PERTEMUAN : 18 (DELAAN BELAS)
GELOMBANG : 29
NARASUMBER : MAYDEARLY
MODERATOR : WIDYA AREMA
Alahamdulillah
malam ini ketemu lagi dengan tema yang sangat luar biasa. Moderator membuka
dengan membaca doa selanjutnya waktu di serahkan pada narasumber.
Perkenalan
dengan narasumber dapat melihat link ini : https://maydearly.blogspot.com/2021/07/biodata.html.
Mengapa
Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa?
Sebab
banyak keindahan dari sebuah kata
menjadi prosa yang melampaui bayu di
udara.
Diksi
bak irama tanpa aroma, menjadi senyawa indah mempesona melengkapi rumpun kata
dengan sejuta makna.
Diksi
– akar katanya dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa
Inggris menjadi diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya,
pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan
tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan
pembacanya.
Dalam
sejarah bahasa, Aristoteles – filsuf dan ilmuwan Yunani inilah yang
memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot. Gagasannya itu
ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetics – salah satu karyanya.
Seseorang akan mampu menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan
yang melimpah: diksi puitis. Gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, bahwa
diksi tidak hanya diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para
sastrawan yang menulis prosa dengan berbagai genre-nya
William
Shakespeare dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi
melalui naskah drama. Ia menjadi mahaguru bagi siapa saja yang berminat
menuliskan romantisme dipadu tragedi. Diksi Shakespeare relevan untuk menulis
karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat
komunikatif, tak lekang digilas zaman.
Diksi
adalah bagian dari seni sebuah bahasa. Diksi adalah pelengkap suatu sastra. Diksi
bukanlah gaya bahasa, tetapi sebuah padanan kata yang bertujuan untuk memberi
kesan menarik hingga mampu memikat hati pembaca
1.
Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba
dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau
apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail
suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi
indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang
tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk
sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.
Pada
pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi
2.
Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan
membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika
dipadukan dengan indra penglihatan.
Contoh:
Di
kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan
dilangit harapan
3.
Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap
energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk
menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.
Contoh:
Remah-remah
kata terucap semanis karamel, Arsenik bual manja layaknya cuka apel. Meski diam
terbungkam tetap asam dan asin bak menelan Botulinum Toxin
4.
Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki
Prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah
menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah
pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka
seolah bisa menonton dan membayangkannya.
Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa
warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.
Contoh
Derit
daun pintu mencekik udara di tengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu
pernah kutinggali sebagai pijar luka yang menganga
5.
Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar.
Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana?
Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses
yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak
suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa
lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan
membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar.
Contoh
Aku
padamu seperti angin yang berlalu begitu saja, kini yang kupunya hanya melupa
atas lara dari sajak jingga yang cedera
Yang
paling sulit dari menulis adalah memulai dari kata pertama/ awal paragraf.
Dalam kesulitan itu, mari kita buat sederhana dengan melibatkan ke 5 panca
indra yang ada di tubuh kita.
Menulislah
dengan melibatkan ke 5 panca indra, clue (tantangan) dari narasumber kepada peserta malam ini dalam waktu 10 menit
1.
Ratna : “Langit
terlihat mendung, namun hujan masih enggan untuk sudi turun menyirami bumi. Padahal
saya yakin penghuni bumi berharap hujan yang turun akan mampu menyapu debu yang
telah sekian lama menutupi permukaan bumi.”
2.
Sholeh :
Di malam bersama dinginya angin
Kunanti sejak
terbenamnya matahari
Pertemuan ke-18
KBMN PGRI 29
Di temani cahaya
rembulan malam
3. Darti :
Ku teguk segelas manisnya madu ditengah riuh reda dan hiruk
pikuk nya dunia maya,
4.
Kamila
Terlukis beban dalam realita yang tak kunjung padam
Kejenuhan mulai
nampak di permukaan
Namun tak mampu melawan keadaan
Hanya diam di sepanjang malam
Sambil menahan sakit yang teramat dalam
Curahan hati seorang insan
Yang terbelenggu dalam ikatan pekerjaan
Entah sampai kapan insan tersebut bertahan
Mengingat waktu terus berjalan
5.
Fanni :
Rindu ini selalu tersimpan untukmu
Selalu
Petikan dawai gitar tetangga sebelah rumah
Senandungkan lagu lama tentang kau dan aku
6. Berteman desir angin yang menyapu bulu Roma, ku
gerakan jari jemariku membuka tiap lembar materi dari sang penuntun tuk raih
diksi yang sudah lama ku nanti.
