Selasa, 18 Maret 2025

Literasi Ekonomi Dalam Genggaman Pasar Tiban

 

Karya: Gutamining Saida

Mentari pagi mulai merekah, sinarnya yang hangat membelai lembut hamparan sawah hijau di Desa Pilang Kecamatan Cepu.Di tengah keindahan alam pedesaan itu, sebuah keajaiban kecil mulai menggeliat yaitu pasar Tiban. Demikian warga setempat menyebutnya sebuah pasar dadakan yang hanya muncul setiap hari Minggu pagi mulai pukul 05.30 WIB sampai selesai.

Berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya, pasar Tiban menawarkan pengalaman yang unik. Waktu seolah melambat dan kesederhanaan hidup pedesaan terasa begitu kental. Para pedagang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga mulai menata dagangan mereka di atas meja sederhana. Aroma harum masakan tradisional pun menguar, menggugah selera siapa saja yang melintas.

Pasar Tiban bukan sekadar tempat untuk sarapan. Ini adalah ruang interaksi sosial di mana warga desa berkumpul, bercengkerama dan berbagi cerita. Anak-anak berlarian riang, remaja asyik berfoto, orang tua menikmati sarapan pagi sambil mengawasi anak cucu bermain. Suasana hangat dan kekeluargaan terasa begitu kental, jauh dari hiruk pikuk kota.

Salah satu daya tarik utama Pasar Tiban adalah ragam kulinernya. Di sini bisa menemukan berbagai hidangan khas Cepu yang jarang ditemui di tempat lain. Nasi pecel dengan bumbu kacang yang pedas menggigit, nasi jagung lengkap, opor ayam kampung yang gurih, sate ayam,  sate jerohan, bubur, aneka minuman, roti dan aneka jajanan pasar tradisional seperti gethuk, cenil, dan pokis.

Tak hanya itu, pasar Tiban juga menawarkan pengalaman bersantap yang tak terlupakan. Pengunjung bisa menikmati sarapan lezat di tengah sawah, dengan pemandangan hamparan padi yang hijau dan suara gemericik air irigasi. Sesekali ada kereta api melintas. Ikan nila masih kecil-kecil di aliran air. Udara pagi yang segar dan sejuk menambah nikmatnya hidangan yang tersaji.

Selain kuliner, Pasar Tiban juga menjadi tempat bagi para pedagang untuk menjual mainan anak, ikan cupang ditawarkan dengan harga yang terjangkau. Pengunjung juga bisa menemukan aneka baju yang murah.

Seiring berjalannya waktu, pasar Tiban semakin dikenal dan menjadi daya tarik wisata baru di Cepu. Tak hanya warga lokal, wisatawan dari luar kota pun mulai berdatangan untuk merasakan sensasi bersantap di tengah sawah dan berbelanja.

Di balik popularitasnya, pasar Tiban tetap mempertahankan kesederhanaan. Para pedagang tetap ramah dan bersahaja, harga-harga tetap terjangkau, dan suasana pedesaan tetap terjaga.

Pasar Tiban di mana alam dan manusia hidup berdampingan. Jika pengunjung mencari pengalaman wisata yang unik, Pasar Tiban di Desa Pilang Cepu adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Pasar Tiban mulai menggeliat, bukan sekadar pasar pagi biasa, melainkan sebuah ruang edukasi yang hidup dan dinamis. Di sini, literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi tentang memahami kehidupan, tradisi, dan keterampilan.

Anak-anak kecil berkerumun di sekitar ibu-ibu yang sedang menggoreng tempe mendoan. Mata mereka berbinar-binar menyaksikan proses pembuatan gorengan yang renyah dan gurih. Mereka belajar tentang bahan-bahan yang digunakan, cara mencampur adonan, dan teknik menggoreng yang tepat. Inilah literasi praktis, belajar melalui pengalaman langsung.

Di sudut lain pasar, seorang ibu dengan cekatan menyajikan nasi jagung dengan sayur lodeh, bothok dan ikan asin. Gerakannya lincah, penataannya rapi, dan senyumnya ramah. Para pengunjung, baik muda maupun tua, memperhatikan dengan seksama. Mereka belajar tentang cara menyajikan makanan tradisional yang menggugah selera, tentang estetika, dan tentang pentingnya keramahan.

