Kamis, 03 April 2025

Momen Kebersamaan


 Karya: Gutamining Saida

Lebaran hari keempat yang dinantikan akhirnya tiba. Hari ini adalah momen spesial karena aku akan berkumpul dengan teman-teman semasa SMP. Sejak pagi, perasaanku sudah dipenuhi antusiasme, membayangkan kembali bertemu wajah-wajah lama yang dulu selalu menghiasi masa remajaku.

Pertemuan ini sudah direncanakan jauh-jauh hari dan semua teman menyambutnya dengan penuh semangat. Mereka menunjuk dan memilih di rumah saya sebagai tempat reuni kecil ini. Suasana lebaran masih terasa kental, jalanan ramai dengan orang-orang yang bersilaturahmi dan aroma kue kering serta ketupat masih tercium di setiap sudut rumah.

Beberapa jam sebelum acara dimulai, tiba-tiba sebuah pesan masuk ke grup WhatsApp kami. Pesan itu datang dari mbak Fatim, salah satu teman dekatku sejak SMP.

"Gimana kalau kita buat acara tukar snack? Tapi ada syaratnya, snack yang dibawa harus sesuai dengan huruf awal nama kita masing-masing! Bawa sejumlah anggota yang hadir!" tulisnya di grup whatshap.

Pesan itu masuk di grup sekitar pukul 06.00 WIB. “Ayo segera belanja dulu.” Imbuhnya. Serta dilengkapi dengan video youtube yang lagi viral agar peserta mengetahui caranya nanti.

“Reuni kalau tidak ada tantangan dan perjuangan terasa hambar yaaa.” Tulis mbak Fatim selanjutnya.

Ide itu langsung disambut meriah. Semua merasa tertantang dan mulai berpikir keras snack apa yang cocok dengan huruf depan nama mereka. Aku sendiri langsung berpikir tentang snack yang berawalan dengan huruf  “G” namaku.

“Wah, ide seru! Kayak tukar kado yang viral di medsos itu ya, tapi ini versi tukar snack. Walau kita sudah nenek-nenek, jiwa muda tetap ada!” balas salah satu teman di grup, diikuti oleh emoji tertawa.

Selanjutnya grup sepi tanpa ada respon dari anggota. Barangkali peserta mulai mencari-cari snak yang akan dibawa sesuai inisial nama di handphone. Atau sibuk persiapan yang lain.

Sekitar pukul 06.30 WIB ada sebuah pesan masuk. “Aku sarapan dan makan siang di Balun aja, sekarang terasa lapar tak tahan.”chat dari Supri.

Aku pun segera menuju toko terdekat untuk mencari snack yang sesuai. Setelah melihat-lihat, akhirnya aku memilih sesuatu yang pas. Semua teman juga berburu snack pilihan mereka, dan percakapan di grup semakin sepi dengan candaan.  

Ketika waktu pertemuan tiba, satu per satu kami datang dengan waktu yang telah disepakati. Tak lupa menenteng tas kresek ada yang berwarna merah, hitam, putih. Begitu bertemu, suasana langsung berubah menjadi penuh tawa dan kegembiraan. Kami saling bertanya kabar, dan tentu saja, mengabadikan momen dengan banyak foto.

Setelah puas berbincang dan menikmati makanan, tibalah saat yang paling ditunggu yaitu acara tukar snack. Fatim sebagai penggagas ide ini mengatur prosesnya. Mbak Endah sebagai MC mengatur semua yang hadir dan mempersiapkan untuk berjajar urut sesuai abjad nama yang hadir.

“Kita mulai dari aku ya! Aku huruf “E” karena nama aku Endah,” katanya sambil mengangkat tas kresek berisi snack pilihannya. Semua pun tertawa dan bertepuk tangan. Satu per satu teman mulai berjalan menenteng tas snack yang mereka bawa.

“Aku nggak membaca chat di grup, jadi akhirnya aku beli aneka snak dengan jumlah peserta. Kan nama aku Lukiyanto, jadi huruf depannya kututup masih nyambung ya!” ujar Lukiyanto sambil tertawa. Semua peserta mendengar kontan tertawa. Peserta berusaha membawa snak yang sesuai inisial namanya seperti  Energen, French Fries, Slai O’lai, GufiBee, Sarimi, Mie ABC, GoodTime dan banyak lagi. Ada juga yang membawa snack yang sedikit dipaksakan agar sesuai dengan namanya, yang tentu saja membuat kami semakin terhibur.

Kami pun mulai saling bertukar snack. Meskipun ini hanyalah hal sederhana, peserta yang datang sedikit tapi kebahagiaan yang tercipta luar biasa. Seperti yang sudah diprediksi, begitu acara berlangsung, semua terasa seperti kembali ke masa kecil. Kami tertawa lepas, bercanda seperti anak-anak dan sejenak lupa bahwa sekarang sebagian dari kami sudah menjadi nenek-nenek dan kakek-kakek. “Lihat kita sekarang, sudah punya cucu, tapi tetap saja kalau ngumpul kayak anak SMP lagi!” celetuk seorang teman yang disambut gelak tawa.

Selain acara tukar snack, kami juga berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. Ada yang bercerita tentang anak-anak mereka, ada yang berbagi kisah tentang cucu, dan ada juga yang mengenang masa-masa sekolah dulu. Tak lupa, kami juga mengenang teman-teman yang sudah berpulang lebih dulu yaitu ada enam.  Enam teman itu bernama Karno, Saekoni, Luluk Fajar Alova, Siti Patonah, Kasti dan Ahmad Suharianto (AY). Kami mendoakan mereka dengan penuh keikhlasan.

Waktu terasa berjalan begitu cepat. Tanpa sadar, hari sudah mulai sore. Kami akhirnya harus mengakhiri pertemuan ini, meskipun rasanya masih ingin terus bersama. Sebelum pulang, kami berjanji untuk lebih sering mengadakan pertemuan seperti ini, tidak hanya saat Lebaran tetapi juga di momen-momen lainnya.

Hari ini benar-benar berkesan. Dari sekadar ide spontan tentang tukar snack dalam hitungan jam, kami mendapatkan kebahagiaan yang tak ternilai. Ternyata, kebersamaan dengan teman lama memiliki kekuatan luar biasa untuk menghidupkan kembali jiwa muda yang ada dalam diri kami. Lebaran hari keempat ini akan selalu aku kenang sebagai hari yang penuh tawa, kebersamaan, dan kenangan indah.

Cepu, 4 April 2025

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar