Rabu, 23 Oktober 2024

Hari Santri Nasional di SMPN 1 Kedungtuban

Karya: Gutamining Saida

Suasana SMPN 1 Kedungtuban pada tanggal 22 Oktober 2024 terasa sangat istimewa. Hari Santri Nasional dilaksanakan berdasar surat edaran yang dibagikan di grup oleh kepala Sekolah. Di situ tertera ketentuan seragam yang harus dipakai ASN baik laki-laki maupun perempuan. SMPN 1 Kedungtuban berubah drastis menjadi mirip sebuah pesantren. Seluruh warga sekolah, baik guru, karyawan, maupun siswa, mengenakan pakaian muslim. Pengumuman mengenai aturan seragam ini disebar luaskan pada sore hari sebelumnya melalui grup sehingga memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan.

Para guru laki-laki mengenakan atasan putih dengan celana atau sarung bebas serta peci hitam yang memberikan nuansa religius. Sedangkan guru perempuan dalam balutan atasan putih, jilbab putih, dan bawahan hitam, dipadukan dengan sepatu hitam. Bagi yang tidak ada warna putih bisa menyesuaikan. Siswa yang tidak memiliki atasan putih, mereka diperbolehkan mengenakan seragam OSIS sebagai alternatif. Siswa-siswi tampak rapi dan bersemangat mengikuti ketentuan ini.

Siswa dan guru berdatangan dengan penampilan berbeda dari keseharian mereka. Bapak Prasetyo, kepala sekolah SMPN 1 Kedungtuban, mengenakan sarung berwarna merah bata dipadu atasan putih. Walau pun beliau bukan seorang muslim, sebagai bentuk kebersamaan. Beliau tetap berbaur dalam suasana damai dan penuh toleransi, mencerminkan kerukunan antar umat beragama yang sudah lama terjalin di sekolah ini.

Nah, ada beberapa manfaat dari peringatan hari santri nasioanal. Marilah kita simak manfaat dari hari santri nasional  diantaranya adalah pertama, diharapkan dapat terus meneladani semangat juang para ulama. Kedua, melihat para santri dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga, mengenang para santri yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Empat, meningkatkan nilai-nilai pendidikan karakter.

Dasar dari Peringatan Hari Santri Nasional ini merujuk pada "Resolusi Jihad" yang dikeluarkan oleh ulama pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Resolusi ini menyerukan kepada umat Islam untuk berjuang melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Semua warga sekolah menikmati suasana yang berbeda dan pengalaman baru . Suasana yang tercipta di SMPN 1 Kedungtuban pada hari itu tidak hanya memperingati Hari Santri, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara semua warga sekolah.

Kedungtuban, 22 Oktober 2024.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar