Rabu, 06 November 2024

Karyamu Yang Menakjubkan

Dokumen Pribadi
Karya: Gutamining Saida

Kamis 7 November 2024, suasana sekolah masih lengang saya bergegas menuju kelas 9A untuk melaksanakan tugas sebagai guru piket. Hari itu, saya menggantikan seorang rekan yang berhalangan hadir pada jam pertama. Menyadari tanggung jawab tambahan sebagai guru piket, saya tiba lebih awal untuk memastikan kegiatan pembiasaan di kelas berjalan lancar. Pembiasaan mulai hormat bendera merah putih. Dilanjutkan membaca asmaul husna dan salawat nariyah. Bagi saya hari ini kesempatan yang baik untuk ikut pembiasaan. Saya ikut pembiasaan hanya sehari dalam seminggu.

Setibanya di kelas 9A sekitar pukul 07.00, siswa-siswa terlihat masih berbincang ringan satu sama lain. Mereka menyambut dengan senyuman hangat, dan merasa aneh karena sesuai jadwal mata Pelajaran Agama Islam. Setelah memberikan salam, saya memulai kegiatan dengan pengarahan singkat tentang tugas yang akan mereka kerjakan selama jam kemudian. "Hari ini kalian kerjakan tugas Agama Islam," saya mengumumkan, "silakan kalian menulis ayat-ayat dari Surah An-Naba sebagai latihan hari ini."

Anak-anak segera mempersiapkan buku dan alat tulis mereka, dan suasana kelas perlahan menjadi tenang. Beberapa siswa tampak langsung terfokus menulis, sementara yang lain membaca ulang ayat-ayat untuk memastikan mereka menulisnya dengan benar. Saya memperhatikan mereka dengan penuh rasa bangga. Kesungguhan yang ditunjukkan anak-anak ini benar-benar membuat saya terkesan.

Di sela-sela keseriusan siswa-siswa menyelesaikan tugas mereka, pandangan saya jatuh pada sebuah tumpukan karya di meja siswa paling depan. Rasa penasaran muncul, saya mendekati tumpukan tersebut untuk melihat lebih dekat. Ternyata, karya-karya siswa yang baru dalam pelajaran seni prakarya beberapa waktu lalu. Tanpa ragu, saya mulai membuka satu per satu karya mereka, dan seketika hati saya dipenuhi kekaguman. Setiap karya begitu indah dan unik, mencerminkan bakat yang luar biasa dari setiap anak.

Ada lukisan pemandangan alam perpaduan warna-warna yang harmonis, menunjukkan ketajaman rasa estetika yang luar biasa. Di sampingnya, terdapat sketsa irisan jeruk, bunga Kaktus, bunga lengkap dengan kupu-kupu yang menggambarkan detail sayap-sayap indah dan gunung-gunung dengan sangat realistis, seolah saya bisa merasakan suasana tenang dari lukisan itu. Saya bahkan menemukan  bulan sabit yang dibuat dengan sangat rapi dan tampak begitu sempurna, dan komposisi warnanya begitu memikat.

Menyaksikan karya-karya tersebut membuat saya semakin bangga sebagai wali kelas mereka. Di balik setiap coretan, warna, dan garis yang tertuang di kanvas, saya melihat bakat tersembunyi yang layak mendapat apresiasi. Segala keterbatasan dan tantangan yang mereka hadapi.  Mereka menciptakan sesuatu yang begitu indah. Karya-karya mereka menjadi bukti nyata bahwa mereka memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan lebih jauh.

"Hebat sekali, bagus sekali karya-karya kalian ini!" komentar saya.  Saat saya melihat, membuka karya-karya mereka. Wajah mereka berseri-seri mendengar pujian itu, beberapa tersenyum malu-malu, sementara yang lain tampak bangga dengan pencapaian mereka.

Sesi jam pertama pun berlalu dengan cepat, tetapi momen kebersamaan dan kebanggaan yang saya rasakan akan selalu membekas di hati. Kelas 9A bukan hanya sekumpulan siswa biasa. Mereka memiliki bakat-bakat yang penuh potensi. Saya menginspirasi dan memotivasi mereka untuk terus berkarya dan mengasah bakat yang telah mereka miliki. Kamis pagi, saya belajar bahwa di setiap tugas, dan di setiap karya, terdapat keajaiban kecil yang patut dirayakan.

Di akhir sesi kemudian saya arahkan untuk mengabadikan karya mereka. Foto bersama diambil di tengah kelas 9A, dengan memegang karya penuh warna seni yang mereka buat sendiri. Mereka tampak memegang karya dengan beragam ekspresi. Ada yang tersenyum lebar, menunjukkan kebanggaan pada hasil kreasinya. Beberapa lainnya memegang karyanya dengan sedikit malu, tersenyum tipis sambil menunduk, mungkin merasa sedikit canggung. Di sisi kiri foto, terlihat seorang siswa memegang lukisan abstraknya dengan ekspresi puas, menatap kamera dengan yakin. Beberapa siswa berpose dengan gaya lebih santai, menutup muka dengan karyanya. menikmati momen bersama ini. Ekspresi mereka sangat beragam, namun masing-masing terpancar rasa bangga atas hasil karya yang mereka buat. Momen ini penuh kehangatan dan kebahagiaan. Semoga tambah sukses anak-anak kelas 9A. Selamat berjuang menggapai cita-citamu.

Kedungtuban, 7 November 2024

 

 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar