Senin, 17 Februari 2025

Menyesuaikan Langkah di Tempat Baru



Karya: Gutamining Saida

Penilaian Tengah Semester (PTS) Genap tahun ajaran 2024/2025 kali ini membawa pengalaman baru bagi saya. Meski sudah terbiasa menjadi pengawas dalam berbagai ujian, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Saya ditugaskan di SMPN 3 Cepu, sebuah sekolah yang masih terasa asing bagi saya. Ini adalah kali pertama saya menjadi pengawas di sini.  Tentu saja ada rasa penasaran sekaligus sedikit canggung yang menyertai langkah saya.

Ketika tiba di sekolah, saya sempat berpikir akan langsung mendapat tugas mengawasi sejak jam pertama. Ternyata saya tugas mengawasi di jam kedua. Ada perasaan lega, karena saya bisa mengamati suasana terlebih dahulu. Ada sedikit gelisah, karena saya harus mencari lokasi ruangan yang belum saya kenal. Saat melihat jadwal pengawas PTS, saya membaca nama saya di ruang 24 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Saya menghela napas dan mulai mencari ruang 24. Sekilas, saya melihat peta lokasi yang terpasang di dinding. Saya merasa perlu bertanya agar tidak salah jalan. Beruntung, ada seorang teman yang lewat di saat saya berjalan. Kami berjalan beriringan dan dia dengan sabar menunjukkan arah yang harus saya tempuh.

“Naik tangga samping masjid, lalu ikuti jalan lurus sampai ke kelas yang paling akhir,” ujarnya.

Saya mengangguk tak lupa mengucapkan terima kasih. Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’alla ada yang membantu menunjukkan. Dengan hati-hati, saya melangkah menaiki tangga. Udara pagi masih terasa sejuk walau sudah di jam kedua. Suasana sekolah sudah cukup hening siswa sudah bersiap menghadapi Penilaian Tengah semester (PTS). Saya terus berjalan lurus mengikuti petunjuk teman hingga akhirnya sampai di ruang 24.

Sesampainya di depan kelas, saya menarik napas dalam-dalam. Saya terlebih dahulu mengamati suasana kelas sebelum masuk. Setiap tempat memiliki kebiasaannya masing-masing dalam kegiatan PTS atau semesteran. Saya harus cepat menyesuaikan diri.

Saya masuk ke dalam kelas. Para siswa sudah duduk rapi di bangku mereka masing-masing. Amplop coklat yang berisi  lembar soal serta jawaban saya buka. Sebelumnya saya membaca mata Pelajaran dan waktu pelaksanaan sudah sesuai. Kemudian saya bagikan kepada peserta PTS. Mereka semangat membaca soal dengan serius.

Saya kemudian melihat sekeliling kelas. Ada satu hal yang menarik perhatian saya. Tas sekolah para siswa tetap berada di dekat mereka. Di sekolah tempat saya dulu ada kebiasaan meletakkan tas di depan kelas atau dibawah papan tulis sebelum ujian dimulai. Ini dilakukan untuk memastikan tidak ada catatan atau contekan yang tersembunyi di dalam tempat pensil atau penghapus. Di SMPN 3 Cepu, tampaknya sudah ada kepercayaan penuh terhadap siswa.  Saya pun menyesuaikan diri dan tidak mempermasalahkan hal ini.

Selama Penilaian Tengah semester berlangsung, saya memastikan suasana tetap kondusif. Beberapa siswa tampak mengerutkan dahi, berpikir keras mencari jawaban.  Sementara yang lain menulis dengan lancar. Saya memperhatikan bahwa tidak ada gerakan mencurigakan. Semua siswa tampak fokus pada lembar jawaban masing-masing.

Sekitar setengah jam berlalu, saya tetap focus bertugas sebagai pengawas. Ada salah satu siswa berjalan mendekati saya. “Bu, ini jawaban B dan D sama.” tanya dia dengan singkat.

“Kerjakan nomor yang lain dulu, sambil menunggu bila ada pengumuman.”jawab saya.

“Baik bu.”jawabnya sambil membalikkan badan menuju tempat duduknya.

Waktu terus berjalan dan suasana tetap kondusif hingga akhir sesi. Ketika waktu habis, saya meminta siswa untuk berhenti menulis dan mengumpulkan lembar jawaban. Mereka melakukannya dengan tertib, tanpa perlu banyak diingatkan. Saya tersenyum dalam hati. Mungkin memang benar, karakter disiplin di sini sudah terbentuk dengan baik.

Setelah memastikan semua lembar jawaban terkumpul, saya melangkah keluar dari ruangan dengan perasaan lega. Meskipun ini pengalaman pertama saya menjadi pengawas di SMPN 3 Cepu, semuanya berjalan dengan lancar.

Saat saya menuruni tangga, saya kembali berpikir bahwa setiap sekolah memang memiliki caranya sendiri dalam melaksanakan tes (ujian). Ada kebiasaan yang berbeda, ada aturan yang mungkin tidak sama dengan tempat lain. Tetapi pada akhirnya yang paling penting adalah bagaimana kita menyesuaikan diri dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Hari  ini saya belajar bahwa dengan sikap terbuka dan keinginan untuk menyesuaikan diri, kita bisa melewati semua tantangan dengan baik. Saya tersenyum sambil melangkah menuju ruang guru, siap untuk melanjutkan tugas berikutnya.

Cepu, 17 Februari 2025

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar