Sabtu, 22 Maret 2025

Amplop buat Zaskia

Karya: Gutamining Saida

Ulang tahun Zaskia yang ke-7 kali ini dirayakan secara sederhana bersama keluarga inti.  Abah, umi, uti, timmi, serta adik-adiknya. Semua untuk memberikan doa dan kebahagiaan bagi gadis kecil itu. Saya yang tinggal di Cepu berusaha datang ke Tegal.

Ada satu hal yang membuat Zaskia sedikit sedih yaitu Akung, kakek tercintanya tidak bisa hadir. Uminya tersenyum lembut dan mengusap kepala putri kecilnya. “Kakak Zaskia, Akung ingin sekali datang. Tapi ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Akung tetap ingat ulang tahunmu, lho.” Mendengar itu, mata Zaskia sedikit berbinar. “Benarkah?” tanyanya penuh harap.

Saya yang datang dari perjalanan kota Cepu mengeluarkan sebuah amplop putih dari dalam tas. “Zaskia, Akung menitipkan sesuatu untukmu,” kataku sambil menyodorkan amplop itu.

Mata Zaskia membesar penuh rasa ingin tahu. Dengan penuh semangat, ia meraih amplop itu dan mulai  membolak balik dan mencoba membaca tulisan di amplop. Di dalamnya, terdapat sebuah kado yang sedikit tebal.

Zaskia segera membaca tulisan di amplop itu dengan lantang. Namun, seketika ia mengerutkan kening.

“Metriultah cuku Zaskia,” baca Zaskia dengan suara pelan. Ia lalu menoleh kepadaku dengan ekspresi bingung. “Timmi, metriultah cuku itu apa?”

Aku menahan tawa. “Mungkin maksud Akung adalah ‘Selamat Hari Ulang Tahun cucuku,’ kak.”

“Oh….” Zaskia melanjutkan membaca, tapi kali ini ekspresinya semakin bingung. “Kaya kata moga sebenarnya semoga. Moga kurang kata ‘se’ ya kan timmi? tanya Zaskia sambil ngomong sendiri. Akung ini nulis kok tidak lengkap dan gak bener.

Terus “cerdaz.” Kok pakai hurus “Z” bukannya yang benar huruf “S”

Ia kembali menoleh kepadaku dengan wajah penuh pertanyaan. “Akung kok tulisannya aneh, ya!”

“Sepertinya Akung terburu-buru menulisnya atau mungkin sedang bercanda dengan  kakak Zaskia.”jawabku

“Terkadang, orang dewasa juga bisa salah menulis, kak,” kataku sambil tersenyum. “Atau mungkin Akung ingin mengujimu apakah kamu bisa menemukan kesalahannya.”

Zaskia terkekeh. “Berarti aku lebih pintar dari Akung dalam menulis!” katanya bangga. “Aku mau ajari Akung menulis yang benar nanti.”

Kami semua tertawa mendengar celotehnya. Kemudian, Zaskia membuka amplop kecil yang lebih tebal. Begitu melihat isinya, matanya langsung berbinar.

“Wah, uang!” serunya penuh kegembiraan. “Akung tahu aku ingin membeli buku cerita baru.”

Ia segera menunjukkan uang itu kepada uminya. “Mii, bolehkah aku membeli buku dongeng yang kemarin kita lihat di toko?”

Uminya tersenyum dan mengangguk. “Tentu saja, kak. Itu hadiah dari Akung untukmu. Kamu bisa memilih buku yang kamu suka.”

Zaskia tampak sangat bahagia. Ia mencium amplop itu dan berkata, “Terima kasih, Akung! Aku akan pilih buku yang bagus dan nanti aku bacakan untuk Akung kalau kita bertemu.”

Meskipun Akung tidak hadir secara fisik, kehadirannya tetap terasa melalui amplop putih kecil itu. Setelah membaca amplop dan menerima hadiah dari Akung. Zaskia menangkupkan kedua tangannya dan berdoa dengan mata terpejam.

“Selamat ulang tahun,kak!” seru adik-adiknya sambil memberi pelukan.

Sore itu penuh dengan tawa dan kebahagiaan. Tidak ada pesta besar, tidak ada banyak tamu, tetapi kehangatan keluarga membuat segalanya terasa sempurna.

“Timmi,” panggilnya pelan. “Aku belajar sesuatu hari ini.”

Aku duduk di samping tempat tidurnya. “Belajar apa,kak?”

Zaskia berpikir sejenak. “Aku belajar bahwa tulisan itu penting. Kalau kita menulis dengan benar, orang bisa membacanya dengan mudah.”

Aku tersenyum. “Benar sekali. Menulis dengan baik itu penting agar pesan kita bisa dimengerti orang lain.”

Zaskia mengangguk pelan. “Aku akan bantu Akung belajar menulis yang benar nanti.”

Aku tertawa kecil dan mencium keningnya. “Itu ide yang bagus, Zaskia.”

Beberapa saat kemudian, Zaskia sudah tertidur dengan senyum di wajahnya. Malam itu, ia tidur nyenyak, memeluk amplop putih dari Akung seolah itu adalah harta paling berharga.

Saya tahu bahwa meskipun Akung tidak bisa hadir hari ini. Akung tetap ada di hati Zaskia. Dan cinta seorang kakek kepada cucunya tidak selalu harus terlihat. Namun bisa dirasakan dalam setiap kata dan setiap hadiah sederhana yang penuh makna. Semoga menjadi anak sholehah.

Cepu, 23 Maret 2025

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar