Selasa, 04 Maret 2025

Pengalaman Berharga

 


Karya: Gutamining Saida

Bulan Ramadan selalu membawa berbagai pengalaman berkesan bagi setiap orang yang menjalankannya. Setiap momen berbuka puasa memiliki cerita tersendiri, baik itu di rumah bersama keluarga, di masjid bersama jamaah, atau bahkan di perjalanan. Berbuka puasa hari Senin di atas Kereta Airlangga dalam perjalanan pulang dari Tegal menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya.

Saya berangkat dari Tegal dengan tujuan kembali ke rumah Cepu. Perjalanan menggunakan kereta ekonomi Airlangga tentu bukan sesuatu yang asing bagi saya. Berbuka puasa di dalam kereta adalah pengalaman kedua yang saya alami. Saat memasuki gerbong, saya mencari tempat duduk sesuai tiket di gerbong tujuh no 17D. Beberapa penumpang tampak membawa barang bawaan yang cukup banyak. Mungkin mereka juga dalam perjalanan pulang ke kampung halaman atau mengunjungi keluarga.

Seiring berjalan waktu, langit yang tadinya cerah mulai berubah warna. Pertanda sore mulai menjelang. Perjalanan kereta yang melintasi berbagai daerah menyajikan pemandangan sawah, laut, rumah-rumah penduduk, serta perlintasan jalan yang ramai oleh kendaraan. Saya sesekali melirik jam tangan, menghitung waktu menjelang berbuka. Ada rasa yang sedikit berbeda kali ini, karena biasanya saya berbuka bersama keluarga di rumah. Menikmati aneka hidangan yang telah  saya siapkan. Kali ini saya berada di dalam kereta. Bersama penumpang lain yang memiliki cerita dan perjalanan masing-masing.

Ketika pengumuman berbuka puasa terdengar dari pengeras suara di kereta. Suasana dalam gerbong pun berubah. Para penumpang yang berpuasa segera mengambil bekal yang mereka bawa. Ada yang membawa roti dan susu. Ada yang membuka bekal nasi dari rumah.  Ada juga yang memilih berbuka dengan Pop Mie yang dibeli dari petugas kereta. Saya sendiri membawa bekal sederhana, air mineral, kurma dan nasi lengkap dengan lauk.

Suasana berbuka di dalam kereta terasa hangat meskipun kami semua adalah orang-orang asing satu sama lain. Beberapa penumpang tampak saling berbagi makanan dengan orang di sebelahnya. Sebuah pemandangan yang begitu indah di bulan penuh berkah ini. Seorang ibu yang duduk di seberang saya tampak menawarkan kurma kepada penumpang lain. Sementara seorang bapak di dekat jendela membagikan beberapa bungkus camilan kepada anak-anak kecil di sekitar. Kebersamaan seperti ini mengingatkan saya bahwa ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus.  Tetapi juga tentang berbagi dan merasakan kebersamaan dengan sesama.

Saya menikmati momen ini dengan penuh rasa syukur. Betapa Allah Subhanahu Wata’alla telah memberikan kesempatan bagi saya untuk merasakan pengalaman berbuka yang berbeda. Tidak ada meja makan yang tertata rapi. Tidak ada hidangan lengkap seperti di rumah. Tetapi kebersamaan di dalam kereta menciptakan kehangatan tersendiri. Sederhana, namun penuh makna.

Saat semua sudah selesai berbuka. Suasana penumpang dalam gerbong kembali seperti semula. Beberapa penumpang melanjutkan perjalanan dengan berbincang ringan, sementara yang lain memilih beristirahat tidur. Saya sendiri menikmati perjalanan sambil merenungkan pengalaman hari ini. Ramadan kali ini memang berbeda. Ramadan memberikan pelajaran bahwa di mana pun kita berada, rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata’alla. Makna kebersamaan tetap bisa dirasakan.

Perjalanan dengan Kereta Airlangga yang biasanya terasa biasa saja. Saat ini menjadi lebih istimewa. Buka puasa di perjalanan mengajarkan saya banyak hal. Saya belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada tempat atau kemewahan. Akan tetapi pada bagaimana kita mensyukuri setiap momen yang diberikan. Ramadan adalah bulan penuh berkah. Saya bersyukur pada Allah Sbhanahu Wata’alla bisa menjalani salah satu momen berbuka puasa dengan cara yang berbeda tahun ini.

Ketika kereta terus melaju membawa saya pulang saya tersenyum bahagia. Saya mengingat bagaimana momen berbuka tadi terasa begitu bermakna. Ramadan selalu punya caranya sendiri untuk mengajarkan kita tentang kesabaran, kebersamaan, dan rasa syukur. Saya menutup mata sejenak, membiarkan rasa hangat dari pengalaman hari ini tersimpan dalam ingatan. Sebuah pengalaman berbuka puasa yang tidak akan saya lupakan. Dengan harapan ibadah puasa Ramadan tahun semakin meningkatkan iman dan dapat berjumpa lagi di Ramadan tahun depan. Aamiin.

Cepu, 5 Maret 2025

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar