Jumat, 22 Agustus 2025

Karnaval Agustus 2025

 


Karya: Gutamining Saida

Bulan Agustus selalu menjadi bulan yang penuh warna bagi seluruh rakyat Indonesia. Di mana-mana terlihat bendera merah putih berkibar, gapura dihias, dan masyarakat saling bergotong-royong mempersiapkan lomba serta acara syukuran. Bagi saya pribadi, bulan Agustus 2025 terasa begitu istimewa. Bukan hanya karena semarak perayaan Hari Kemerdekaan, tetapi karena saya akhirnya bisa kembali ikut serta dalam kegiatan puncak yang selama ini saya rindukan yaitu karnaval.

Tahun sebelumnya, khususnya pada Agustus 2024, saya tidak bisa mengikuti karnaval. Kondisi kesehatan yang kurang mendukung membuat saya harus lebih banyak beristirahat dan melewatkan berbagai rangkaian kegiatan. Saat itu saya hanya bisa menyaksikan dari jauh, mendengar cerita dari teman-teman, dan melihat foto-foto yang beredar di media sosial. Ada rasa sedih yang mendalam ketika saya tidak ikut berfoto bersama keluarga besar SMPN 1 Kedungtuban. Momen itu selalu menjadi kenangan indah yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Saya ikhlas, karena masa-masa pemulihan. Sebuah pengingat bahwa nikmat terbesar manusia adalah kesehatan yang sering dilupakan.

Syukur Alhamdulillah, di tahun 2025 ini Allah Subhanahu Wata’alla memberi saya kesempatan untuk merasakan lagi kebersamaan bersama keluarga Esmega. Karnaval kali ini terasa berbeda. Sejak awal diumumkan bahwa Esmega akan ikut serta, saya sudah bertekad untuk hadir dan berpartisipasi penuh. Bukan sebagai penonton dari pinggir jalan, melainkan sebagai bagian dari barisan yang melangkah bersama, menyatukan langkah dari start hingga finish.

Hari pelaksanaan karnaval, suasana sekolah sudah riuh sejak pagi. Siswa-siswi berkumpul dengan berbagai kostum unik yang menggambarkan ayam alas Blora. Semua tampil dengan kostum kreatif berbahan spon yang dibuat menyerupai ayam. Para guru pun tak kalah semangat, mengenakan pakaian  seragam kaos putih bawahan biru bahan jin bagi yang perempuan dipadu jilbab merah terlihat kompak .

Bagi saya, momen itu bukan sekadar berjalan kaki menempuh rute karnaval. Ada rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata’alla yang mendalam.  Setiap langkah terasa ringan. Saya benar-benar merasakan nikmatnya sehat. Sambil berjalan, saya menikmati nimat sehat. Sorak-sorai anak-anak kecil yang begitu antusias menonton. Senyum penonton menjadi penyemangat tersendiri.

Perjalanan dari titik start hingga finish memang cukup melelahkan. Lelah itu terasa hilang karena adanya semangat kebersamaan. Di sepanjang rute, saya bisa merasakan betapa karnaval bukan hanya hiburan, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan persaudaraan. Semua orang, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, larut dalam suasana gembira.

Saya juga menyadari bahwa pelaksanaan karnaval di Esmega memiliki cara dan nuansa yang berbeda. Persiapan terlihat lebih matang dengan pembagian kelompok yang rapi, koordinasi antara guru dan siswa, serta keterlibatan berbagai pihak. Kreativitas lebih menonjol, terlihat dari dekorasi, music, gamelan pengiring, dan variasi penampilan. Pengalaman baru ini sangat berharga karena membuka wawasan tentang bagaimana sebuah kegiatan bisa dilaksanakan dengan penuh inovasi, kreativitas tanpa menghilangkan nilai kebersamaan.

Ketika sampai di garis finish, rasa lega bercampur haru memenuhi hati. Saya berhasil menuntaskan perjalanan panjang itu bersama keluarga besar Esmega. Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’alla yang telah memberi kekuatan dan kesehatan. Saya sadar bahwa pengalaman ini adalah hadiah yang tidak ternilai.

Kenangan tahun lalu, saat saya hanya bisa melihat dari kejauhan, kini tergantikan dengan kebahagiaan yang nyata. Tahun ini saya menjadi bagian langsung dari karnaval 2025. Foto-foto yang saya abadikan kali ini terasa lebih berarti karena ada cerita perjuangan di balik senyuman. Perjuangan untuk kembali sehat dan tetap semangat.

Karnaval Agustus 2025 bukan sekadar acara seremonial tahunan. Bagi saya, ini adalah simbol rasa syukur. Syukur atas kesehatan yang membaik, syukur atas kesempatan untuk tetap bersama teman-teman, dan syukur atas kebersamaan yang terus terjalin dalam keluarga besar. Saya belajar bahwa cobaan berupa sakit bukanlah akhir, melainkan jalan untuk lebih menghargai setiap detik kehidupan.

Setiap kali melihat foto karnaval tahun ini, saya tidak hanya melihat barisan kostum yang meriah. Saya melihat perjalanan batin saya sendiri melalui masa pemulihan, hingga akhirnya bisa kembali tersenyum di tengah keramaian. Semoga Allah Subhanahu Wata’alla terus memberikan Kesehatan. Di tahun-tahun berikutnya saya tetap berharap bisa ikut merasakan kebersamaan yang indah dalam setiap kegiatan Agustus. Aamiin

Cepu, 22 Agustus 2025

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar