Kamis, 20 Maret 2025

Pertemuan Yang Unik

Karya: Gutamining Saida

Bimtek hari Kamis berlangsung cukup padat. Materi demi materi disampaikan oleh narasumber dengan penuh antusias, membuat peserta tetap fokus meskipun pikiran terkadang ingin melayang sejenak untuk beristirahat. Di sela-sela kepadatan jadwal, ada satu waktu yang selalu saya manfaatkan dengan baik yaitu waktu istirahat.

Waktu istirahat tiba, saya memilih untuk melaksanakan salat. Saya bergegas menuju tempat wudhu bersama beberapa peserta lain. Antrean cukup panjang, saya harus sabar dalam menunggu giliran. Satu per satu peserta mengambil air wudhu dan saya pun menyusul setelah beberapa orang selesai. Saat saya melangkah ke tempat salat, imam sudah memulai rakaat pertama. Saya tak punya pilihan selain mengikuti dari rakaat kedua dan menyempurnakan kekurangan setelah salam.

Selesai menunaikan salat, saya duduk sejenak untuk meresapi ketenangan setelah beribadah. Di sebelah saya, ada dua orang peserta lain yang juga baru saja selesai salat. Kami bertiga sama-sama masih melipat mukena ketika percakapan ringan mulai mengalir.

Kami bertiga, satu dari kami tersenyum ramah membuka obrolan lebih dahulu. "Ibu dari sekolah mana?" tanyanya sambil tersenyum.

Saya menyebutkan sekolah tempat saya mengajar yaitu SMPN 3 Cepu. Kemudian, saya balik bertanya, "Kalau ibu sendiri?" Dia menyebut nama sekolah SMAN 2 Cepu.

Perempuan di sebelah saya ikut menimpali, "Wah, sekolah itu sangat berkesan buat saya. Saya alumni dari sana."

"Tunggu… kita kan sudah berteman di face book.” tambahnya.

“Oh, gitu ya. Alhamdulillah sekarang baru bertemu di dunia nyata.?”komentar saya.

Mata kami bertiga membulat. Seakan tak percaya, kami saling berpandangan sebelum akhirnya tertawa kecil. Dunia terasa begitu sempit.

Jadi, kami bertiga memiliki keterkaitan yang unik. Saya adalah mantan guru di sekolah tersebut, perempuan di sebelah saya adalah alumni yang pernah bersekolah di sana, sementara yang satu lagi masih aktif mengajar di sana. Tanpa sengaja, tiga generasi dari satu sekolah berkumpul dalam satu momen bimtek.

Percakapan pun semakin seru. Kami mulai membahas kenangan masing-masing. Saya bertanya kepada perempuan yang menjadi alumni, "Tahun berapa ya njenengan lulus dari sana?"

Sementara itu, guru yang masih aktif mengajar di sana menambahkan, "Sekarang banyak perubahan di sekolah itu, Bu. Gedungnya makin bagus, fasilitas juga lebih lengkap." Saya tersenyum. Mendengar perkembangan sekolah lama saya membuat hati terasa hangat. Meski sudah lama meninggalkan tempat itu, ada kebanggaan tersendiri mengetahui bahwa sekolah tersebut terus maju dan berkembang.

Obrolan kami semakin meluas. Kami membicarakan guru-guru lama, suasana sekolah dulu dan sekarang. Saya bercerita menjadi guru di SMAN 2 Cepu beberapa tahun lalu, lalu  saat harus pindah ke tempat lain. Alumni SMAN 2 Cepu yang kini menjadi peserta bimtek bersama kami menceritakan kenangan masa sekolahnya. Kenangan manis  masa sekolah masih diingatnya sampai sekarang. Guru yang masih aktif di sana pun berbagi cerita tentang keadaan sekolah saat ini, tentang siswa-siswa generasi sekarang.

Percakapan kami begitu mengalir hingga tak terasa waktu istirahat hampir habis. Perasaan yang muncul di hati kami begitu istimewa. Saya merasa seperti bertemu kembali dengan keluarga lama. Meskipun kami datang dari generasi yang berbeda, ada satu hal yang mengikat kami yaitu sekolah yang sama. Tempat itu bukan sekadar bangunan dengan ruang kelas dan koridor panjang, melainkan tempat yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup kami.

Saat kami berpisah untuk kembali ke ruangan masing-masing, salah satu dari mereka berkata sambil tersenyum, "Dunia memang sempit, ya. Tanpa sengaja kita dipertemukan di sini."Saya mengangguk setuju. Ada perasaan hangat yang sulit dijelaskan. Kadang, hidup menghadirkan kejutan-kejutan kecil yang begitu manis. Seperti pertemuan tak terduga ini, yang mengingatkan saya bahwa dalam perjalanan hidup, kita tak pernah benar-benar sendiri. Ada ikatan-ikatan tak terlihat yang akan selalu mempertemukan kita dengan orang-orang yang memiliki kisah serupa. Sebuah bimtek yang biasa saja, saya menemukan momen luar biasa yang akan selalu saya ingat.

Cepu 21 Maret 2025


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar