Karya: Gutamining Saida
Suasana SMPN 1 Kedungtuban pada
tanggal 22 Oktober 2024 terasa sangat istimewa. Hari Santri Nasional
dilaksanakan berdasar surat edaran yang dibagikan di grup oleh kepala Sekolah.
Di situ tertera ketentuan seragam yang harus dipakai ASN baik laki-laki maupun perempuan.
SMPN 1 Kedungtuban berubah drastis menjadi mirip sebuah pesantren. Seluruh
warga sekolah, baik guru, karyawan, maupun siswa, mengenakan pakaian muslim.
Pengumuman mengenai aturan seragam ini disebar luaskan pada sore hari
sebelumnya melalui grup sehingga memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan.
Para guru laki-laki mengenakan
atasan putih dengan celana atau sarung bebas serta peci hitam yang memberikan
nuansa religius. Sedangkan guru perempuan dalam balutan atasan putih, jilbab
putih, dan bawahan hitam, dipadukan dengan sepatu hitam. Bagi yang tidak ada
warna putih bisa menyesuaikan. Siswa yang tidak memiliki atasan putih, mereka
diperbolehkan mengenakan seragam OSIS sebagai alternatif. Siswa-siswi tampak
rapi dan bersemangat mengikuti ketentuan ini.
Siswa dan guru berdatangan dengan
penampilan berbeda dari keseharian mereka. Bapak Prasetyo, kepala sekolah SMPN
1 Kedungtuban, mengenakan sarung berwarna merah bata dipadu atasan putih. Walau
pun beliau bukan seorang muslim, sebagai bentuk kebersamaan. Beliau tetap
berbaur dalam suasana damai dan penuh toleransi, mencerminkan kerukunan antar umat
beragama yang sudah lama terjalin di sekolah ini.
Nah, ada beberapa manfaat dari
peringatan hari santri nasioanal. Marilah kita simak manfaat dari hari santri
nasional diantaranya adalah pertama, diharapkan
dapat terus meneladani semangat juang para ulama. Kedua, melihat para santri
dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga, mengenang
para santri yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Empat, meningkatkan nilai-nilai pendidikan karakter.
Dasar dari Peringatan Hari Santri
Nasional ini merujuk pada "Resolusi Jihad" yang dikeluarkan oleh
ulama pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Resolusi
ini menyerukan kepada umat Islam untuk berjuang melawan penjajahan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Semua warga sekolah menikmati
suasana yang berbeda dan pengalaman baru . Suasana yang tercipta di SMPN 1
Kedungtuban pada hari itu tidak hanya memperingati Hari Santri, tetapi juga
memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara semua warga sekolah.
Kedungtuban, 22 Oktober 2024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar