Sabtu, 15 Maret 2025

Telur Ayam Yang Luar Biasa

Karya: Gutamining Saida

Bulan Ramadan selalu membawa suasana yang berbeda di sekolah. Suasana kebersamaan lebih terasa. Setiap siswa terlihat lebih semangat menjalani hari-hari mereka meskipun sedang berpuasa. Salah satu hal yang membuat ramadan tahun ini semakin spesial adalah adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah. Setiap siswa mendapatkan jatah makanan sehat untuk berbuka puasa, berupa telur rebus, buah (pisang, jeruk), energen saset, roti, kurma. Hari biasa nasi, sayur, lauk pauk dan buah. Telur ayam rebus sebagai sumber protein.

Di antara siswa yang menerima jatah makanan ini. Seorang anak bernama Nauril. Ia adalah anak yang kreatif dan selalu punya ide-ide unik di kepalanya. Dia mudah merasa bosan jika hanya duduk diam tanpa melakukan sesuatu yang menarik.

Setelah menerima jatah makanan bergizi, Nauril duduk di kelas sambil memperhatikan telur ayam rebus yang ia dapatkan. Alih-alih langsung menyimpannya untuk berbuka nanti, dia justru mengambil pulpen dari dalam tasnya dan mulai menggambar di permukaan telur.

Saya yang kebetulan sedang berkeliling kelas melihatnya.  Saya penasaran dengan apa yang ia lakukan.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Nauril?" tanya saya sambil mendekati mejanya.

"Saya menggambar, Bu," jawabnya singkat sambil tetap fokus pada telur di tangannya.

Saya melihat dengan kagum. Dia menggunakan pulpen sederhana, ia berhasil membuat pola-pola unik di permukaan telur itu. Motif wajah dilengkapi rambut

"Keren sekali! Dari mana kamu dapat ide untuk menggambar di telur?" tanya saya lagi.

Nauril mengangkat bahu. "Tadi saya lihat telur ini, polos banget. Jadi, kenapa tidak saya hias saja? Lumayan buat mengisi waktu."

Saya tersenyum mendengar jawabannya. Ramadan memang momen yang tepat untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Saya merasa senang melihat Nauril menggunakan kreativitasnya dengan cara yang unik.

Proses menghias telur ini ternyata sangat menyenangkan baginya. Ada yang menggambar Nauril, yang awalnya hanya iseng, kini menemukan sesuatu yang benar-benar ia sukai. Ia bahkan mulai melukis dengan hati.

Melihat perkembangan ini, saya semakin yakin bahwa kreativitas siswa harus selalu didukung. Tidak semua pembelajaran harus selalu berbentuk teori dan hafalan. Terkadang, memberi mereka ruang untuk mengekspresikan diri bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Dari sebutir telur ayam rebus yang awalnya hanya bagian dari jatah makan bergizi gratis, lahirlah karya seni yang unik. Dan dari tangan seorang anak yang awalnya hanya ingin mengisi waktu luang sebelum berbuka, muncul sebuah bakat yang mungkin akan berkembang lebih besar di masa depan. Selamat berkarya.

Cepu, 16 Maret 2025

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar