Rabu, 19 Maret 2025

Surat Cinta Zaskia

 Karya: Gutamining Saida



Mentari mulai meredup, menyisakan semburat jingga di langit barat. Di kamar, aku duduk santai sambil menunggu berbuka puasa. Tiba-tiba Zaskia cucu perempuanku yang baru duduk di kelas satu SD Insyaniah kota Tegal. Dia ungkapan perasaannya dituliskan di atas kertas kemudian disobek dan diberikan kepada saya. Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’alla atas karunia diberikan cucu-cucu yang aktif dan pandai. Dia menghampiriku dengan wajah serius. Tangannya menggenggam selembar amplop kertas berwarna putih.

“Ini surat buat Timmi," katanya dengan suara kecil namun tegas.

"Dibaca ya,Timmi terus disimpan." lanjutnya

Aku tersenyum, menerima surat itu dengan hati berdebar. Zaskia memang anak yang istimewa. Di usianya yang masih belia ,  ia sudah pandai membaca dan menulis. Tulisan tangannya masih belum rapi, tapi setiap hurufnya terpancar ketulusan dan cinta.

Kubuka lipatan kertas itu, dan mataku langsung tertuju pada deretan kata yang tertulis dengan pulpen warna hitam.

"Timmi kakak sayang Timmi, Timmi kesayangan kakak selamanya. Timmi juga cantik Pokoknya Timmi cantik deh, kapan-kapan ke sini lagi ya kalau hari minggu, kalau tanggal merah. Timmi hati-hati ya.“

Kata-kata sederhana itu begitu menyentuh hatiku. Di tengah kesibukan dunia, Zaskia mampu mengungkapkan rasa sayangnya dengan cara yang begitu tulus. Aku merasa sangat bersyukur memiliki cucu seperti dia.

" Timmi juga sayang banget sama Zaskia," ucapku sambil memeluknya erat. "Terima kasih ya, sudah menulis surat yang indah ini."

Zaskia tersenyum lebar, menunjukkan deretan gigi susunya yang rapi. "Sama-sama,Timmi.

Kami pun menghabiskan sore itu dengan bercerita dan bermain bersama. Zaskia bercerita tentang teman-teman di sekolah, tentang pelajaran yang disukainya dan tentang cita-citanya kelak. Aku mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali menyelipkan nasihat atau lelucon untuk membuatnya tertawa.

Malam harinya sebelum tidur, aku kembali membaca surat dari Zaskia. Setiap kata yang tertulis di sana terasa begitu berharga. Surat cinta menjadi pengingat akan cinta dan kebahagiaan yang sederhana. Aku berjanji pada diri sendiri untuk menyimpan surat itu baik-baik, sebagai harta karun yang tak ternilai.

Keesokan harinya, aku mengajak Zaskia bermain. Kami bermain tebak-tebakan dan tepuk-tepuk. Zaskia tertawa riang dan aku ikut merasakan kebahagiaannya. Di tengah tawa dan canda, aku menyadari betapa beruntungnya aku memiliki Zaskia dalam hidupku.

Ia adalah anugerah terindah, sumber kebahagiaan yang tak pernah habis. Setiap momen bersamanya adalah kenangan yang akan selalu kusimpan dalam hati. Surat kecil yang diberikannya adalah bukti cinta yang tulus, pengingat akan betapa berharganya hubungan antara seorang nenek dan cucu.

Aku berharap, kelak Zaskia akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, mandiri, dan penuh kasih serta menjadi anak sholehah. Ia akan menjadi kebanggaan keluarga dan aku akan selalu berdoa untuknya.

Surat dari Zaskia bukan hanya sekadar lembaran kertas. Ia adalah simbol cinta, harapan, dan kebahagiaan. Ia adalah pengingat bahwa di tengah kesibukan dan tantangan hidup, selalu ada cinta yang tulus dari keluarga yang akan menguatkan.

Cepu, 20 Maret 2025

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar