Rabu, 16 April 2025

Belajar Bareng SMPN 1 Kedungtuban



Karya : Gutamining Saida 
Sang surya belum terlalu tinggi. Suara mesin  bus, truk, motor di pinggir jalan mengiringi langkah saya menembus perjalanan jurusan Randublatung yang semakin ramai menjelang jam pulang  sekolah. Udara terasa panas, namun dalam dada ini, ada rasa yang lebih menyegarkan yaitu rindu. Rindu yang tak tertahankan, tertambat di satu tempat bernama SMPN 1 Kedungtuban.

Siang itu saya sengaja datang. Bukan karena tugas dinas, bukan pula karena undangan resmi. Murni dari keinginan saya sendiri, sebab ada alasan yang menguatkan semangat saya untuk melangkah ke sekolah SMPN 1 Kedungtuban. Tujuannya ikut kegiatan kombel agar bisa belajar bareng dan melepas rindu pada rekan-rekan serta siswa kelas IX yang pernah membersamai hari-hari saya. Rasanya seperti kembali ke rumah lama yang penuh kenangan.

Begitu saya selesai memarkirkan kendaraan, sekelebat Bu Rini muncul dan menyambut kedatangan saya. Senyumnya hangat, pelukannya tulus. Terasa bahagia sekali di hati, seperti menyambut seorang ibunya yang baru kembali dari perantauan. Saya tahu, saat itu Bu Rini sedang bertugas sebagai pengawas PSAJ. Tapi ia menyempatkan waktu dan tenaganya hanya untuk menyapa saya dengan hangat. Sebuah perhatian sederhana yang sangat berarti bagi saya. 

Langkah saya pun berlanjut ke ruang guru. Saya memilih duduk di salah satu kursi kosong, tempat bu Nanda yang sudah mutasi. Tak lama kemudian, tanpa banyak kata, Bu Sri Mulyani meletakkan dua botol air mineral di meja saya. Katanya singkat, “Buat menyegarkan dahaga.” Aku tersenyum dan menjawab, “Terima kasih.” jawaban sederhana. Bukan soal airnya, tapi perhatiannya yang diam-diam dan tulus. Sekali lagi terima kasih ya. 

Sebelum kegiatan belajar berlangsung, saya menyempatkan diri menyapa beberapa siswa kelas 9. Mereka menyambut saya dengan senyuman dan rasa ingin tahu. Ada yang bertanya apakah saya masih mengajar IPS, ada pula yang meminta doa agar sukses dalam ujian akhir nanti. Rasanya hangat di hati melihat mereka tumbuh, namun tetap mengingat saya 

Tak lama kemudian, sesi belajar bareng dimulai. Materi hari itu adalah pembuatan game edukatif menggunakan platform Educaplay. Narasumber ibu Noor Rizza Laras S. Pd memandu langkah demi langkah mulai dari membuat akun, menyusun soal, hingga menyematkan hasil game ke dalam media pembelajaran. Saya menyimak mencatat, dan mencoba langsung lewat laptop yang saya bawa. Ternyata, membuat media interaktif seperti ini cukup menyenangkan dan sangat bisa diaplikasikan untuk siswa.

Selama sesi berlangsung, pikiran saya sesekali melayang ke masa lalu. Dulu, saya dan rekan-rekan sering bekerja sama dalam berbagai kegiatan sekolah bersama. Tak sedikit air mata yang tumpah karena tekanan pekerjaan, tapi tak pernah hilang semangat untuk terus berjuang. Bagi saya SMPN 1 Kedungtuban bukan hanya tempat bekerja, melainkan tempat bertumbuh dan belajar menjadi manusia seuutuhnya. 

Karena tugas, saya harus menempuh jarak yang cukup jauh. Tapi jarak itu tak mampu menghapus ikatan batin yang telah lama terjalin. Bahkan, perjalanan jauh ini justru menjadi bukti kecintaan saya pada dunia pendidikan. Alhamdulillah, ada kesempatan yang bisa  saya manfaatkan dengan baik. Harapannya, semua ilmu dan pengalaman yang  saya dapat hari ini bisa saya bawa pulang dan saya praktikkan di SMPN 3 Cepu.

Menjadi guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa. Butuh pengorbanan tenaga, waktu, biaya, dan perasaan. Tapi dari pengorbanan itu tumbuh kepuasan yang tak tergantikan yaitu melihat siswa tumbuh, melihat perubahan, menyaksikan proses dari tak tahu menjadi tahu.

Sebelum pulang, saya berpamitan kepada beberapa guru. Ada pelukan, ada haru dan tentu saja, ada pesan yaitu “Kapan-kapan datang lagi ya!” Saya mengangguk sambil tersenyum. “InsyaAllah. Selama masih ada rindu, selama masih ada semangat untuk belajar, saya akan kembali.”

Dan di perjalanan pulang, dua botol air mineral yang tadi sempat saya teguk terasa sejuk kembali dalam ingatan. Bukan hanya karena rasa haus yang terobati, tapi karena kasih sayang dan persaudaraan yang tak pernah hilang meski jarak memisahkan. Terimakasih ilmunya semoga banyak manfaat, mendatangkan keberkahan, sukses buat rekan-rekan semua, jaya selalu buat SMPN 1 Kedungtuban. Sampai jumpa lagi. 
Cepu, 16 April 2025 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar