Karya: Gutamining Saida
Mentari bersinar lembut,
membangkitkan semangatku untuk memulai hari. Hari Minggu ini terasa berbeda.
Meskipun tidak ada aktivitas besar seperti pergi ke pasar atau menghadiri
pertemuan keluarga, ada getaran baru dalam hatiku. Aku mempersiapkan mental untuk
bergabung dengan keluarga baru di SMPN 3 Cepu. Perasaan bercampur antara gugup,
semangat dan harapan memenuhi pikiranku.
Sejak pagi, aku memanfaatkan
waktu untuk merenung, berdoa dan merencanakan langkah-langkah ke depan. Aku
yakin, Allah Subhanahu Wata’alla selalu memberikan jalan terbaik bagi hamba-Nya
yang berserah dan berusaha. Bergabung dengan sekolah baru ini adalah babak baru
dalam perjalanan hidupku. Meski aku berasal dari sekolah di pinggiran, dekat
hutan, aku percaya bahwa setiap pengalaman membawa pelajaran dan keberkahan
tersendiri.
Tepat pukul 15.30 WIB, ponselku
berdering. Sebuah pesan masuk dari Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum.
Dengan jantung yang berdegup lebih cepat dari biasanya, aku membuka pesan itu.
"Ada perubahan jadwal mengajar," demikian isi pesannya. Seketika,
pikiranku dipenuhi berbagai kemungkinan. Perubahan ini tentu memerlukan
penyesuaian, tetapi aku tahu bahwa perjalanan ini adalah bagian dari rencana
Allah Subhanahu Wata’alla yang lebih besar.
Tanpa ragu, aku mengucap syukur
di dalam hati. Setiap perubahan baik atau buruk, selalu mengandung hikmah. Aku
yakin bahwa Allah Subhanahu Wata’alla tidak
pernah memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya. Dengan pikiran
positif, aku membaca ulang pesan itu, mencoba memahami detailnya dengan lebih
baik.
Sambil merenungkan pesan
tersebut, aku teringat akan bekalku yaitu rasa syukur. Syukur adalah kunci
kebahagiaan. Syukur membuatku melihat segala sesuatu dengan perspektif yang
lebih cerah. Aku menenangkan diriku, mengingatkan hati bahwa segala sesuatu
pasti bisa diatasi jika kita menjalaninya dengan ikhlas dan doa.
“Bismillah,” gumamku pelan,
sambil menghela napas panjang. Dengan ucapan itu, aku memantapkan hati untuk
menerima perubahan ini dengan lapang dada. Aku percaya, setiap langkah yang
diawali dengan niat baik dan doa pasti akan membawa keberkahan.
Salah satu hal yang membuatku
bersyukur adalah jarak sekolah baru ini yang dekat dengan rumah. Tidak seperti
sebelumnya, di mana aku harus menempuh perjalanan panjang, kali ini aku merasa
lebih ringan. Dengan jarak yang dekat, aku berharap bisa memanfaatkan waktu
lebih baik untuk mempersiapkan materi ajar, mengevaluasi pekerjaan siswa, atau
bahkan sekadar mengisi energi dengan istirahat yang cukup.
Namun, jarak dekat bukanlah
alasan untuk bersantai. Justru ini adalah kesempatan untuk berbuat lebih baik.
Aku harus lebih semangat, lebih giat dan lebih kreatif. Tanggung jawab sebagai
seorang pendidik bukanlah hal yang ringan. Mendidik adalah tentang membentuk
karakter, bukan sekadar menyampaikan pelajaran.
Aku berjanji pada diriku sendiri
untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswaku. Meskipun aku masih harus
beradaptasi dengan lingkungan baru, aku yakin proses ini akan berjalan lancar.
Aku percaya, setiap tantangan akan memberikan pelajaran berharga.
Aku yakin, kebahagiaan bukan
berasal dari apa yang kita miliki, melainkan dari rasa syukur atas apa yang
telah Allah Subhanahu Wata’alla titipkan. Dengan bersyukur, aku merasa lebih
ringan menjalani hidup. Tidak ada beban yang terlalu berat, tidak ada masalah
yang terlalu rumit. Semua terasa lebih mudah ketika hati dipenuhi rasa syukur.
Aku tersenyum, membayangkan
hari-hari yang akan datang. Dengan semangat dan doa, aku siap menyongsong babak
baru ini. Aku tahu, perjalanan ini tidak akan selalu mulus. Akan ada tantangan,
kesulitan, bahkan mungkin kekecewaan. Tetapi aku percaya, semua itu adalah
bagian dari proses menuju keberhasilan.
Aku menyadari, hidup ini adalah
perjalanan yang penuh kejutan. Terkadang kita tidak tahu apa yang ada di depan,
tetapi dengan bekal keyakinan, kita bisa menghadapi apa pun dengan lebih baik. Aku
berharap, perjalanan di SMPN 3 Cepu ini akan membawa keberkahan tidak hanya
bagiku, tetapi juga bagi siswa-siswaku. Aku ingin menjadi guru yang tidak hanya
mengajar, tetapi juga menginspirasi. Guru yang mampu melihat potensi siswa,
membimbing mereka, dan membantu mereka meraih mimpi.
Dengan ucapan bismillah, aku
menutup hari itu. Aku merasa siap untuk menghadapi hari esok dengan semangat
baru. Dengan jarak yang dekat, aku tidak hanya ingin lebih semangat, tetapi
juga ingin memberikan dampak positif yang lebih besar. Aku percaya, hasilnya
pasti akan lebih baik.
Dengan penuh harapan. Aku yakin,
dengan bekal syukur, doa, dan usaha, aku bisa melewati hari-hari ke depan
dengan bahagia. Terima kasih Ya Allah, atas segala nikmat yang telah Engkau
berikan. Aamiin.
Cepu, 5 Januari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar