Selasa, 13 Mei 2025

Literasi Keuangan



1. Pengertian Literasi Keuangan
Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan mengelola keuangan secara efektif. Ini mencakup pengetahuan tentang cara membuat anggaran, menabung, berinvestasi, memahami pinjaman dan utang, serta membuat keputusan keuangan yang bijaksana.

Secara sederhana, literasi keuangan adalah "melek keuangan"  bisa memahami bagaimana uang bekerja dan bagaimana mengelolanya agar tidak boros dan tidak terjerat masalah keuangan.

2. Manfaat Literasi Keuangan
Literasi keuangan membawa banyak manfaat, di antaranya:
  • Menghindari utang berlebihan yaitu Orang yang paham keuangan cenderung berhati-hati dalam menggunakan pinjaman.
  • Mengelola pengeluaran dengan bijak yaitu Tidak mudah tergoda belanja berlebihan.
  • Menyiapkan dana darurat yaitu Untuk kebutuhan mendadak seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.
  • Perencanaan masa depan yang baik yaitu Seperti tabungan pendidikan anak, pensiun, dan investasi.
  • Meningkatkan kualitas hidup yaitu Hidup lebih tenang dan stabil karena tidak terganggu masalah keuangan.

3. Pengaruh Literasi Keuangan

a. Pengaruh Positif:
  • Kemandirian finansial: Tidak bergantung pada orang lain.
  • Pengambilan keputusan yang bijak: Misalnya memilih produk investasi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan.
  • Perlindungan dari penipuan: Tidak mudah tertipu oleh investasi bodong.
  • Kesejahteraan keluarga: Uang dikelola lebih baik, kebutuhan pokok terpenuhi.

Contoh positif: Seorang guru memiliki literasi keuangan baik. Ia menyisihkan 20% gaji tiap bulan untuk tabungan pendidikan anak. Ia juga menghindari utang konsumtif dan ikut arisan hanya untuk sosial, bukan untuk gaya hidup. Saat anaknya masuk kuliah, ia tidak kesulitan mencari dana.

b. Pengaruh Negatif (jika kurang literasi keuangan):
  • Gaya hidup konsumtif: Terlalu sering belanja, foya-foya, ikut tren tanpa pertimbangan.
  • Terjebak utang: Misalnya berutang untuk hal yang tidak produktif, seperti membeli gadget terbaru hanya demi gengsi.
  • Tertipu investasi bodong: Karena tidak tahu mana investasi yang legal dan tidak.
  • Stres dan konflik keluarga: Masalah keuangan sering jadi sumber pertengkaran.
Contoh negatif: Seseorang tergoda ikut investasi yang menjanjikan untung 30% per bulan. Ia pinjam uang ke bank untuk ikut. Ternyata, itu investasi bodong. Uangnya hilang, utangnya menumpuk, dan ia stres berat

4. Contoh Literasi Keuangan dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Membuat anggaran bulanan: Mengatur berapa pengeluaran untuk makan, transportasi, tabungan, hiburan.
  • Menabung sejak dini: Misalnya, anak sekolah menyisihkan uang jajan.
  • Memahami risiko investasi: Memilih reksa dana atau deposito daripada investasi abal-abal.
  • Menggunakan aplikasi pencatat keuangan: Seperti Money Lover atau Spendee untuk memantau pengeluaran.


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Tema: Literasi Keuangan
Kelas: SMP
Waktu: 1 jam pelajaran
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengerjakan LKPD ini, siswa mampu:
  • Memahami arti literasi keuangan.
  • Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan.
  • Membuat perencanaan sederhana pengelolaan uang jajan.

A. Pemahaman Konsep

Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Apa yang dimaksud dengan literasi keuangan?

2. Mengapa siswa perlu belajar mengelola uang sejak dini?

B. Kegiatan 1 – Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Petunjuk: Tulislah mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan dari daftar barang di bawah ini!

C. Kegiatan 2 – Catatan Pengeluaran Uang Jajan Harian

Petunjuk: Anggap kamu mendapat uang jajan Rp10.000 per hari. Buatlah rencana pengeluaran harianmu!

D. Refleksi Diri

Jawablah dengan jujur!

1. Apakah kamu sudah terbiasa menabung dari uang jajanmu?

Ya / Belum

2. Jika belum, apa kendalanya?

3. Mulai hari ini, apa komitmenmu terhadap pengelolaan uang saku?

SEMOGA SUKSES (by. Gutamining Saida)














Tidak ada komentar:

Posting Komentar