Kamis, 27 Februari 2025

Buah Anggur Hamzah dan Zaskia

 


Karya: Gutamining Saida

Suasana rumah begitu ceria hari ini. Saya mengajak cucu-cucu tercinta, Hamzah dan Zaskia. Mereka membuat sebuah karya seni dari tutup botol bekas. Ide ini muncul ketika saya melihat banyak tutup botol plastik berserakan di dapur. Sayang rasanya jika dibuang begitu saja. Dengan sedikit kreativitas, benda-benda kecil itu bisa disulap menjadi sesuatu yang indah dan bermakna. Saya pun menyuruh kepada Hamzah dan Zaskia untuk menata tutup botol tersebut menjadi sebuah rangkaian yang menyerupai buah anggur.

Kedua cucu saya tampak antusias. Mereka bersemangat mengumpulkan tutup botol yang sudah saya bersihkan sebelumnya. Beberapa tutup botol berwarna biru, oren dan merah. Untuk menambah keseruan, saya pun membuat tantangan kecil kepada mereka.  Siapa yang lebih cepat menyusun tutup botol menjadi bentuk buah anggur?

Hamzah yang lebih muda dari Zaskia, tampak langsung menyusun dengan penuh strategi. Ia mengambil tutup botol warna biru dan mulai merangkainya dengan pola yang sudah ada. Ia tampak serius, alisnya berkerut, seolah sedang memecahkan teka-teki yang sulit. Sementara itu Zaskia juga tak mau kalah. Dengan jemari kecilnya, ia mulai menyusun tutup botol oren dan merah dengan penuh semangat. Ia tidak hanya menggunakan warna oren, tetapi juga memadukannya dengan warna merah seolah-olah menciptakan buah anggur yang beraneka jenis.

Saya duduk di samping mereka, mengamati dengan penuh kebanggaan. Kreativitas mereka begitu luar biasa. Saya terkagum-kagum melihat bagaimana mereka mengatur tutup botol dengan cermat dan teliti. Sesekali, saya memberikan sedikit arahan agar susunan mereka lebih rapi. Namun, sebagian besar saya biarkan mereka berkreasi sendiri.

"Timi, lihat! Anggurku sudah hampir selesai!" seru Hamzah dengan mata berbinar.

Saya tersenyum dan mengangguk. "Bagus sekali! Coba beri sedikit jarak antara satu tutup botol dan yang lainnya agar terlihat lebih seperti buah anggur yang menggantung."

Zaskia menghela napas dalam. Ia merasa kesulitan menyusun tutup botol yang terkadang tergelincir. Saya pun membantunya sedikit, menahan beberapa tutup botol agar tidak jatuh. "Tidak apa-apa, Zaskia. Pelan-pelan saja. Yang penting sabar dan teliti."

Zaskia pun mengangguk dan kembali menyusun dengan lebih hati-hati. Saya bisa melihat tekad di matanya. Meskipun lebih tua, ia tidak ingin kalah dari Hamzah.

Setelah hampir beberapa menit berlalu, akhirnya kedua karya seni mereka mulai terlihat jelas. Hamzah berhasil menyusun tutup botol dengan bentuk yang nyaris sempurna menyerupai rangkaian buah anggur. Ia juga menambahkan tutup botol hijau di bagian atas sebagai daun dan batangnya. Karyanya tampak rapi dan simetris.

Zaskia, dengan gayanya yang lebih ekspresif, menciptakan buah anggur dengan warna-warni ceria. Ada merah, dan oren yang semuanya tersusun dengan unik. Meskipun tidak sesimetris karya mereka  memiliki daya tarik tersendiri, penuh warna dan keceriaan.

Saya bertepuk tangan dengan bangga. "Luar biasa! Kalian berdua sangat kreatif!"

Mereka tersenyum lebar, tampak puas dengan hasil karya masing-masing. Saya pun mengambil beberapa foto untuk mengenang momen ini. Sungguh menyenangkan melihat bagaimana mereka bisa mengolah benda-benda bekas menjadi sesuatu yang bernilai seni.

Setelah itu, saya mengajak mereka untuk menempelkan hasil karya mereka di papan kayu kecil agar lebih kokoh. Dengan sedikit lem, karya seni berbentuk buah anggur itu pun menjadi lebih permanen. Kami pun memutuskan untuk memajangnya di ruang tamu sebagai bukti kreativitas Hamzah dan Zaskia.

"Timi, lain kali kita buat karya apa lagi?" tanya Zaskia penuh antusias.

Saya tersenyum. "Kita bisa mencoba membuat bunga dari tutup botol atau mungkin hewan-hewan kecil. Kalian suka binatang, kan?"

Mereka mengangguk bersemangat. Saya merasa sangat bahagia bisa menghabiskan waktu bersama dengan cucu-cucu tercinta. Bukan hanya sekadar bermain, tetapi juga mengajarkan mereka untuk lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas.

Hari itu menjadi salah satu hari yang berkesan. Dari sekadar tutup botol bekas, kami berhasil menciptakan sesuatu yang indah, penuh makna, dan tentu saja, mempererat ikatan batin. Saya pun menyadari bahwa kreativitas memang bisa datang dari mana saja. Bahkan dari benda-benda sederhana yang sering kali kita anggap tak berguna. Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkannya dengan penuh imajinasi dan kebersamaan.

Hamzah dan Zaskia telah membuktikan bahwa dengan sedikit usaha dan ketekunan. Sesuatu yang sederhana bisa berubah menjadi luar biasa. Saya tidak sabar untuk proyek berikutnya bersama mereka!

Cepu, 28 Februari 2025

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar