Karya: Gutamining Saida
Selasa pagi rintik hujan mulai
turun. Semakin lama semakin deras. Bagi sebagian orang, hujan pagi mungkin
menjadi momok, penghalang untuk memulai aktivitas. Bagi mereka yang mampu
melihat dengan hati, hujan adalah anugerah, rezeki yang diturunkan dari langit.
"Alhamdulillah, syukur
alhamdulillah," gumamku dalam hati. Rasa syukur itu bukan tanpa alasan.
Hujan adalah simbol kehidupan, sumber air yang menghidupi bumi dan segala
isinya. Tanpa hujan, tanah akan kering, tanaman akan mati, dan kehidupan akan
terancam.
Hujan pagi ini adalah rezeki yang
melimpah. Air hujan akan menyuburkan tanah, mengisi kembali sumber-sumber air,
dan memberikan kehidupan bagi tanaman dan hewan. Para petani menyambut hujan
dengan suka cita, karena mereka tahu bahwa hujan adalah harapan untuk panen
yang melimpah.
Hujan pagi juga bisa menjadi
ujian. Bagi para guru dan pekerja, hujan bisa menjadi penghalang untuk
berangkat ke sekolah atau tempat kerja. Puasa Ramadan guru tetap masuk ke
sekolah. Jalanan yang macet, pakaian yang basah, dan rasa dingin bisa membuat
semangat menjadi luntur.
Di sinilah kesabaran kita diuji.
Mampukah kita tetap bersyukur dan bersemangat meski dalam kondisi yang kurang
nyaman? Mampukah kita melihat hikmah di balik setiap tetes hujan yang jatuh?
Hujan pagi mengajarkan kita untuk
bersabar dan menerima takdir. Seperti halnya kehidupan, tidak semua hal
berjalan sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya kita menghadapi tantangan
dan rintangan yang harus kita hadapi dengan sabar dan tawakal.
Hujan pagi juga memberikan kita
kesempatan untuk merenung dan bersyukur. Suara rintik hujan yang menenangkan
bisa menjadi pengantar untuk meditasi dan introspeksi diri.
Di tengah kesibukan dunia yang
serba cepat, hujan pagi memberikan kita waktu untuk berhenti sejenak,
merenungkan makna kehidupan. Kita bisa mensyukuri segala nikmat yang telah
diberikan.
Kita bisa merenungkan tentang
betapa kecilnya kita di hadapan kebesaran Tuhan. Kita bisa merenungkan tentang
betapa beruntungnya kita masih diberikan kesempatan untuk hidup dan menikmati
indahnya dunia.
Setelah hujan reda, biasanya akan
muncul pelangi yang indah. Pelangi adalah simbol harapan dan kehidupan baru.
Setelah badai berlalu, selalu ada keindahan yang menanti.
Hujan pagi juga bisa menjadi
simbol harapan. Setelah malam yang gelap, hujan datang membawa kehidupan baru.
Setelah kesulitan dan tantangan, selalu ada harapan untuk masa depan yang lebih
baik.
Setiap
tetes hujan yang jatuh memiliki hikmahnya sendiri. Kita hanya perlu membuka
hati dan pikiran kita untuk melihatnya. Hujan pagi mengajarkan kita tentang: Satu,
Hujan adalah sumber kehidupan dan rezeki yang melimpah. Dua, Hujan menguji
kesabaran kita dalam menghadapi tantangan. Tiga, Hujan mengingatkan kita untuk
selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan. Empat, Hujan membawa
harapan dan kehidupan baru setelah kesulitan.
Oleh karena itu, mari kita
belajar untuk menikmati setiap tetes hujan yang jatuh. Jangan biarkan hujan
menjadi penghalang untuk kita meraih impian. Jadikan hujan sebagai pengingat
untuk selalu bersyukur, bersabar, dan berharap.
Semoga hujan pagi ini membawa
berkah dan hikmah bagi kita semua. Aamiin
Cepu, 4 Maret 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar