Selasa, 26 November 2024

Kebebasan di Hari Guru

Karya: Gutamining saida

Hari Guru selalu menjadi momen istimewa yang dinanti oleh para pendidik di seluruh negeri. Di SMPN 1 Kedungtuban, peringatan Hari Guru tahun ini berlangsung dengan suasana yang berbeda dan penuh kehangatan. Usai upacara resmi memperingati Hari Guru, para guru saling memberikan ucapan selamat dan doa di lapangan. Sesama ibu-ibu saling berpelukan. Namun, ada satu hal yang membuat perayaan kali ini lebih istimewa yaitu sebuah usulan cerdas dari Bu Yulis, salah satu guru senior yang ada di sekolah.

Saat pertemuan dengan kepala sekolah di ruang guru. Bu Yulis usul punya usul diterima. Yaitu saat Hari Guru tanggal 25 November nanti, ada moment yang istimewa diantaranya diadakan lomba yang diikuti oleh bapak ibu guru. Bu Yulis mengangkat tangannya dan dengan penuh semangat berkata, “Bagaimana kalau setelah upacara, para guru diberikan kebebasan dalam bentuk lomba-lomba? Satu hari saja, kita bisa benar-benar menikmati udara segar tanpa harus memikirkan administrasi atau tanggung jawab lainnya.”

Bapak Kepala sekolah dalam rapat mengangguk setuju. Ide itu seperti angin segar yang membawa harapan baru bagi guru di lingkungan sekolah. Kepala sekolah, yang biasanya sangat disiplin dan tidak memperbolehkan ada jam kosong (jamkos). Beliau tampak mempertimbangkan usulan itu dengan serius. Setelah beberapa saat, ia akhirnya berkata, “Baiklah, kita coba tahun ini. Tapi, sebagai gantinya, kita harus membuat lomba kegiatan yang bermakna untuk para guru.”

Kepala sekolah memanggil beberapa guru ke ruangannya untuk koordinasi singkat. “Saya ingin kita mengadakan lomba kecil-kecilan untuk para guru hari ini,” katanya sambil tersenyum kecil, sesuatu yang jarang terlihat. “Tujuannya bukan untuk mencari juara, tetapi untuk menghilangkan penat dan menciptakan keakraban. Bagaimana pendapat bapak ibu guru?”

Semua yang hadir di ruang kepala sekolah setuju dengan ide tersebut. Setelah berdiskusi, akhirnya disepakati tiga lomba yang akan diadakan yaitu lomba menghias dan menyajikan nasi goreng, lomba games memasukkan bola, dan lomba memasukkan sarung berantai. Pembagian kelompok dilakukan secara acak menggunakan undian, agar tidak ada kesenjangan atau pembentukan kelompok berdasarkan kedekatan pribadi.

Tidak berapa lama dibentuklah tim lomba. Nah, inilah daftar peserta tim lomba

Pembagian kelompok lomba nasi goreng yaitu

Kelompok 1  : Rahayu, Gutamining Saida, Sri Suryani, Jasmani

Kelompok 2  : Imron, Triyuni, Pramono, Sri Mulyani

Kelompok 3  : Yulistyaningsih, Angga, Dian Cipto, Alwi

Kelompok 4  : Richa Kurnila, Aisyah K, Heppy, Nanda

Kelompok 5 : Andaeni, Hanifah, Ahmad Najib, Endang Triningsih

Kelompok 6  : Heny P, Yudistira , Aprista P, Edi Setyono

Kelompok 7  : Cicik , Tulas Agus,  Sri Endri, Nur Hamim

Kelompok 8  : Sutris, Anggi, Laras, Yuli Alfiati

Kelompok 9  : Bambang S, Pandu a, Maryati, Azkia

Kelompok 10: Rini, Sarti, Iip, Prasetya Cahyo

Kelompok Games Memasukkan Bola dan game memasukkan sarung dengan tangan bergandengan.

Kelompok 1   : Bu Yuli, Bu Anggi, Bu Laras, Bu Yayuk, Bu Mariyati

Kelompok 2   : Bu Anda, Bu Heppy, Bu Nanda, Bu Rini, Bu Richa

Kelompok 3   : Bu Azkia, Bu Cicik, Bu Yani, Bu Aprista, Bu Endri

Kelompok 4   : Bu Dian, Bu Hanifah, Bu Sarti, Bu Mul, Bu Aisyah

Kelompok 5   : Bu Kris, Bu Endang, Bu Saida, Bu Yulis, Bu Heny

Kelompok 6  : Pak Pras, Pak Hamim, Pak Imron, Pak Pandu, Pak Pram

Kelompok 7   : Pak Bambang, Pak Angga, Pak Alwi, Pak Sutris, Pak Najib

Kelompok 8   : Pak Edi, Pak Yudis, Pak Tulas, Pak Jasmani

“Harapannya, kita bukan hanya merayakan Hari Guru, tetapi juga merayakan kebersamaan dan kerja sama kita sebagai pendidik,” ujar kepala sekolah dengan senyum bangga. Selepas upacara hari guru, ditutup dengan sesi foto bersama. Para guru dengan wajah berseri, membawa kenangan manis yang akan terus diingat. Hari Guru kali ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebuah perayaan kebebasan, keseruan, dan keakraban yang sesungguhnya.

Kedungtuban, 25 November 2024

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar