Hari itu terasa sangat istimewa.
Sebuah undangan telah tiba beberapa hari sebelumnya, mengabarkan akan
diadakannya acara halal bihalal keluarga besar SMPN 1 Kedungtuban. Yang membuat
hati saya tergetar haru, meskipun saya sudah tidak lagi bertugas di sekolah
tersebut karena mutasi, saya tetap diberi kesempatan untuk hadir dan berkumpul
kembali bersama keluarga besar yang telah menjadi bagian penting dari
perjalanan hidup saya.
Acara diselenggarakan di Hotel
Mega Bintang, salah satu tempat yang cukup megah dan representatif di Kota
Cepu. Sejak pagi, semangat saya membuncah. Saya mempersiapkan diri sebaik
mungkin Ini bukan sekadar acara halal bihalal, tapi lebih dari itu yaitu ini adalah momen temu kangen, ajang
silaturahmi yang mempertemukan kembali wajah-wajah yang pernah bersama dalam
suka dan duka di lingkungan SMPN 1 Kedungtuban.
Sesampainya di lokasi, suasana
keakraban langsung terasa. Para guru, baik yang masih aktif maupun yang sudah
berpindah tugas, hadir dengan semangat. Kepala sekolah saat ini maupun kepala
sekolah yang pernah memimpin sebelumnya juga hadir dengan wajah berseri-seri.
Komite sekolah, camat, perwakilan dari kepolisian dan koramil, pengawas dinas
kab. Blora, semua turut serta. Hampir seluruh undangan hadir, hanya beberapa
yang tidak bisa datang karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Namun,
semangat kebersamaan tetap utuh terasa.
Saya melangkah masuk ke ruangan
dengan perasaan hangat. Tangan-tangan saling berjabat erat, pelukan singkat
diiringi sapaan hangat dan senyum tulus menyambut setiap pertemuan. “Wah, lama
tak jumpa!” “Kangen, Bu!” “Senang sekali bisa bertemu lagi!” Kalimat-kalimat
seperti itu bergema di sepanjang ruangan, membuktikan betapa kuatnya tali
silaturahmi yang telah terjalin.
Acara dibuka dengan sambutan dari
kepala sekolah, dilanjutkan sambutan dari perwakilan komite dan camat.
Kata-kata mereka mengandung pesan persatuan dan semangat kebersamaan, serta
pentingnya menjaga hubungan baik, baik dalam lingkup sekolah maupun dalam
kehidupan sosial. Kemudian, hadirin disuguhi siraman rohani oleh seorang ustadz
yang menyampaikan tausiah penuh makna. Beliau mengingatkan bahwa halal bihalal
bukan hanya soal maaf-memaafkan secara lisan, tetapi juga tentang meluruskan
niat, mempererat silaturahmi, dan memperbaiki hubungan antarsesama.
Tausiah itu membuat banyak dari
kami merenung sejenak. Ada yang menunduk khusyuk, ada pula yang mengangguk
pelan menyetujui setiap nasihat yang disampaikan. Momen tersebut membawa
suasana menjadi lebih tenang dan penuh makna. Dalam hati saya bersyukur bisa
hadir dalam kesempatan ini. Betapa tidak, di tengah kesibukan dan jarak yang
memisahkan, Allah Subhanahu Wata’alla masih memberikan ruang dan waktu bagi
kami untuk berkumpul kembali.
Setelah siraman rohani, acara
dilanjutkan dengan makan siang bersama. Hidangan yang tersaji cukup beragam dan
menggoda selera . Mulai dari nasi, ayam, capjay, oseng daun papaya, , sayur asam,
hingga aneka kue dan buah-buahan segar. Kami menikmati makanan sambil terus
berbincang dan tertawa. Tak ada sekat, tak ada jarak, hanya ada persaudaraan
yang semakin menguat.
Suasana semakin meriah ketika
sesi hiburan dimulai. Beberapa guru maju ke depan untuk menyumbangkan suara
mereka. Lagu-lagu pilihan, baik yang bertema kebersamaan maupun nostalgia masa
lalu, mengalun dengan semangat. Bahkan beberapa guru yang biasanya pendiam pun
tampak menikmati, ada yang ikut bernyanyi. Tawa riuh mengisi ruangan, suasana
benar-benar hidup dan penuh kegembiraan.
Saya sendiri tak kuasa menahan
senyum. Melihat semua yang hadir begitu bahagia membuat hati ini terasa hangat.
Saya sempat terlibat obrolan dengan beberapa teman sejawat yang dulu sering
berbagi cerita dan perjuangan. Kami bernostalgia tentang masa-masa mendampingi
siswa, mengikuti lomba, hingga kenangan unik saat sarapan bersama usai senam
pagi. Semua terbingkai indah dalam ingatan.
Bagi saya ini bukan sekadar halal
bihalal biasa. Ini adalah pembuktian bahwa keluarga besar SMPN 1 Kedungtuban
memiliki semangat kekeluargaan yang luar biasa. Saya merasa sangat terhormat
diundang dalam acara ini. Walau saya telah mutasi, mereka masih menganggap saya
bagian dari keluarga. Hal ini memberikan pelajaran besar bagi saya. Bahwa nilai sebuah kebersamaan tidak akan
pudar hanya karena perubahan status atau tempat kerja.
Ketika acara mulai berakhir dan
satu per satu peserta berpamitan. Betapa beruntungnya saya pernah menjadi
bagian dari sekolah ini. Saya bersyukur atas segala kebersamaan, pelajaran, dan
kenangan yang telah terukir. Halal bihalal kali ini telah menjadi penyambung
rindu, penghangat jiwa, sekaligus pengingat bahwa tali silaturahmi harus selalu
dijaga.
Saya pulang dengan hati yang
penuh syukur, penuh cinta, dan penuh semangat untuk terus menjaga hubungan baik
dengan siapa pun yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya. Terima
kasih, SMPN 1 Kedungtuban. Terima kasih atas undangannya, atas sambutannya, dan
atas kenangannya yang tak terlupakan. Semoga SMPN 1 Kedungtuban semakin jaya.
Cepu, 7 April 2025
Yang tak pernah terlupakan bersama bu
BalasHapusterimakasih
HapusBu saudaraku kan murid jenengan di SMP 3 cepu terus saya tanya di aar sama bu saida katanya iya katanya dikirain guru agama ternyata UPS
BalasHapusheee heee
BalasHapus