Saat Zaskia dan Hamzah berlibur di
Cepu. Aku ingin mengajak mereka melakukan kegiatan yang menyenangkan. Sekaligus
mengasah kreativitas mereka. Aku menyiapkan berbagai bahan untuk membuat karya
seni sederhana. Sebuah karya penuh warna. Potongan-potongan sedotan es
warna-warni dengan berbagai ukuran kucampur menjadi satu di atas lantai. Selain
itu aku juga menyediakan kertas bergambar, lem dan dobel tip untuk membantu
mereka menempelkan sedotan sesuai dengan imajinasi mereka.
Ketika semua bahan sudah siap,
aku mengumpulkan mereka dan menjelaskan tantangan hari itu. Aku meminta mereka
untuk menciptakan karya seni dengan cara menempelkan potongan-potongan sedotan
ke atas kertas bergambar yang sudah kusediakan. Aku memberi mereka kebebasan
penuh untuk berkreasi. Tidak ada aturan baku, mereka bisa menempelkan sedotan
sesuka hati, membentuk pola atau mengikuti gambar di kertas sesuai imajinasi
mereka.
Mereka terlihat antusias
mendengar tantangan ini. Mata mereka berbinar-binar melihat warna-warni sedotan
yang bertebaran di atas lantai. Tanpa banyak bertanya, mereka langsung mulai
memilih potongan-potongan sedotan yang mereka sukai. Hamzah lebih cepat
mengambil dan menempelkan sedotan ke kertasnya.
Sementara Zaskia tampak lebih
teliti dalam memilih warna dan ukuran yang sesuai. Aku tersenyum melihat
perbedaan cara mereka bekerja. Ini menunjukkan bahwa setiap anak memiliki cara
berpikir dan berkreativitas yang unik.
Saat mereka sibuk dengan karya
masing-masing, aku mengamati bagaimana mereka menggunakan bahan-bahan yang
tersedia. Hamzah tampak spontan dan ekspresif, menempelkan sedotan dengan cepat
tanpa terlalu memikirkan pola tertentu. Sebaliknya, Zaskia lebih hati-hati dan
terstruktur dalam menyusun karyanya. Dia memilih warna yang senada dan mencoba
membentuk pola yang indah.
Sesekali, mereka bertanya tentang
cara terbaik menempelkan sedotan agar tidak mudah lepas. Aku memberi beberapa
saran, tetapi tetap membiarkan mereka bereksperimen sendiri. Aku ingin mereka
menemukan solusi sendiri, karena itulah bagian dari proses belajar yang
menyenangkan. Aku senang melihat mereka begitu fokus dan menikmati setiap
langkah dalam membuat karya mereka.
Tidak butuh waktu lama, mereka
akhirnya menyelesaikan karya masing-masing. Hamzah dengan bangga menunjukkan
hasil karyanya, meskipun pola yang ia buat tampak abstrak, tetapi tetap penuh
warna dan menarik. Sementara itu, Zaskia tersenyum puas melihat hasil karyanya
yang lebih rapi dan terstruktur. Aku memberi mereka apresiasi atas usaha dan
kreativitas mereka. Aku tahu bahwa setiap karya memiliki keunikan tersendiri,
mencerminkan kepribadian pembuatnya.
Setelah semua selesai aku ingin
tahu bagaimana mereka memilih warna, bagaimana mereka menyusun potongan
sedotan, dan apa yang mereka pikirkan saat membuat karya tersebut. Hamzah
dengan semangat menceritakan bahwa ia hanya mengikuti gambar dan menempelkan
sedotan yang menurutnya menarik. Sementara Zaskia menjelaskan bahwa ia mencoba
membuat pola tertentu agar terlihat lebih indah.
Melihat kegembiraan mereka, aku
merasa sangat bahagia. Aku menyadari bahwa kegiatan sederhana ini bukan hanya
sekadar membuat karya seni, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk belajar
dan bereksplorasi. Mereka belajar mengenal warna, bentuk, serta bagaimana
menggabungkan elemen-elemen berbeda menjadi sebuah karya yang unik.
Setelah karya mereka selesai aku
membantu mereka menempelkan hasilnya di dinding sebagai kenang-kenangan. Mereka
terlihat bangga melihat karya mereka dipajang. Aku berharap pengalaman ini akan
menjadi kenangan indah bagi mereka, sesuatu yang bisa mereka ingat saat kembali
ke rumah.
Pengalaman bersama Zaskia dan
Hamzah hari itu mengingatkanku bahwa kreativitas anak-anak tidak memiliki
batas. Mereka hanya butuh sedikit dorongan dan kesempatan untuk mengekspresikan
diri. Aku berharap di lain waktu, kami bisa kembali berkumpul dan melakukan
kegiatan serupa, menciptakan momen berharga yang penuh warna dan kegembiraan.
Saat mereka bersiap pulang,
Zaskia dan Hamzah masih sempat melihat kembali karya mereka yang sudah
tertempel di dinding. Mereka tersenyum bangga dan aku pun merasa senang telah
menghabiskan waktu yang berkualitas bersama mereka. Kegiatan kecil seperti ini
mungkin tampak sederhana, tetapi aku yakin ini akan menjadi bagian dari
kenangan indah mereka di Cepu.
Cepu, 26 Februari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar