Karya: Gutamining Saida
Lebaran hari keempat yang dinantikan akhirnya tiba. Hari ini adalah momen spesial karena aku akan berkumpul dengan teman-teman semasa SMP. Sejak pagi, perasaanku sudah dipenuhi antusiasme, membayangkan kembali bertemu wajah-wajah lama yang dulu selalu menghiasi masa remajaku.
Pertemuan ini sudah direncanakan
jauh-jauh hari dan semua teman menyambutnya dengan penuh semangat. Mereka
menunjuk dan memilih di rumah saya sebagai tempat reuni kecil ini. Suasana
lebaran masih terasa kental, jalanan ramai dengan orang-orang yang
bersilaturahmi dan aroma kue kering serta ketupat masih tercium di setiap sudut
rumah.
Beberapa jam sebelum acara
dimulai, tiba-tiba sebuah pesan masuk ke grup WhatsApp kami. Pesan itu datang
dari mbak Fatim, salah satu teman dekatku sejak SMP.
"Gimana kalau kita buat
acara tukar snack? Tapi ada syaratnya, snack yang dibawa harus sesuai dengan
huruf awal nama kita masing-masing! Bawa sejumlah anggota yang hadir!"
tulisnya di grup whatshap.
Pesan itu masuk di grup sekitar
pukul 06.00 WIB. “Ayo segera belanja dulu.” Imbuhnya. Serta dilengkapi dengan video
youtube yang lagi viral agar peserta mengetahui caranya nanti.
“Reuni kalau tidak ada tantangan
dan perjuangan terasa hambar yaaa.” Tulis mbak Fatim selanjutnya.
Ide itu langsung disambut meriah.
Semua merasa tertantang dan mulai berpikir keras snack apa yang cocok dengan
huruf depan nama mereka. Aku sendiri langsung berpikir tentang snack yang
berawalan dengan huruf “G” namaku.
“Wah, ide seru! Kayak tukar kado
yang viral di medsos itu ya, tapi ini versi tukar snack. Walau kita sudah
nenek-nenek, jiwa muda tetap ada!” balas salah satu teman di grup, diikuti oleh
emoji tertawa.
Selanjutnya grup sepi tanpa ada
respon dari anggota. Barangkali peserta mulai mencari-cari snak yang akan
dibawa sesuai inisial nama di handphone. Atau sibuk persiapan yang lain.
Sekitar pukul 06.30 WIB ada
sebuah pesan masuk. “Aku sarapan dan makan siang di Balun aja, sekarang terasa lapar
tak tahan.”chat dari Supri.
Aku pun segera menuju toko
terdekat untuk mencari snack yang sesuai. Setelah melihat-lihat, akhirnya aku
memilih sesuatu yang pas. Semua teman juga berburu snack pilihan mereka, dan
percakapan di grup semakin sepi dengan candaan.
Ketika waktu pertemuan tiba, satu
per satu kami datang dengan waktu yang telah disepakati. Tak lupa menenteng tas
kresek ada yang berwarna merah, hitam, putih. Begitu bertemu, suasana langsung
berubah menjadi penuh tawa dan kegembiraan. Kami saling bertanya kabar, dan
tentu saja, mengabadikan momen dengan banyak foto.
Setelah puas berbincang dan
menikmati makanan, tibalah saat yang paling ditunggu yaitu acara tukar snack.
Fatim sebagai penggagas ide ini mengatur prosesnya. Mbak Endah sebagai MC
mengatur semua yang hadir dan mempersiapkan untuk berjajar urut sesuai abjad
nama yang hadir.
“Kita mulai dari aku ya! Aku
huruf “E” karena nama aku Endah,” katanya sambil mengangkat tas kresek berisi snack
pilihannya. Semua pun tertawa dan bertepuk tangan. Satu per satu teman mulai berjalan
menenteng tas snack yang mereka bawa.
“Aku nggak membaca chat di grup,
jadi akhirnya aku beli aneka snak dengan jumlah peserta. Kan nama aku Lukiyanto,
jadi huruf depannya kututup masih nyambung ya!” ujar Lukiyanto sambil tertawa.
Semua peserta mendengar kontan tertawa. Peserta berusaha membawa snak yang
sesuai inisial namanya seperti Energen,
French Fries, Slai O’lai, GufiBee, Sarimi, Mie ABC,
GoodTime dan banyak lagi. Ada juga yang membawa snack yang sedikit
dipaksakan agar sesuai dengan namanya, yang tentu saja membuat kami semakin
terhibur.
Kami pun mulai saling bertukar
snack. Meskipun ini hanyalah hal sederhana, peserta yang datang sedikit tapi
kebahagiaan yang tercipta luar biasa. Seperti yang sudah diprediksi, begitu
acara berlangsung, semua terasa seperti kembali ke masa kecil. Kami tertawa
lepas, bercanda seperti anak-anak dan sejenak lupa bahwa sekarang sebagian dari
kami sudah menjadi nenek-nenek dan kakek-kakek. “Lihat kita sekarang, sudah
punya cucu, tapi tetap saja kalau ngumpul kayak anak SMP lagi!” celetuk seorang
teman yang disambut gelak tawa.
Selain acara tukar snack, kami
juga berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. Ada yang bercerita tentang
anak-anak mereka, ada yang berbagi kisah tentang cucu, dan ada juga yang
mengenang masa-masa sekolah dulu. Tak lupa, kami juga mengenang teman-teman
yang sudah berpulang lebih dulu yaitu ada enam. Enam teman itu bernama Karno, Saekoni, Luluk
Fajar Alova, Siti Patonah, Kasti dan Ahmad Suharianto (AY). Kami mendoakan
mereka dengan penuh keikhlasan.
Waktu terasa berjalan begitu
cepat. Tanpa sadar, hari sudah mulai sore. Kami akhirnya harus mengakhiri
pertemuan ini, meskipun rasanya masih ingin terus bersama. Sebelum pulang, kami
berjanji untuk lebih sering mengadakan pertemuan seperti ini, tidak hanya saat
Lebaran tetapi juga di momen-momen lainnya.
Hari ini benar-benar berkesan.
Dari sekadar ide spontan tentang tukar snack dalam hitungan jam, kami
mendapatkan kebahagiaan yang tak ternilai. Ternyata, kebersamaan dengan teman
lama memiliki kekuatan luar biasa untuk menghidupkan kembali jiwa muda yang ada
dalam diri kami. Lebaran hari keempat ini akan selalu aku kenang sebagai hari
yang penuh tawa, kebersamaan, dan kenangan indah.
Cepu, 4 April 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar