Bulan ramadhan menyapa dengan
kehangatan yang berbeda. Di sebuah sekolah SMPN 3 Cepu siswa sudah mulai
aktivitas pembelajaran. Pembelajaran dimulai pukul 07.00 – 12.15 WIB. Kamis
merupakan hari pertama masuk di bulan suci setelah beberapa hari siswa menikmati
pembelajaran mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah dan masyarakat. Suasana
khidmat dan penuh semangat menyelimuti para siswa. Hari ini siswa mendapat
jatah Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, ada sentuhan khusus yang membuat
momen tersebut semakin istimewa. Yaitu tidak seperti hari biasa berupa nasi,
lauk, buah.
Sejak pagi para siswa telah
belajar dengan tekun, menahan lapar dan dahaga. Jam pelajaran berjalan seperti
biasa, namun ada sedikit perbedaan. Para guru memberikan semangat mengingatkan
para siswa tentang keutamaan berpuasa dan pentingnya menjaga kesehatan selama
bulan Ramadhan.
Ketika jam pelajaran terakhir
yaitu jam kedelapan tiba. Suasana kelas mulai berubah ada beberapa petugas
kelas diminta untuk menuju Gedung Sasana Krida. Petugas mengambil jatah untuk
kelas masing-masing. Ada sedikit rasa penasaran sebab ini bulan suci. Para petugas
menenteng tas kecil berwarna hijau. Jatah berbuka puasa dari program MBG.
Petugas kelas dengan senyum ramah
memasuki kelas membawa tumpukan tas berwarna hijau. Tas-tas tersebut berisi
makanan bergizi yang telah disiapkan khusus untuk berbuka puasa. Ada buah
jeruk, sebungkus kurma, satu saset energen, telur rebus dan roti. Menu takjil yang menggugah selera. Setiap
siswa mendapatkan satu tas dan mereka menerimanya dengan mata berbinar-binar.
Setelah dibagikan ke siswa, tas hijau harap dikembalikan dalam keadaan kosong.
Tas hijau tersebut bukan sekadar
wadah makanan. Ada makna mendalam di baliknya. Warna hijau melambangkan
kesegaran, harapan, dan keberkahan. Tas itu juga menjadi simbol kebersamaan,
mengingatkan para siswa bahwa mereka tidak sendirian dalam menjalani ibadah
puasa.
Setelah menerima tas, para siswa
tidak langsung pulang. Mereka duduk dengan tertib di kelas, berdoa pulang yang
dipmpin salah satu temannya. "Anak-anak, makanan ini disiapkan dengan
cinta dan doa. Makanlah dengan perlahan, nikmati setiap suapan dan jangan lupa
untuk bersyukur," pesan seorang guru dengan suara lembut.
Para siswa mengangguk, menyimak
dengan seksama. Mereka tahu bahwa makanan yang mereka terima adalah rezeki dari
Allah Subhanahu Wata’alla yang diberikan melalui program makan bergizi gratis (MBG).
Setelah selesai berdoa para siswa mulai bergegas pulang. Mereka membawa jatah berbuka dengan hati-hati, seolah-olah membawa harta karun. Senyum lebar menghiasi wajah mereka, terpancar kebahagiaan yang tak terhingga.
Mereka akan berbuka puasa bersama
keluarga. Makanan dari program MBG akan menjadi pelengkap hidangan berbuka,
menambah kehangatan dan kebersamaan di meja makan.
Program MBG di bulan Ramadhan ini
bukan hanya tentang memberikan makanan gratis. Lebih dari itu, program ini
mengajarkan para siswa tentang pentingnya berbagi, bersyukur dan menjaga
kesehatan. Program ini juga menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap
generasi penerus bangsa.
Menu buka puasa yang mereka bawa
pulang adalah simbol harapan. Sebuah simbol bahwa di tengah keterbatasan,
selalu ada berkah yang melimpah. Menu
yang diterima juga menjadi pengingat bahwa mereka adalah bagian dari komunitas
yang saling peduli dan mendukung.
Ketika adzan maghrib berkumandang
para siswa bersama keluarga mereka duduk di meja makan. Mereka siap untuk berbuka puasa. Mereka menikmati
hidangan lezat yang telah disiapkan. Doa syukur dipanjatkan, mengiringi setiap
suapan.
Makan Bergizi Gratis di bulan
Ramadhan telah menjadi tradisi yang indah. Tradisi yang mengajarkan nilai-nilai
luhur kepada para siswa. Tradisi ini juga menjadi bukti bahwa di bulan suci
ini, kebaikan selalu hadir dengan menu yang sederhana. Selamat berbuka puasa.
Cepu, 6 Maret 2025
Komentar
Posting Komentar