Karya: Gutamining Saida
Selama tiga hari berturut-turut
sekolah SMPN 3 Cepu mendapatkan jatah program makan bergizi gratis untuk para
siswa. Setiap hari makanan yang diberikan berbeda-beda. Nasi dengan lauk
berprotein, sayuran segar, hingga buah-buahan serta susu. Para siswa pun tampak
antusias menyambut kegiatan ini.
Senin saatnya jatah makan gratis
terealisasi. Sejak pagi, siswa sudah menunggu dengan penuh antusias. Harapan
yang minggu lalu hanya menggantung kini menjadi kenyataan. Tidak ada lagi
perasaan ragu atau kecewa. Sebaliknya ada rasa syukur kepada Allah Subhanahu
Wata’alla yang begitu dalam. Semua terucap dari setiap bibir yang menanti jatah
makan siang. Mereka menantikan dengan penuh rasa bahagia, membayangkan setiap
suapan yang akan mereka nikmati.
Mereka mengingat betul pesan yang
disampaikan minggu lalu yaitu makanan gratis harus dimakan tanpa sisa. Tidak
boleh ada yang terbuang. Aturan ini seolah menjadi bagian dari ritual yang
mereka harus jalani. Siswa diharapkan membawa alat makan sendok dan garpu.
"Makanan bergizi gratis
sudah tersedia di Gedung Sasana Krida. Semua siswa yang sudah terdaftar sebagai
petugas silakan menuju ke sana."
Setiap kelas ada lima siswa yang bertugas mengambil. Mereka bergegas menuju Sasana Krida mengantri dengan tertib. Mata mereka berbinar. Tidak ada lagi kebingungan, tidak ada lagi rasa ragu. Tidak berapa lama petugas sudah kembali ke kelas dengan setumpuk box makan. Dipandu oleh wali kelas masing-masing. Dibagi satu-satu box dengan tertib. Setelah semua sudah menerima dilanjutkan berdoa makan. Makan bersama yang lama dinanti. Makanan yang sederhana namun terasa begitu istimewa. Satu per satu, mereka mulai menyantap hidangan tersebut dengan penuh rasa syukur. Tidak ada yang tersisa setiap butir nasi habis dimakan, setiap gigitan dinikmati dengan sepenuh hati. Pemandangan makan bersama begitu rapi dengan bahagia.
Saat makan siang selesai,
beberapa siswa saling berbincang. Mereka tertawa, merasa lega bahwa hari ini
bukan sekadar omong kosong. Namun, di balik keceriaan itu, ada pelajaran besar
yang mereka sadari.
Hari pertama ada yang masih
malu-malu untuk menikmati makan. Hari berikutnya mereka sudah lebih percaya
diri dan menikmati kebersamaan. Guru-guru yang turut mendampingi merasa bahagia
melihat anak-anak makan dengan lahap. Tidak ada yang terburu-buru, semuanya
menikmati makanan dengan penuh Syukur kepada Allah Subhanahu Wata’alla.
Ini menu di hari pertama jatuh
hari Senin. Nasi, sayur oseng manisa-wortel, tempe, telur ceplok, dan buah naga.
Menu hari kedua berbeda yaitu nasi, boncis-wortel direbus dilengkapi saos,
katsu, buah pisang, susu kotak. Menu hari ketiga adalah nasi, sayur asem, tahu
goreng, telur dadar, sambal dan buah semangka.
Di hari keempat, siswa mendapat
libur awal puasa. Meski begitu, kenangan tiga hari menikmati makanan bergizi
bersama tetap melekat di hati mereka. Raut wajah bahagia masih terlihat saat
mereka mengingat pengalaman tersebut.
Kebahagiaan memang tidak selalu
berasal dari hal-hal besar. Dari satu box makanan bergizi yang diberikan dengan
tulus, dari kebersamaan yang terjalin selama tiga hari, tercipta kenangan yang
berharga. Momen sederhana ini menjadi bukti bahwa perhatian kecil bisa
memberikan dampak besar bagi kebahagiaan seseorang.
Cepu, 28 Februari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar