Karya : Gutamining Saida
Sabtu siang, tanggal 28 Juni 2025, sinar matahari memancar cukup terik di halaman rumah. Suasana di dalam rumah justru terasa hangat dengan keceriaan. Timmi, kembali hadir sebagai teman bermain sekaligus inspirator kegiatan Zaskia
Timmi, yang biasanya hanya menjadi seorang nenek memasak, menyetrika, bersih-bersih rumah sekarang harus tampil beda. Mengajari, mengajak bermain bersama cucu2nya. Timmi muncul sambil berkata, “Zaskia, yuk kita bikin karya dari stik es krim dan tutup botol Floridina!”
Zaskia, yang sedang duduk santai di ruang tamu, langsung menyambut dengan antusias. “Mau! Mau! Apa yang kita buat, Timmi?”
“Suka-suka Zaskia aja! Timmi hanya kasih ide awal ya, nanti Zaskia kembangkan,” jawab Timmi sambil menunjuk ke tumpukan stik es krim bersih dan beberapa tutup botol Floridina yang sudah dikumpulkan sejak kemarin.
Awalnya, Timmi memberi contoh sederhana. Ia menyusun beberapa stik es krim membentuk pohon. Dua batang disatukan sebagai batang utama, lalu ditambahkan beberapa stik menyilang sebagai cabang. Tutup botol Floridina digunakan sebagai hiasan buah atau bunga di ujung cabang. Zaskia memperhatikan dengan seksama, tapi ia tampak memikirkan sesuatu yang lain.
“Kalau aku bikin rumah saja, ya, Timmi,” ucapnya dengan mata berbinar.
“Tentu boleh!” sahut Timmi bersemangat. “Rumah seperti apa?”
“Rumah Zaskia, tapi nanti ada orangnya, kipas anginnya, dan gaya-gaya orang,” jawabnya mantap.
Zaskia mulai menyusun stik-stik es krim dengan penuh ketelitian. Ia membentuk empat sisi rumah, menempelkan satu per satu stik dengan rapi. Atap rumah dibuat dengan bentuk segitiga dari susunan stik yang direkatkan dengan hati-hati. Tutup botol floridina ia tempelkan di bagian depan sebagai hiasan jendela. Satu tutup botol lain dijadikan pintu unik dan penuh imajinasi.
“Timmi, ini orangnya ya,” kata Zaskia kemudian, sambil menunjukkan sebuah tutup botol Floridina yang ia beri tangan dan kaki.
“Wah, itu siapa namanya?” tanya Timmi sambil tertawa kecil.
Tidak berhenti sampai di situ, Zaskia mulai mencoba dengan gaya yang berbeda. Ia menempelkan stik es krim membentuk tangan dan kaki tokoh. Ada yang berdiri, ada yang duduk, bahkan ada yang berpose sedang melompat. Yang paling membuat saya yang menyaksikan dari kejauhan terkesima adalah tokoh yang dibuat seolah sedang berlari.
Saya melihat dengan rasa bangga dan syukur. Ternyata, dari bahan sesederhana stik es krim dan tutup botol floridina, Zaskia bisa menciptakan berbagai bentuk dengan begitu imajinatif. Ia bahkan membuat kipas angin, dengan bagian baling-baling dari stik dan tutup botol. Ia membayangkan kipas itu berputar saat kepanasan.
Timmi mendampingi proses kreativitas Zaskia dengan setia. Zaskia seolah berbicara, menyampaikan ide, berdiskusi, dan kadang-kadang tertawa sendiri ketika menemukan hal baru dalam kreasinya.
Ketika semua sudah jadi, Zaskia menata hasil karyanya. Rumah, tokoh-tokoh dari tutup botol Floridina, dan kipas angin mini semuanya berjajar seperti pameran kecil. Saya pun ikut memotret dan menyimpan foto-foto itu sebagai kenangan.
Mata Zaskia berbinar dan tampak sangat bangga dan bahagia, bukan karena mendapat pujian, tapi karena merasa karyanya dihargai dan bisa bermakna.
Sabtu siang itu menjadi waktu yang sangat berkesan. Bukan hanya karena karyanya yang unik, karena kehangatan momen antara Zaskia, dan imajinasinya yang luar biasa. Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata'alla karena di usia yang masih belia, Zaskia telah menunjukkan kemampuan berpikir kreatif, percaya diri, dan mandiri dalam menciptakan sesuatu. Semua itu bermula hanya dari stik es krim dan tutup botol Floridina bahan yang sederhana.
Cepu, 28 Juni 2025
Selalu ada ide di benak Timmi, luar biasa...
BalasHapusPasti Zaskia dan adik2nya betah banget dan enggan pulang 🤭🤭
iya betul
BalasHapus