7. Hari ini hujan turun dengan derasnya, membasahi
hati yang merana, menyiram luka . Kulihat awan mendung bergayut sendu, menambah
rasa sepi sendiri. Kutelan duka lara pahit terasa, namun terselip sedikit asa
, masa depan tetap akan bersinar cemerlang, dan mendung
hitam berangsur sirna
8.
jangan kau pergi terlalu jauh
wahai pemilik qolbu
tetapla disini
disisi yang selalu menanti
menanti untuk selalu ditemani
9.
Nabastala terlihat cerah
Sunyi senyap tanpa irama
Menandakan malam telah tiba
Kini
saatnya selimut menutupi
Di
kala waktu istirahat tiba
10.
Ya Allah, malam ini aku merasakan hangatnya
kasihMu,
Yang terangkum indah dalam untaian aksara semu penuh
berkah,
Merajut cinta hanya lewat WhatsApp, terasa nyaman dan
menyentuh relung Sukma ..
Bermuara hingga
akhirnya kami bisa menyelami makna yang tersirat dalam rasa
Malam serasa
sunyi, ku melihat kucing-kucing tidur mendengkur.
Betapa rasa ingin
ikut di sana, melihat nikmatnya mata terpejam.
Tapi badan tak
kunjung ngantuk, terjaga tuk derdiksi ria.
Sampai waktu yang
sudah di tetapkan, mencoba tuk ke peraduan
11.
Pekat malam ini terbias oleh sinar si pijar yg malu-malu menyapa si kelam.
Udara yang dingin menyentuh raga tak kenal segan, sedangkan riuh roda
diatas jalanan menghentak hati
yang tak bisa tenang meski se-jam.
12.
.Untaian diksi antara narasumber dan modarator
diawal acara, membuat diriku sebagai tuan atau nyonya (sapaan narsum) untuk
peserta malam ini. Terasa melayang diantara langit dan bumi. Namun tak berantah
kemana harus singgah. Diksi yang terbaca sangat memukau, sehingga tak sadar
sekarang tuan ini, harus berbuat apa. Terbuai asik membaca cuitan pakar diksi.
Teriakan lambung, hentakan dahaga semua tak berasa. Inikah virus baru, tak
berwujud. mampu meluluhkan rasa dalam tubuh tuan mu, yang disejukan oleh tiupan
baling-baling buatan.
13.
Jiwa seakan terbang melayang- layang
Saat dentingan terdengar mendayu- dayu
Terisak namun
tertahan rasa
Biarlah mengalir apa adanya
Toh Pencipta merangkul dengan KemahabesaranNya
Tatapannya merasuk
Namun sulit ku baca
Termakan waktu , berbalik tak ada berita
Sosok itu tak lagi menetap di hati.
Pergi
menjauh di antara semak semak kehidupan ini.
Pasrah menanti,
hanya Sang Khaliq tempat curhatan
hati.
14.
Malam terus beranjak menuju pusaran, jari
jemariku masih semangat bersama mata dan
hati, walaupun perutku terdengar sedang
bermasalah, belajar diksi di KBMN 29 selalu semangat.
15.
Ribuan kilo jalan yang ku tempuh.lewati
lingkaran penuh luka dan air mata.
16.
Harap harap cemas sering datang menghantui,namun
tekad tak ingin lepas. Demi sang buah hati. Energi Takan habis dan terus ukir
prestasi.
17.
suara angin terdengan lirih merintih
Menambah perih hati ini bak teriris sembilu
Merindu hadirnya pujaan hati
Yang lama pergi dan belum kembali
Sampai kapan rindu ini kan menggayut di dada
Ku tak tahu
Langkah kakiku malam ini di Malioboro..
Antar putriku kuliah di uii jogjakarta
Membentang mimpi dan asa
Moga mudah raih cita cita
SESI TANYA JAWAB
JAWABAN NARASUMBER :
1.
Cara membangun kepercayaan diri adalah dengan
gemar menulis. Menulis setiap ada mood yang baik, akan meningkatkan kepercayaan
diri di level yang tinggi.
2.
Cara membangun kepercayaan diri adalah dengan
gemar menulis. Menulis setiap ada mood yang baik, akan meningkatkan kepercayaan
diri di level yang tinggi.
3.
Puisi itu adalah karya sastra dengan bermacam
genre. Bait dalam puisi itu bergantung genre yang kita buat. Namun, apabila
kita menguasai Diksi dengan baik, tentu genre puisi apapun akan terlahir dengan
indah.Puisi itu adalah karya sastra dengan bermacam genre. Bait dalam puisi itu
bergantung genre yang kita buat. Namun, apabila kita menguasai Diksi dengan
baik, tentu genre puisi apapun akan terlahir dengan indah.
Malam ini semakin seru, makin banyak bertaburan diksi.
Dengan diksi semakin tambah meriah semarak. Terimakasih semoga bermanfaat.
keren bun, semangat terus...
BalasHapusSip👍
BalasHapusluar biasa, mantab
BalasHapusLengkap sekali resumenya
BalasHapus