Seorang pedagang nasi pecel dengan sabar menjelaskan kepada seorang pengunjung tentang bumbu-bumbu yang digunakan, tentang cara membuat sambal kacang yang pedas dan gurih, dan tentang filosofi di balik hidangan sederhana ini. Inilah literasi budaya, memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi kuliner.

Di tengah hiruk pikuk pasar, terjadi transaksi jual beli yang jujur dan transparan. Para pedagang dan pembeli saling berinteraksi, tawar-menawar, dan berbagi cerita. Inilah literasi ekonomi, belajar tentang nilai uang, tentang negosiasi, dan tentang pentingnya kepercayaan.

Para pengunjung yang datang ke pasar Tiban tidak hanya mencicipi kelezatan masakan desa, tetapi juga merasakan atmosfer pedesaan yang hangat dan bersahaja. Mereka belajar tentang kearifan lokal, tentang gotong royong, dan tentang kebahagiaan yang sederhana.

Pasar Tiban adalah sekolah kehidupan yang terbuka untuk semua orang. Di sini, setiap orang adalah guru dan setiap orang adalah murid. Setiap interaksi, setiap hidangan, dan setiap transaksi adalah pelajaran berharga.

Pasar Tiban contoh nyata bahwa literasi dapat ditemukan di mana saja, bahkan di tengah pasar tradisional. Ini adalah tempat di mana pendidikan dan kehidupan berpadu, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang datang berkunjung.

Pasar Tiban adalah permata tersembunyi yang menawarkan pengalaman wisata kuliner dan budaya bagi pengunjung lokal. Daya tariknya terletak pada keunikan dan kesederhanaannya, yang mampu menghadirkan nostalgia dan ketenangan di tengah kesibukan modern.

Bagi pengunjung  lokal yang merindukan suasana pedesaan yang asri pasar Tiban adalah oase yang menyegarkan. Hamparan sawah hijau yang membentang luas, udara pagi yang sejuk, dan suara gemericik air irigasi menciptakan harmoni alam yang menenangkan. Di sini, pengunjung dapat melepaskan penat dan menikmati momen-momen sederhana yang berharga.

Pengunjung lokal yang ingin mencicipi cita rasa kuliner Cepu pasti akan dimanjakan oleh kelezatan hidangan-hidangan tersebut. Selain rasanya yang menggugah selera, cara penyajiannya pun unik. Wisatawan dapat menikmati sarapan langsung di dekat penjual, di atas tikar yang dihamparkan di belakang lapak atau di dekat kolam ikan nila di petak-petak sawah yang telah disiapkan khusus.

Pengalaman bersantap di tengah sawah ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal. Mereka dapat menikmati hidangan lezat sambil menikmati pemandangan alam yang indah dan merasakan suasana pedesaan yang hangat.

Interaksi ini menciptakan suasana pasar yang hangat dan akrab, jauh dari kesan komersial yang kaku. Wisatawan lokal dapat merasakan keramahan dan kebersahajaan warga desa, yang menjadi salah satu daya tarik utama Pasar Tiban.

Pasar Tiban juga menjadi tempat yang tepat bagi wisatawan lokal untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Cepu kepada generasi muda. Anak-anak dapat belajar tentang cara membuat hidangan tradisional, tentang nama-nama jajanan pasar, dan tentang nilai-nilai kehidupan yang luhur.

Dengan demikian, pasar Tiban tidak hanya menjadi destinasi wisata kuliner, tetapi juga menjadi ruang edukasi yang hidup dan dinamis. Ini adalah tempat di mana tradisi dan modernitas berpadu, di mana alam dan manusia hidup berdampingan. Keindahan alam, kelezatan hidangan, keramahan warga, dan suasana pedesaan yang hangat menjadikan Pasar Tiban layak dikunjungi oleh siapa saja yang ingin menikmati cita rasa Cepu.

Cepu, 25 Februari 2025


Tidak ada komentar:

Posting Komentar