para guru dengan
wajah berseri, membawa kenangan manis yang akan terus diingat. Hari Guru kali
ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebuah perayaan kebebasan,
keseruan, dan keakraban yang sesungguhnya.
Kedungtuban,
25 November 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar