Jumat, 10 Januari 2025

Pembiasaan Di SMPN 3 Cepu

Karya: Gutamining Saida

Sebagai seorang guru baru di SMPN 3 Cepu, saya mendapati sebuah pembiasaan yang belum pernah saya temui di sekolah sebelumnya. Hal ini menarik perhatian saya karena pembiasaan tersebut memiliki nilai yang sangat positif. Manfaatnya untuk siswa maupun untuk perkembangan karakter mereka sebagai generasi penerus bangsa. Rasa penasaran ini membawa saya untuk menggali informasi lebih dalam. Caranya dengan bertanya kepada beberapa guru yang sudah lebih lama mengabdi di sekolah ini.

Awalnya, saya merasa kurang memahami esensi dari pembiasaan ini. Proses pengenalannya pun tidak berlangsung instan. Namun, melalui diskusi dan pengamatan yang intens. Saya mulai memahami bahwa pembiasaan ini bukan sekadar rutinitas. Namun sebuah upaya nyata untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di dalam diri siswa. Pembiasaan ini berfokus pada peningkatan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan patriotisme yang kuat.

Kegiatan yang dimaksud adalah upacara bendera setiap Senin yang dilaksanakan dengan sangat tertib dan khidmat. Berbeda dengan pengalaman saya sebelumnya. Di SMPN 3 Cepu upacara ini tidak hanya menjadi ajang formalitas. Tetapi benar-benar dipenuhi dengan semangat kebangsaan. Para siswa dilatih untuk memahami makna dari setiap elemen upacara. Mulai dari pengibaran bendera, pembacaan teks Pancasila, hingga amanat pembina upacara. Semua dilakukan dengan penuh kesungguhan. Pembiasaan di dalam kelas adalah berdoa yang dipimpin salah satu siswa dengan membaca teks yang disediakan sekolah. Siswa yang lain mendengarkan dengan khusuk. Dilanjutkan dengan pembacaan shalawat nariyah bersama dan pembacaan asmaul husna.

Yang membuat saya terkesan, setiap hari sekitar pukul 09.30 WIB siswa juga diajarkan untuk memahami arti dari lagu kebangsaan Indonesia Raya. Mereka tidak hanya menyanyikan lagu tersebut, tetapi juga diajak untuk meresapi makna setiap baitnya. Hal ini adalah sesuatu yang baru bagi saya. Di sekolah lama tempat saya mengajar, kegiatan serupa belum dilaksanakan dengan pendekatan yang mendalam seperti ini. Semua aktifitas saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan berhenti. Saat pembelajaran, semua siswa dan guru berdiri sikap sempurna mendengarkan lagu. Saat siswa olah raga di lapangan juga berhenti dengan sikap siap. Apabila saat berjalanpun, diharapkan berhenti sikap sempurna sampai lagu selesai dinyanyikan.

Tentu saja, pembiasaan seperti ini membutuhkan proses. Tidak seperti membalikkan telapak tangan, hasilnya tidak bisa langsung terlihat. Penanaman karakter memerlukan kesabaran, ketekunan, dan konsistensi. Saya yakin bahwa dengan pembiasaan ini, siswa akan tumbuh menjadi individu yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang kokoh. Mereka akan memahami bahwa menghargai negara adalah bagian dari tanggung jawab mereka sebagai warga negara Indonesia.

Saya juga semakin sadar betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan sesuai pedoman bangsa, yaitu Pancasila. Nilai-nilai dalam Pancasila, seperti persatuan, keadilan, dan kemanusiaan, menjadi dasar yang kuat untuk membentuk karakter siswa. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, siswa akan tumbuh menjadi generasi yang mampu menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah keberagaman.

Saya merasa bersyukur dapat menjadi bagian dari SMPN 3 Cepu yang begitu peduli dengan penanaman nilai-nilai kebangsaan. Hidup di bumi Indonesia adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Di sini, masyarakatnya memiliki rasa kekeluargaan yang kuat dan selalu siap untuk membantu satu sama lain. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pembiasaan seperti ini penting untuk dilaksanakan. Tujuannya agar generasi muda tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Selain itu, pembiasaan ini juga menjadi pengingat bagi saya pribadi untuk selalu menghargai dan mencintai tanah air. Melihat semangat para siswa saat mengikuti kegiatan ini membuat saya terinspirasi untuk terus memberikan yang terbaik dalam tugas saya sebagai seorang pendidik. Saya percaya bahwa melalui pendidikan, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan cinta terhadap bangsa dan negara.

Dalam proses adaptasi saya di SMPN 3 Cepu, pembiasaan ini memberikan pelajaran berharga bahwa setiap kebiasaan positif yang ditanamkan di sekolah akan berdampak besar pada pembentukan karakter siswa. Meskipun membutuhkan waktu dan usaha, hasilnya akan sangat berarti bagi masa depan mereka dan bagi bangsa ini. Saya berharap pembiasaan ini terus dilaksanakan dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa sejak dini.

Sebagai guru baru, saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari upaya ini. Saya akan terus mendukung dan berkontribusi dalam pelaksanaan pembiasaan ini agar semakin banyak siswa yang merasakan manfaatnya. Dengan menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme yang kuat, kita turut mempersiapkan generasi yang siap menjaga dan meneruskan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Semoga pembiasaan ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih baik untuk bangsa kita.

Cepu, 11 Januari 2025

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar