Rabu, 12 April 2023

MATERI DARING KELAS VIID KERAJAAN PAJANG

 

                                            


Kerajaan Pajang adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa yang terletak di daerah perbatasan Desa Pajang, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Kerajaan Pajang berdiri pada tahun 1568 dan runtuh pada 1587. Pendiri Kerajaan Pajang adalah Sultan Hadiwijaya atau dikenal juga sebagai Jaka Tingkir.

Sultan Hadiwijaya pula yang berhasil mengantarkan Pajang ke puncak kejayaan. Pajang merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa yang letaknya berada di pedalaman. Karena itu, kerajaan ini bersifat agraris dan mengandalkan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian. Setelah 21 tahun berdiri, Kesultanan Pajang mengalami kemunduran dan akhirnya dijadikan sebagai negeri bawahan Mataram.

Berdirinya Kerajaan Pajang Babad Banten menyebutkan bahwa keturunan Sultan Pajang berasal dari Pengging, kerajaan kuno di Boyolali yang dipimpin oleh Andayaningrat. Andayaningrat, yang juga memakai nama Jaka Sanagara atau Jaka Bodo, konon masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga raja Majapahit. Meski Majapahit ditaklukkan orang-orang Islam pada 1625, Pengging masih berdaulat hingga di bawah pemerintahan Kebo Kenanga, yang bergelar Ki Angeng Pengging. Ketika Ki Angeng Pengging wafat karena dibunuh oleh Sunan Kudus, ia meninggalkan seorang putra bernama Mas Karebet, yang diangkat anak oleh Nyi Ageng Tingkir. Mas Karebet atau lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir justru memutuskan untuk mengabdi pada Kesultanan Demak. Kesultanan Demak kemudian mengutus Jaka Tingkir mendirikan Kerajaan Pajang sekaligus menjadi raja pertamanya dengan gelar Sultan Hadiwijaya.

Saat Kesultanan Demak mengalami kemunduran dan diserang Arya Penangsang, Sultan Hadiwijaya maju untuk menghadapinya. Hadiwijaya berhasil membunuh Arya Penangsang dan menjadi pewaris takhta Kesultanan Demak dan memindahkan ibu kotanya ke Pajang. Dengan begitu, Kerajaan Pajang resmi berdiri pada 1568 M.

Selama 21 berdiri, berikut ini tiga raja yang pernah bertakhta di Kerajaan Pajang. Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya (1568-1583 M) Arya Pangiri atau Ngawantipura (1583-1586 M) Pangeran Benawa atau Prabuwijaya (1586-1587 M)

Masa kejayaan Kerajaan Pajang Sebagai pendiri dan raja pertama Kerajaan Pajang, Sultan Hadiwijaya berkuasa selama 15 tahun. Selama memerintah, ia berhasil mengantarkan Pajang mencapai puncak kejayaan. Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang mencapai Madiun, Blora, dan Kediri. Selain itu, Pajang adalah kerajaan bersifat agraris yang mengalami kemajuan pesat di bidang pertanian. Hal ini didukung oleh letaknya yang berada di dataran rendah yang mempertemukan Sungai Pepe dan Dengkeng, sehingga menjadi lumbung beras utama di Pulau Jawa

Kerajaan Pajang Pada 1582 M, meletus perang Pajang dan Mataram. Sepulang dari pertempuran, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepeninggal Sultan Hadiwijaya, Pajang mulai mengalami kemunduran karena terjadi perebutan takhta. Putra Sultan Hadiwijaya, Pangeran Benawa, dan menantunya yang bernama Arya Pangiri saling bersaing untuk menjadi raja. Arya Pangiri berhasil naik takhta pada 1583, sedangkan Pangeran Benawa tersingkir ke Jipang. Namun selama pemerintahannya, Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram, sementara kehidupan rakyatnya terabaikan. Hal itu membuat Pangeran Benawa merasa prihatin dan melancarkan serangan pada 1586, dibantu oleh Sutawijaya dari Mataram. Dalam serangan itu, Arya Pangiri kalah dan dipulangkan ke Demak. Sementara Pangeran Benawa dinobatkan sebagai raja Kerajaan Pajang ketiga.

Pangeran Benawa hanya berlangsung singkat karena ia lebih memilih menjadi penyebar agama Islam. Pada 1587, kekuasaannya pun berakhir tanpa meninggalkan putra mahkota. Atas kebijakan Sutawijaya, Pajang kemudian dijadikan negeri bawahan Mataram. Riwayat Kerajaan Pajang benar-benar berakhir pada 1618 saat dihancurkan oleh pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Agung. Peninggalan Kerajaan Pajang Peninggalan Kerajaan Pajang tidak banyak ditemukan, hanya Masjid Laweyan yang konon didirikan oleh Sultan Hadiwijaya. Masjid yang telah beberapa kali mengalami pemugaran ini masih terjaga dan digunakan untuk beribadah hingga kini. Selain itu, di daerah Pajang hanya ditemui reruntuhan yang dipercaya sebagai petilasan keraton Pajang.

Jawablah pertanyaan di bawah ini.

1.    Dimana lokasi kerajaan Pajang?

2.    Siapakah raja-raja kerajaan Pajang?


3.    Siapakah MasKarebet?

4.    Pada masa pemerintahan siapa Pajang mengalami kejayaan?

5.    Apa penyebab kejayaan kerajaan Pajang?

6.    Apa penyebab kemunduran kerajaan Pajang?

7.    Apakah peninggalan dari kerajaan Pajang?

8.   Mengapa pada masa pemerintahan Pangeran Benowo berlangsung singkat!

9.   Mengapa Pajang disebut sebagai lumbung beras!

        10.  Meliputi daerah mana kerajaan Pajang?

 

 

 

2 komentar:

  1. 1.Di Pulau Jawa yang terletak di daerah perbatasan Desa Pajang,Kota Surakarta,dan desa Makamhaji,Kartasura,Kabupaten Sukoharjo.
    2.Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya,Arya Pangiri atau Ngawanipura,Pengeran Benawa atau Prabuwijaya.
    3.Joko Tingkir
    4.Sultan Hadiwijaya
    5.Selama memerintah, ia berhasil mengantarkan Pajang mencapai puncak kejayaan. Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang mencapai Madiun, Blora, dan Kediri.
    6.Karena Perebutan Tahta.
    7.Masjid Laweyan.
    8.Karena ia lebih memilih untuk menyabarkan agama islam.
    9.Karena pesat kemajuan pertanian.
    10.Di daera Perbatasan Desa Pajang.

    BalasHapus
  2. 1.Di Pulau Jawa yang terletak di daerah perbatasan Desa Pajang,Kota Surakarta,dan desa Makamhaji,Kartasura,Kabupaten Sukoharjo.
    2.Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya,Arya Pangiri atau Ngawanipura,Pengeran Benawa atau Prabuwijaya.
    3.Joko Tingkir
    4.Sultan Hadiwijaya
    5.Selama memerintah, ia berhasil mengantarkan Pajang mencapai puncak kejayaan. Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang mencapai Madiun, Blora, dan Kediri.
    6.Karena Perebutan Tahta.
    7.Masjid Laweyan.
    8.Karena ia lebih memilih untuk menyabarkan agama islam.
    9.Karena pesat kemajuan pertanian.
    10.Di daerah Perbatasan Desa Pajang

    BalasHapus