Rabu, 30 Oktober 2024

Kebahagiaan Seorang Ibu

Dokumen Pribadi
Karya: Gutamining Saida

Seorang ibu, yang sehari-hari sibuk dengan kegiatan mengajar, rumah tangga dan tanggung jawab lainnya. Dia menemukan kebahagiaan sederhana. Baginya, kebahagiaan bukan hanya tentang uang, hadiah, atau hal-hal materi lainnya, melainkan perhatian tulus dari anak-anaknya. Seiring berjalannya waktu, anak-anaknya mulai tumbuh dewasa, disibukkan dengan pekerjaan, dan kehidupan mereka masing-masing. Namun, ketika mereka menyempatkan waktu untuk sekadar menanyakan kabar, hati sang ibu seolah hangat oleh rasa syukur yang tak terbatas.

Bagi seorang ibu, tak ada yang lebih berharga daripada mengetahui bahwa anak-anaknya ingat padanya, bahkan di tengah kesibukan mereka. Setiap kali handphone berbunyi dan terdengar suara anak-anaknya di seberang, ia merasa dihargai dan dicintai. Mereka menanyakan kabarnya, apakah ia sudah makan atau bagaimana kesehatannya hari itu. Meskipun sederhana, momen ini selalu membuat hati sang ibu berdegup penuh kebahagiaan. Bagi sang ibu, perhatian kecil ini menunjukkan betapa anak-anaknya masih peduli, meski mereka kini berjarak ratusan kilo meter.

Pada suatu hari, salah satu anaknya tiba-tiba datang berkunjung. Sang ibu yang terkejut mendengar suara panggilan yang begitu dikenalnya. Dengan senyum lebar dan air mata haru, ia menyambut anaknya dengan pelukan hangat. Mereka duduk bersama di ruang tamu, bercerita tentang banyak hal, tertawa mengenang masa kecil, dan saling curhat tentang kehidupan. Baginya, pertemuan sederhana ini adalah salah satu hadiah terbaik yang tak ternilai.

Sang ibu memahami bahwa setiap anak memiliki kehidupannya masing-masing, dan ia tak pernah ingin membebani mereka dengan harapan-harapan besar. Namun, ketika anak-anaknya menyempatkan waktu untuk ngobrol, berkumpul, ia merasa begitu dihargai. Dalam momen-momen itu, ia merasa seperti kembali ke masa-masa ketika anak-anaknya masih kecil. Di mana mereka selalu dekat dengannya. Sekarang, meski mereka sudah dewasa dan mandiri, perhatian kecil itu tetap menguatkan hatinya.

Ketika hari mulai larut dan saatnya sang anak harus kembali ke kehidupannya yang sibuk, sang ibu mengantarnya ke pintu dengan senyum penuh kasih sayang. Ia merasa bersyukur atas momen berharga yang telah mereka habiskan bersama, meskipun hanya sejenak. Ia tahu, dalam kehidupan yang penuh dinamika ini, kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari hal-hal besar. Terkadang, kebahagiaan ada pada hal-hal sederhana yaitu sebuah panggilan telepon, sebaris pesan singkat, atau pelukan hangat dari anak-anak yang ia cintai.

Bagi seorang ibu, perhatian kecil dari anak-anaknya sudah cukup untuk membuatnya merasa dicintai dan dihargai. Setiap kata, setiap pelukan, dan setiap momen yang dihabiskan bersama adalah anugerah yang ia simpan erat di dalam hati. Kebahagiaan itu sederhana, namun bermakna dalam, bagaikan cahaya kecil yang senantiasa menyinari hidupnya dan membuatnya merasa menjadi ibu yang beruntung.

Cepu, 30 Oktober 2024

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar