Karya : Gutamining Saida
Menjelang sore notifikasi dari ponsel saya berbunyi berturut-turut. Saya tengah duduk santai di ruang tamu, menatap ke luar jendela di mana angin sore berhembus lembut menyapa dedaunan yang menari. Sejurus kemudian, layar ponsel penuh dengan pesan-pesan dari grup WhatsApp dinas Esmega. Grup yang biasanya senyap mendadak ramai oleh pesan-pesan bernada gembira dan penuh ucapan syukur.
"Selamat berlibur bapak ibu." chats bapak Kepala Sekolah singkat.
“Alhamdulillah…"
"Alhamdulillah..."
"Alhamdulillah..."
"Alhamdulillah, terimakasih infonya pak.
"Alhamdulillah, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang!” balas bapak ibu guru yang lain, tak kalah semangat.
Saya pun segera membuka pesan dari Bapak Kepala Sekolah. Ternyata benar. Beliau menyampaikan informasi penting yaitu surat edaran (SE) resmi mengenai jadwal libur untuk guru dan tenaga kependidikan di lingkungan Kabupaten Blora akhirnya diterbitkan. Ditanda tangani oleh bapak Kepala Dinas tetanggal 26 Juni 2025. Mata saya langsung membacanya dengan saksama, memastikan setiap kalimat.
Seketika hati saya turut berbunga-bunga. Bukan hanya karena ada waktu rehat dari rutinitas sekolah yang padat, tetapi karena saya membayangkan hari-hari ke depan yang bisa saya isi bersama cucu-cucu tercinta. Libur ini menjadi semacam hadiah tak terduga kesempatan langka yang tak selalu datang, apalagi di tengah tahun ajaran yang berjalan padat.
Tak lama setelah mengumumkan berita baik itu, Bapak Kepala Sekolah langsung memberi arahan kepada Waka Kurikulum dan Kepala Tata Usaha untuk segera menyusun jadwal piket selama libur. Beliau memang sigap dan tegas dalam setiap keputusan. Para guru menyambutnya dengan berbagai rencana ada yang langsung mengatur jadwal mudik, bahkan ada yang sudah sibuk membuat rencana liburan keluarga.
Namun tidak dengan saya. Libur kali ini tak perlu jauh-jauh. Cukup di rumah. Bersama cucu-cucu, itu sudah lebih dari cukup.
Sejak kabar libur itu datang, senyum saya tak bisa berhenti merekah syukur atas nikmat Allah. Saya segera menyusun rencana kecil-kecilan di dalam hati. Bermain bersama Zaskia, Hamzah dan Elmira. Membacakan dongeng menjelang tidur. Mengajarkan mereka membuat prakarya dari barang-barang bekas. Atau sekadar duduk di teras, menikmati sore sambil mengawasi mereka naik sepeda di jalan raya.
"Timmi, hari ini kita main apa?" tanya Zaskia dengan mata berbinar.
“Kita maiin bolding yuk,” ajak saya. “Timmi sudah siapkan bola tenes, botol minuman bekas dan peluit. ”
Mereka bersorak kegirangan. Tak perlu taman hiburan, tak perlu gedung permainan berbayar. Cukup di ruang tamu, dan mereka sudah seperti menemukan dunia baru.
Caranya adalah botol - botol bekas minuman ini ditata kemudian kalian dari arah sana kira-kira empat meter kemudian bola yang kalian pegang digelindingkan atau dilempar setelah mendengar bunyi peluit. Nanti yang botolnya langsung roboh semua itulah yang menang.
Hamzah sempat berkata, “Timmi besok kita main masak-masakan ya. Aku mau jadi koki!”
Dan aku menjawab, “Boleh, tapi harus jadi koki yang cuci piring sendiri juga ya!”
Tak bisa saya pungkiri, dalam keseharian yang biasanya sibuk, momen seperti ini sangat jarang kami nikmati. Saya disibukkan dengan tugas-tugas sekolah, mereka dengan kegiatan belajar dan bermain di rumahnya Tegal. Libur ini menjadi anugerah untuk mempererat ikatan, mengisi hati dengan kenangan yang akan tumbuh menjadi cerita manis di masa depan.
Malam hari sebelum tidur, Zaskia pernah berbisik pada saya, “Timmi, semoga besok liburnya belum habis ya.” Saya tersenyum dan mengelus kepalanya. Dalam hati, saya juga berharap begitu.
Waktu memang akan terus berjalan. Libur akan selesai pada waktunya. Saya yakin, setiap tawa dan pelukan, setiap lembar kertas yang kami gunting bersama, setiap potong tempe goreng yang mereka makan dengan lahap semuanya akan jadi kenangan yang tak mudah terlupakan. Selamat menikmati libur kawan semua.
Cepu, 27 Juni 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar