Kamis, 01 Mei 2025

Kremes Bu Wiwik



Karya: Gutamining Saida 
Suasana di ruang guru SMPN 3 Cepu sudah terasa berbeda sejak para guru berdatangan. Udara masih segar dengan sisa embun yang belum menguap sempurna, namun kehangatan di dalam ruang guru sudah menyeruak lebih dulu bukan karena matahari, tapi karena aroma kremes yang dibawa Bu Wiwik.

"Ini lho, aku bawa kremes," ujar Bu Wiwik sambil membuka wadah plastik bening yang langsung menguar harum gurih ke seluruh ruangan. Suara ‘kriuk’ kecil terdengar saat ia memecahkan sedikit bagian dari kremesnya. Belum juga ditaruh di meja, beberapa guru yang baru saja masuk sudah disambut oleh aroma yang menggoda.

“Wah, ini wangi banget, Bu Wiwik. Saya boleh coba?” tanya Bu Indri sambil menaruh tas di kursi.

“Coba aja, Bu. Masih anget, lho,” sahut Bu Wiwik sambil menyodorkan wadahnya.

Tanpa pikir panjang, Bu Indri mengambil sejumput kremes dan memasukkannya ke mulut. Suara renyah langsung terdengar. “Kresss…”

“Mmm... ini enak banget, Bu Wiwik! Cocok di lidah. Nggak terlalu asin, tapi gurih dan renyah. Saya pesen dong buat dibawa pulang. Membuat yang banyak ya!”

“Iya Bu, nanti di kemas, ya,” jawab Bu Rohana sambil tersenyum senang.

Belum sempat duduk, Bu Rohana yang dari tadi memperhatikan ikut menyahut, “Aku juga mau, Bu Wiwik. Besok bisa ya?”

“Aku juga mauuuu!” sambung Bu Peni dengan suara semangat sambil menadahkan telapak tangan seperti minta dibagi.

Ruang guru yang biasanya sibuk dengan suara print, klak-klik mouse, dan diskusi soal kelas, hari itu berubah jadi ajang rasa dan pujian untuk satu hal sederhana yaitu kremes.

Saya yang duduk di pojokan sambil memeriksa buku tugas siswa ikut tersenyum melihat antusiasme teman-teman. “Bu Wiwik, ini peluang usaha, lho,” kataku. “Kremesmu bisa jadi produk andalan. Semua orang suka. Apalagi anak-anak, mereka tuh demen banget makanan kriuk-kriuk gitu.”

“Bisa, bisa...,” jawab Bu Wiwik, matanya berbinar seperti mendapatkan ide segar.

Kremes buatan Bu Wiwik memang bukan sembarang kremes. Teksturnya renyah, tidak berminyak, dan rasa gurihnya pas di lidah. Apalagi, ia menggunakan resep dari media sosial dari orang yang berjualan lauk pauk di medsos . Resep sederhana bisa jadi berkah di masa kini.
Cepu, 2 Mei 2025 


1 komentar: