Karya: Gutamining SaidaDalam hening sebuah seminar internasional pendidikan, terselip pesan yang begitu dalam bahwa hidup ini sejatinya adalah rangkaian pelajaran yang Allah hamparkan bagi hamba-Nya. Setiap detik adalah kelas, setiap kejadian adalah guru, dan setiap ujian adalah pintu menuju kedewasaan. Closing dari pakar Pendidikan bapak Rahmadi adalah sebuah puisi
Hidup adalah belajar.
Belajar memahami bahwa apa pun yang Allah takdirkan selalu mengandung hikmah. Belajar menerima bahwa kesempurnaan bukan milik manusia, tetapi kesungguhan adalah ibadah.
Hidup adalah syukur dan merasa cukup.
Di tengah derasnya tuntutan dan harapan, jiwa justru menjadi lapang ketika kita mengakui bahwa nikmat Allah selalu jauh lebih besar daripada kekurangan kita. Syukur membuat langkah ringan, hati lunak, dan pandangan jernih.
Hidup adalah sabar agar tidak terbebani.
Karena siapa pun yang menggantungkan dirinya kepada Allah tidak akan merasa sendirian ketika menghadapi kesulitan. Sabar bukan pasrah tanpa usaha, tetapi kekuatan untuk tetap berjalan dengan tenang meski badai datang silih berganti.
Hidup adalah setia dan tidak mudah tergoda.
Setia pada nilai, pada kebaikan, pada amanah yang dititipkan. Hati yang setia akan dijaga oleh Allah dari godaan yang melemahkan niat dan mengaburkan tujuan.
Hidup adalah tenang, tidak gelisah.
Ketika hati bertaut pada Sang Pencipta, ketenangan menjadi pakaian yang melekat. Kegelisahan akan luruh, diganti yakin bahwa Allah sudah menulis yang terbaik.
Hidup adalah senyum yang tidak egois.
Senyum yang tidak hanya merekah di bibir, tetapi juga menyejukkan jiwa. Senyum yang menjadi sedekah, menjadi cahaya bagi orang lain, dan menjadi bukti bahwa hati kita masih hidup dalam kebaikan.
Begitulah hidup menurut pesan yang disampaikan Bapak Rahmadi sebuah perjalanan spiritual yang mengajak kita menjadi pendidik yang lembut hatinya, bersih niatnya, dan kuat tekadnya. Karena pendidikan bermutu tidak hanya lahir dari ruang kelas yang disiplin, tetapi dari hati para pendidik yang selalu dekat dengan Allah, bersyukur, bersabar, dan terus belajar.
Cepu, 28 November 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar