Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, mata pelajaran IPS di kelas 9B pada jam 4-5 menghadirkan metode pembelajaran yang berbeda. Hari ini, materi tentang "Interaksi Masyarakat Abad 21 dan Alat Pembayaran Modern" disajikan melalui permainan tradisional yang dikemas dengan lebih kreatif dan edukatif, yaitu permainan ular tangga. Permainan ini ternyata sukses memancing antusiasme siswa, apalagi setelah jam istirahat di mana mereka baru saja menikmati berbagai jajanan dan minuman. Dengan tubuh dan pikiran yang lebih segar, para siswa tampak semakin bersemangat untuk berkompetisi dalam permainan ini.
Ular tangga adalah permainan
papan yang dimainkan dengan menggunakan dadu. Papan permainan ini terdiri dari
kotak-kotak bernomor yang disusun dalam pola zigzag. Beberapa kotak di papan
ini memiliki simbol ular dan tangga. Tangga di permainan ini berfungsi untuk
membawa pemain ke kotak yang lebih tinggi, yang merupakan jalur cepat untuk
mencapai garis finis. Sebaliknya, ular akan membawa pemain turun ke kotak yang
lebih rendah, yang berarti pemain akan mundur dari targetnya.
Dalam konteks pembelajaran IPS,
permainan ular tangga dapat dimodifikasi dengan memasukkan materi yang relevan.
Misalnya, saat bermain harus menjawab pertanyaan jika dapat menjawab bisa
lanjut bermain. Dengan demikian, permainan tidak hanya menghibur, tetapi juga
menjadi media efektif untuk memahami materi pembelajaran pengetahuan singkat
tentang interaksi masyarakat abad 21 dan alat pembayaran modern.
Permainan ular tangga dalam
pembelajaran IPS di kelas 9B ini dilaksanakan setelah pembagian kelompok. Satu
kelas dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing terdiri dari 6-7 siswa dengan
komposisi yang merata antara laki-laki dan perempuan. Setiap kelompok
diinstruksikan untuk membuat identitas sendiri seperti logo atau lambang
kelompok, yang memberikan sentuhan personal dan mendorong kreativitas siswa.
Selain itu, mereka perlu mempersiapkan dadu untuk setiap kelompok, yang
merupakan alat penting dalam permainan ini. Tak hanya itu, setiap kelompok juga
diberi kebebasan untuk mendesain penanda atau pion permainan dengan ciri khas
sendiri, menambah semangat dan keseruan mereka dalam berkompetisi.
Guru kemudian menjelaskan aturan
permainan, yaitu:
- Setiap kelompok akan bergiliran melempar dadu.
- Angka yang muncul pada dadu akan menentukan langkah
maju pada papan permainan.
- Jika pion berhenti di kotak yang ada simbol tangga,
pion akan naik ke kotak yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika berhenti di
kotak dengan simbol ular, pion harus mundur ke kotak lebih rendah.
- Sebelum bermain siswa harus menjawab pertanyaan
terkait materi "Interaksi Masyarakat Abad 21 dan Alat Pembayaran
Modern."
- Kelompok yang mencapai kotak terakhir pertama kali
dianggap sebagai pemenang.
Materi yang digunakan dalam
permainan ular tangga ini mengangkat dua topik penting dalam mata pelajaran
IPS: interaksi masyarakat abad 21 dan alat pembayaran modern., pertanyaan atau
fakta mengenai interaksi sosial di era digital dan alat pembayaran yang kini
semakin modern telah disisipkan. Contoh pertanyaan yang mungkin muncul antara
lain:
- "Sebutkan dua contoh alat pembayaran modern
selain uang tunai."
- "Apa pengaruh teknologi digital terhadap
interaksi masyarakat di era sekarang?"
- "Sebutkan kelebihan dan kekurangan menggunakan
dompet digital dibandingkan uang tunai."
Dengan adanya
pertanyaan-pertanyaan ini, siswa diharapkan dapat merefleksikan dan menerapkan
pengetahuan yang telah mereka pelajari. Mereka pun saling berdiskusi dalam
kelompok untuk menemukan jawaban yang tepat. Selain memperkaya pemahaman mereka
tentang materi, metode ini juga melatih keterampilan kolaboratif dan kritis
dalam menyelesaikan masalah bersama.
Setelah memahami aturan permainan
dan materi, siswa menjadi semakin kreatif. Beberapa kelompok membuat pion
mereka dari kertas warna-warni, sementara yang lain menggunakan benda kecil
seperti tutup botol minuman sebagai penanda kelompok mereka di papan ular
tangga. Kreativitas siswa terlihat menonjol, terutama dalam pembuatan identitas
kelompok. Atmosfer kelas menjadi hidup dan dipenuhi dengan tawa serta semangat
kompetitif yang positif.
Setiap kali giliran melempar dadu
tiba, ketegangan terlihat jelas di wajah siswa. Mereka berharap pion mereka
tidak mendarat di kotak ular yang membuat mereka harus mundur. Jika ada
kelompok yang berhasil mencapai tangga dan naik, sorak-sorai langsung pecah.
Sebaliknya, saat pion mereka mendarat di kotak ular, ada raut kecewa, namun
segera diikuti tawa dan semangat untuk kembali mengejar.
Penggunaan permainan ular tangga
dalam pembelajaran IPS di kelas 9B memberikan beberapa manfaat positif:
- Meningkatkan Partisipasi Aktif: Siswa lebih
antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran karena nuansa permainan
membuat suasana belajar lebih santai dan menyenangkan.
- Meningkatkan Pemahaman Materi: Dengan
pertanyaan dan fakta pada kotak-kotak papan, siswa belajar materi secara
langsung saat mereka bermain. Mereka dihadapkan pada situasi yang
mengharuskan pemahaman mendalam tentang materi untuk melanjutkan
permainan.
- Mengembangkan Kerja Sama Kelompok: Permainan
ini melatih siswa untuk bekerja dalam tim, saling mendengarkan, dan
menghargai pendapat anggota kelompok lainnya.
- Mendorong Kreativitas dan Inisiatif: Dengan
tugas membuat identitas kelompok, pion, dan strategi permainan, siswa
terlatih untuk berkreasi sesuai keinginan mereka sendiri.
Pembelajaran melalui permainan
ular tangga di kelas 9B pada materi IPS berhasil menciptakan pengalaman belajar
yang interaktif dan menyenangkan. Selain meningkatkan pemahaman materi tentang
interaksi masyarakat di abad 21 dan alat pembayaran modern, metode ini juga
membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif. Melalui
permainan ini, mereka belajar bahwa proses belajar bisa menjadi pengalaman yang
seru dan tak terlupakan. Semoga bermanfaat.
terimakasih bu Saidah atas gaya mengajar yang asikk🤩🤩🤩
BalasHapusmantap bu
BalasHapusbesok kasih permen ya bu
BalasHapus