Jumat, 01 November 2024

Kisahku di Hari Jum'at

Dokumen Pribadi
Karya : Gutamining Saida

Pada tanggal 19 Juli 2024, menjadi salah satu hari yang tidak akan terlupakan bagi saya. Setelah sebulan terakhir merasakan keluhan yang terus mengganggu, akhirnya hari itu saya memutuskan untuk mencari jawaban atas kondisi kesehatan saya. Perasaan cemas dan khawatir menggelayut di benak, tetapi keinginan untuk mengetahui lebih jelas kondisi tubuh ini mendorong saya melangkah ke depan.

Sekitar pukul 06.30, saya sudah bersiap-siap untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf, berharap dapat memberikan pemahaman lebih jauh mengenai rasa yang mengganggu ini. Dengan membawa segenap harapan dan ketegangan, saya tiba di ruang praktik dokter. Saya melangkah memulai hari dengan janji yang sudah direncanakan malam hari sebelumnya. Dokter mendengarkan keluhan saya dengan penuh perhatian, dan melakukan pemeriksaan yang teliti.  Beliau menyarankan agar saya melakukan pemeriksaan lanjutan di RSU. Sebelumnya melalui dokter keluarga untuk kemudian meminta rujukan ke RSU. Saran tersebut membuat saya semakin ingin tahu kondisi dan meyakinkan diri bahwa kesehatan adalah prioritas utama.

Sepulang dari dokter saraf, saya sadar bahwa saya harus membawa kartu pemeriksaan untuk melanjutkan proses konsultasi dan meminta rujukan. Meski kelihatannya sepele, mencari kartu pemeriksaan ini ternyata butuh perjuangan tersendiri. Waktu yang terus berjalan semakin membuat saya cemas. Pikiran mulai dipenuhi dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, namun saya terus berusaha tenang dan berfokus pada apa yang perlu saya lakukan.

Setelah akhirnya menemukan kartu, saya merasa lega meski kondisi fisik masih terasa kurang baik. Perasaan lelah dan gelisah semakin terasa, hingga akhirnya saya merasa butuh dukungan untuk melanjutkan perjalanan Panjang. Saya pun meminta suami dan anak perempuanku untuk menemani dan mengantar . Oleh karena dalam situasi ini, kehadiran orang terdekat adalah sesuatu yang sangat berarti. Bersama-sama, kami pun berangkat bertiga saya, suami, dan anak ku menuju klinik keluarga.

Ketika kami tiba di klinik, suasana sudah terlihat sepi. Meski menunggu lama, saya merasa tenang karena didampingi suami dan anak yang dengan sabar menemani. Lama menunggu memang membuat pikiran semakin mengembara, memikirkan berbagai kemungkinan atas kondisi ini, namun saya berusaha untuk tetap fokus dan optimis. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya giliran petugas menyapa saya tiba.

Dokter yang melayani saya adalah seorang dokter muda dengan senyum yang ramah. Tatapan matanya penuh perhatian, memberikan kesan bahwa beliau benar-benar peduli terhadap pasiennya. Perlahan, perasaan cemas dan khawatir yang semula menyelimuti diri  mulai mereda. Kehangatan dan perhatian dari dokter ini membuat saya merasa lebih nyaman dan tenang untuk berbicara dan menceritakan semua yang saya rasakan. Beliau mendengarkan keluhan saya dengan cermat, mencatat setiap detail yang saya sampaikan, dan memberikan beberapa saran yang menenangkan hati.

Saat itu, saya merasa bahwa dukungan dari dokter, suami, dan anak adalah kekuatan yang saya butuhkan untuk menghadapi kondisi ini. Saya menyadari betapa pentingnya memiliki orang-orang yang peduli di sekitar kita saat melalui masa-masa sulit. Meski ketidakpastian mengenai kondisi kesehatan saya belum sepenuhnya terjawab, saya pulang dengan perasaan yang jauh lebih baik daripada saat berangkat.

Momen tersebut mengajarkan saya banyak hal tentang kekuatan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat. Dalam perjalanan pulang, saya merenungkan betapa berharganya kesehatan dan betapa pentingnya memiliki orang-orang yang peduli di sekitar kita. Hari itu, meski belum menemukan kepastian sepenuhnya, saya merasa lebih siap dan bersemangat untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam menjaga kesehatan. Tanggal 19 Juli 2024, sebuah hari yang akan terus terpatri di ingatan saya sebagai hari yang penuh dengan pelajaran, harapan, dan dukungan yang tulus dari mereka yang saya cintai. Bersambung episode selanjutnya

Cepu, 19 Juli 2024

 

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar