Jumat, 07 Maret 2025

Kehebohan Jum'at Pagi

Karya: Gutamining Saida

Suasana di ruang guru yang biasanya tenang berubah menjadi riuh. Hari ini hari Jumat, hari di mana semua guru di sekolah mengenakan seragam batik sesuai aturan. Ada satu sosok yang tampak mencolok di antara para guru.

Bukannya memakai batik seperti guru-guru lain, Pak Budi justru tampil dengan kemeja polos berwarna biru. Awalnya tidak ada yang terlalu memperhatikan. Begitu beliau masuk ke dalam ruang guru, satu per satu rekan-rekan mulai menyadari ada yang berbeda.

“Eh, Pak Budi nggak pakai batik?” bisik Bu Rina kepada Bu Indri sambil melirik ke arah Pak Budi.

Tak lama Bu Peni yang duduk langsung bersuara, “Pak Budi ini kok beda sendiri? Seperti pegawai bank!” katanya dengan nada menggoda.

“Ini tadi memakai baju seragam batik waktu berangkat dari rumah. Tiba-tiba masuk ruang guru jadi luntur,” saut Pak Budi.

Tawa kecil mulai terdengar dari beberapa guru yang sudah menyadari perbedaan seragam itu. Pak Budi yang baru saja duduk hanya bisa tersenyum tipis.

Bu Indri yang selalu sigap menanggapi candaan segera menimpali, “Maksudnya bukan bank, tapi bangunan!” katanya sambil melirik ke arah Pak Budi yang masih santai.

Suasana di ruang guru semakin ramai. Beberapa guru lain yang baru masuk pun ikut penasaran dan melirik Pak Budi dengan ekspresi heran sekaligus geli. Biasanya Pak Budi selalu patuh dengan aturan seragam. Entah karena lupa atau sengaja, hari ini beliau justru tampil beda.

Tidak mau kalah dengan komentar-komentar yang mulai berseliweran, Pak Budi akhirnya meletakkan handphone yang dipegang. Beliau menatap rekan-rekannya dengan senyum penuh percaya diri.

“Iya betul,” katanya dengan nada tenang tapi penuh arti. “Saya sebagai orang yang selalu bangun jiwa raga anak-anak.”

Tugas guru, lebih dari sekadar mengajar tapi sebagai arsitek masa depan bangsa. Mereka memegang peran penting dalam membentuk generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Tugas mereka tidak hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur, membentuk kepribadian, dan mengasah keterampilan yang dibutuhkan anak-anak untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Nah, Tanggung jawab seorang guru sangatlah besar dan tak tergantikan. Mereka harus mampu satu, tidak hanya fokus pada perkembangan intelektual, tetapi juga memperhatikan kesehatan fisik dan mental anak-anak. Mereka menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan holistik.Dua, sebagai teladan dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab, toleransi, dan gotong royong. Mereka membantu anak-anak memahami pentingnya moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Tiga, harus mampu membekali anak-anak dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman. Mereka harus melek teknologi, adaptif, dan inovatif dalam metode pengajaran.

Sejenak suasana hening. Semua guru tampak terdiam, mencoba mencerna kata-kata Pak Budi. Lalu, tiba-tiba…

“HAHHAHAHA!!”

Tawa pecah di seluruh ruangan. Gelak tawa guru-guru menggema. Suara memenuhi setiap sudut ruang guru. Beberapa bahkan sampai menepuk meja saking tak kuasanya menahan tawa.

Bu Peni yang pertama kali bercanda pun sampai mengusap matanya, “Aduh, Pak Budi, saya kira tadi salah kostum, ternyata filosofis sekali jawabannya!” katanya masih tergelak.

Pak Budi hanya tersenyum puas. Ia berhasil membalikkan situasi yang awalnya menyoroti kesalahannya menjadi momen yang menghibur.

Bu Indri yang tadinya menggoda pun mengangguk sambil tersenyum, “Wah, Pak Budi ini bukan cuma membangun jiwa raga anak-anak. Pak Budi juga membangun suasana yang menyenangkan di ruang guru.”

Beberapa guru lain masih tertawa, sementara yang lain mulai melanjutkan aktivitas mereka. Semua mata kembali tertuju pada Pak Budi. Dengan santai, beliau membuka handphone membuka beberapa chat yang masuk.  .

Gelak tawa kembali pecah. Beberapa guru langsung mengulurkan tangan mengambil permen, sementara yang lain masih tertawa geli dengan tingkah Pak Budi yang selalu punya cara mencairkan suasana.

Suasana di ruang guru menjadi lebih hidup. Gara-gara seragam yang berbeda, pagi yang awalnya biasa saja berubah menjadi penuh tawa. Dan yang lebih penting, Pak Budi berhasil menunjukkan bahwa di balik kesalahan kecil, ada cara untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Cepu, 7 Maret 2025

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar