Liburan Zaskia



Karya : Gutamining Saida 
Liburan semester genap tahun 2025 menjadi momen yang tidak biasa bagi Zaskia, cucu pertama saya yang baru duduk di kelas satu SD. Di usianya yang masih belia, untuk pertama kalinya ia menjalani liburan tanpa abah, umi dan dua adiknya. Liburan kali ini, Zaskia saya jemput langsung oleh amahnya. Dia sendiri untuk berlibur ke rumah kami di Cepu.

Ada semangat dan rasa penasaran di matanya saat saya menjemputnya. Meski awalnya tampak ragu, Zaskia bersedia berangkat sendiri, mungkin karena sudah membayangkan liburan penuh kejutan yang akan ia jalani bersama amah, timmi dan akung di Cepu. Dia dan amah menumpang kereta api Airlangga, dan perjalanan itu menjadi pengalaman baru baginya. Duduk di dekat jendela, Zaskia menikmati pemandangan sepanjang perjalanan sambil tak henti bertanya, “Itu sawah, ya Mah? Itu kambing? Itu apa namanya?”

Saat tiba di Cepu malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, tubuhnya terlihat lelah, tapi wajahnya tetap ceria. Dia tiba di rumah, dan setelah mandi serta ganti baju, saya menyarankan agar ia langsung tidur. “Besok kamu bisa bermain sepuasnya, tapi malam ini istirahat dulu ya,” ujar saya lembut. Namun, Zaskia menolak. Dia masih ingin berbincang, memeluk saya, melihat-lihat isi rumah, dan bercerita tentang adik-adiknya.

Sambil tersenyum, saya menemaninya sebentar. Namun pukul 20.30 WIB, saya dan akung mulai membujuk agar ia tidur. Tubuh kecilnya pasti sudah sangat letih. Saya juga menjelaskan bahwa besok pagi sampai sore, saya belum bisa menemaninya karena ada urusan penting. Tapi saya tidak ingin dia kesepian.

Jauh sebelum Zaskia datang, saya sudah menyiapkan sesuatu yang spesial yaitu sebuah buku aktivitas untuk mengisi hari-harinya. Buku itu saya buat sendiri, berisi aneka kegiatan yang bisa dilakukan anak seumur Zaskia mewarnai, menggambar, menempel stiker, mencocokkan gambar, menulis cerita dan mencatat pengalaman harian dengan kalimat sederhana. 

Saya serahkan buku itu malam itu juga. Matanya berbinar melihatnya. “Ini buat kakak Zaskia?” tanyanya dengan suara penuh bahagia. 

Buku ini jadi teman kamu saat timmi besok pergi. Isilah dengan ceria, nanti kalau timmi  pulang kita baca bareng-bareng, ya.

Saat saya pulang sore hari, Zaskia langsung menunjukkan hasil karyanya. “Lihat, Timmi ini sudah dikerjakan ! 

Liburan Zaskia di rumah kami bukan sekadar libur dari sekolah. Dia belajar mengenal kemandirian, menghadapi rindu dengan tegar, dan menyimpan kenangan kecil yang kelak akan menjadi bagian dari cerita hidupnya. Bagi saya, melihat Zaskia nyaman, tersenyum, dan tumbuh percaya diri adalah hadiah terbaik dari liburan ini.

Saya yakin, kelak saat dia membuka dan membaca ulang bukunya, dia akan tersenyum, mengenang hari-hari indah ketika pertama kali berani melepas genggaman tangan orang tua dan menapaki cerita barunya di rumah yang penuh kasih.
Cepu, 22 Juni 2025 

Komentar