Resume Ke :
4 (empat)
Gelombang : 29
Hari / Tanggal :
Senin / 26 Juni 2023
Tema :
Gali Potensi Ukir Prestasi
Narasumber :
Aam Nurhasanah , S. Pd
Moderator : Mutmainah, M. Pd
Alhamdulillah malam inii, saya mengikuti di Kelas
Belajar Menulis Nusantara biasa disingkat (KBMN). Ada kesempatan berjumpa
dengan penulis hebat. Alumni dari KBMN
Malam ini kegiatan dibersamai oleh moderator yang
bernama Mutmainah biasa dipanggil dengan bu Emut dari Lebak Banten. Moderator
alumni dari angkatan gelombang 24 ( Januari-Maret 2020).
Agar malam ini diberi kemudahan semuanya diajak untuk
menundukkan jiwa sejenak dalam
kekhusukan doa.
Narasumber malam ini merupakan alumni KBMN gelombang
12 dengan segudang prestasi dan karya nyata. Awalnya beliau gelombang 8 gagal
kemudian mengulang di angkatan 12 dan akhirnya sukses. Semuanya butuh proses
dan tidak instan. Dibuktikan dengan Buku pertama beliau lahir. Sebuah buku
antologi yang berjudul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Bahagia rasanya
ketika nama beliau ada di urutan pertama dari 42 penulis se-Indonesia. Wao
kereeen.
Apa itu buku antologi? Buku antologi adalah buku yang ditulis bersama dengan biaya keroyokan atau patungan. Asyiknya menulis bersama, kita bisa belajar melihat gaya tulisan teman. Semakin banyak membaca akan membuatmu semakin gemuk menulis. Rasanya seru sekali sebagai jejak literasi kita.
Saat lulus BM 12 bu Aam Mutmainah, buku solo pertamanya
pun lahir dengan judul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT bulan Agustus tahun
2020. Sebuah judul buku adalah sebuah doa. Judul ini diambil dengan harapan
beliau suatu saat bisa menjadi penulis
hebat masa depan.
Pengalaman menjadi moderator menjadi ide lahirnya buku solo ke-2 dengan judul: KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE. Isi tentang pengalaman saat menjadi moderator kelas WA dan zoom
Prestasi beliau tak diragukan lagi yaitu sebagai
pemenang Juara 1 Lomba Blog PGRI yang diumumkan pada 11 Maret 2021. Beliau mengabadikan
sejarah melalui tulisan, saat meraih juara ke-1 lomba blog, menjadi lahirnya
ide buku solo ketiga yang berjudul BLOGGER INSPIRATIF.
Beliau kembali mengasah diri ikut tantangan menulis buku satu minggu lolos ke penerbit mayor PT Andi Offset. Saat menerima tantangan menulis dengan narasumber Prof. Richardus Eko Indrajit. Selain buku cetaknya, bukunya juga tersedia dalam bentuk e-books.
Usai mengikuti beberapa tantangan menulis, beliau
mendapat tawaran menjadi kurator dari Bunda Kanjeng. Saat itu beliau tidak
mengerti tugas kurator. Ternyata, kurator adalah seorang penanggungjawab sebuah
karya buku yang tugasnya mengumpulkan naskah, mengecek isi naskah apa sesuai
atau tidak, menyatukan naskah, sampai naskah bukunya terbit, mendata nama dan
gelar untuk e-sertifikat, mengurusi alamat dan administrasi penulis sampai
peserta menerima buku tersebut.
Setelah mengikuti tantangan kurator dan banyaknya
pengalaman menulis, ada seorang murid yang bekerja sebagai TKW di Arab Saudi
meminta bu Aam untuk mengedit novelnya.
Juminah namanya. Merupakan alumni Ponpes Mathla'ul Hidayah Cipanas.
Juminah mengirimkan tulisan hanya melalui WA. Butuh kesabaran ekstra menyatukan
beberapa tulisan hingga akhirnya menjadi sebuah tulisan yang utuh. Akhirnya
novel Juminah yang berjudul Seindah Takdir Cinta menemui takdirnya dan berhasil
dicetak dengan tebal 300 halaman. Juminah menulis di sela-sela aktivitas
bekerja. Motivasi menulisnya sangat bagus dan sangat menginspirasi.
Menurut bu Aam, Guru hebat adalah guru yang bisa
menjadikan muridnya lebih hebat dari gurunya. Rasanya bahagia yang bu Aam saat
mewujudkan mimpi Juminah, meraih mimpinya menjadi seorang penulis novel. Novel
ini berisi kisah perjuangan Juminah yang merelakan masa remajanya untuk bekerja
sebagai TKW usai lulus SMK. Juminah menjadi tulang punggung keluarga untuk
membiayai sekolah adik-adiknya sampai akhirnya menemui cinta sejatinya.
Kembali mengasah diri, Bu Aam sukses ikut tantangan
menulis selama 40 hari dengan tema Karena Menulis Aku Ada(KMAA). Tantangan ini
melahirkan buku solo ke-4 dengan judul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS. Mantaaap
deh.
Rajin menulis berbuah manis membuat diri mengabadikan
semua momen berharga sebagai jejak literasi jika kelak kita telah tiada.
Menggali Potensi yang dimiliki membutuhkan proses dan
tidak seperti memakan cabai langsung terasa pedasnya. Setelah memiliki
pengalaman dari peserta menulis, moderator, kurator, juara blog, hingga menjadi
seorang editor. Akhirnya tidak hanya tawaran sebagai narasumber yang
berdatangan. Bu Aam juga diminta Omjay menjadi salah satu juri lomba blog
tingkat nasional. Ternyata dari seorang peserta yang gagal, bisa meraih
prestasi yang gemilang.
Itulah perjalanan narasumber kita malam ini, dapat
menginspirasi peserta KBMN gelombang 29 khususnya. Dan umumnya di dunia
literasi Indonesia. Menjadi penulis handas butuh proses yang panjang bukan
instan. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar