Rabu, 13 November 2024

ULAR TANGGA BERSAMA 9B

 


Karya: Gutamining Saida

Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, mata pelajaran IPS di kelas 9B pada jam 4-5 menghadirkan metode pembelajaran yang berbeda. Hari ini, materi tentang "Interaksi Masyarakat Abad 21 dan Alat Pembayaran Modern" disajikan melalui permainan tradisional yang dikemas dengan lebih kreatif dan edukatif, yaitu permainan ular tangga. Permainan ini ternyata sukses memancing antusiasme siswa, apalagi setelah jam istirahat di mana mereka baru saja menikmati berbagai jajanan dan minuman. Dengan tubuh dan pikiran yang lebih segar, para siswa tampak semakin bersemangat untuk berkompetisi dalam permainan ini.

Ular tangga adalah permainan papan yang dimainkan dengan menggunakan dadu. Papan permainan ini terdiri dari kotak-kotak bernomor yang disusun dalam pola zigzag. Beberapa kotak di papan ini memiliki simbol ular dan tangga. Tangga di permainan ini berfungsi untuk membawa pemain ke kotak yang lebih tinggi, yang merupakan jalur cepat untuk mencapai garis finis. Sebaliknya, ular akan membawa pemain turun ke kotak yang lebih rendah, yang berarti pemain akan mundur dari targetnya.

Dalam konteks pembelajaran IPS, permainan ular tangga dapat dimodifikasi dengan memasukkan materi yang relevan. Misalnya, saat bermain harus menjawab pertanyaan jika dapat menjawab bisa lanjut bermain. Dengan demikian, permainan tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi media efektif untuk memahami materi pembelajaran pengetahuan singkat tentang interaksi masyarakat abad 21 dan alat pembayaran modern.  



Permainan ular tangga dalam pembelajaran IPS di kelas 9B ini dilaksanakan setelah pembagian kelompok. Satu kelas dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing terdiri dari 6-7 siswa dengan komposisi yang merata antara laki-laki dan perempuan. Setiap kelompok diinstruksikan untuk membuat identitas sendiri seperti logo atau lambang kelompok, yang memberikan sentuhan personal dan mendorong kreativitas siswa. Selain itu, mereka perlu mempersiapkan dadu untuk setiap kelompok, yang merupakan alat penting dalam permainan ini. Tak hanya itu, setiap kelompok juga diberi kebebasan untuk mendesain penanda atau pion permainan dengan ciri khas sendiri, menambah semangat dan keseruan mereka dalam berkompetisi.

Guru kemudian menjelaskan aturan permainan, yaitu:

  1. Setiap kelompok akan bergiliran melempar dadu.
  2. Angka yang muncul pada dadu akan menentukan langkah maju pada papan permainan.
  3. Jika pion berhenti di kotak yang ada simbol tangga, pion akan naik ke kotak yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika berhenti di kotak dengan simbol ular, pion harus mundur ke kotak lebih rendah.
  4. Sebelum bermain siswa harus menjawab pertanyaan terkait materi "Interaksi Masyarakat Abad 21 dan Alat Pembayaran Modern."
  5. Kelompok yang mencapai kotak terakhir pertama kali dianggap sebagai pemenang.


Materi yang digunakan dalam permainan ular tangga ini mengangkat dua topik penting dalam mata pelajaran IPS: interaksi masyarakat abad 21 dan alat pembayaran modern., pertanyaan atau fakta mengenai interaksi sosial di era digital dan alat pembayaran yang kini semakin modern telah disisipkan. Contoh pertanyaan yang mungkin muncul antara lain:

  • "Sebutkan dua contoh alat pembayaran modern selain uang tunai."
  • "Apa pengaruh teknologi digital terhadap interaksi masyarakat di era sekarang?"
  • "Sebutkan kelebihan dan kekurangan menggunakan dompet digital dibandingkan uang tunai."


Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan ini, siswa diharapkan dapat merefleksikan dan menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari. Mereka pun saling berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan jawaban yang tepat. Selain memperkaya pemahaman mereka tentang materi, metode ini juga melatih keterampilan kolaboratif dan kritis dalam menyelesaikan masalah bersama.

Setelah memahami aturan permainan dan materi, siswa menjadi semakin kreatif. Beberapa kelompok membuat pion mereka dari kertas warna-warni, sementara yang lain menggunakan benda kecil seperti tutup botol minuman sebagai penanda kelompok mereka di papan ular tangga. Kreativitas siswa terlihat menonjol, terutama dalam pembuatan identitas kelompok. Atmosfer kelas menjadi hidup dan dipenuhi dengan tawa serta semangat kompetitif yang positif.

Setiap kali giliran melempar dadu tiba, ketegangan terlihat jelas di wajah siswa. Mereka berharap pion mereka tidak mendarat di kotak ular yang membuat mereka harus mundur. Jika ada kelompok yang berhasil mencapai tangga dan naik, sorak-sorai langsung pecah. Sebaliknya, saat pion mereka mendarat di kotak ular, ada raut kecewa, namun segera diikuti tawa dan semangat untuk kembali mengejar.

Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran IPS di kelas 9B memberikan beberapa manfaat positif:

  1. Meningkatkan Partisipasi Aktif: Siswa lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran karena nuansa permainan membuat suasana belajar lebih santai dan menyenangkan.
  2. Meningkatkan Pemahaman Materi: Dengan pertanyaan dan fakta pada kotak-kotak papan, siswa belajar materi secara langsung saat mereka bermain. Mereka dihadapkan pada situasi yang mengharuskan pemahaman mendalam tentang materi untuk melanjutkan permainan.
  3. Mengembangkan Kerja Sama Kelompok: Permainan ini melatih siswa untuk bekerja dalam tim, saling mendengarkan, dan menghargai pendapat anggota kelompok lainnya.
  4. Mendorong Kreativitas dan Inisiatif: Dengan tugas membuat identitas kelompok, pion, dan strategi permainan, siswa terlatih untuk berkreasi sesuai keinginan mereka sendiri.

Pembelajaran melalui permainan ular tangga di kelas 9B pada materi IPS berhasil menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan. Selain meningkatkan pemahaman materi tentang interaksi masyarakat di abad 21 dan alat pembayaran modern, metode ini juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif. Melalui permainan ini, mereka belajar bahwa proses belajar bisa menjadi pengalaman yang seru dan tak terlupakan. Semoga bermanfaat.

 


3 komentar: