Karya: Gutamining Saida
Pada hari Rabu yang cerah, suasana di SMPN 3 Cepu tampak lebih semarak. Sekitar pukul 10.00 WIB Seluruh guru berkumpul di ruang guru. Sekolah mengadakan kegiatan In House Training (IHT) bertema Pelatihan Dasar Penggunaan AI dan Coding. Acara ini diadakan untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam menghadapi tantangan pendidikan berbasis teknologi yang semakin berkembang pesat.
Ruang guru telah dipasang benner sederhana
namun elegan. Sebuah benner sudah terpasang di depan ruangan. Hal ini menambah
suasana antusias para peserta. Kegiatan dimulai pukul 10.15 WIB dengan para
guru duduk rapi di kursi yang telah disediakan. Semangat mereka terlihat jelas
dari senyuman dan obrolan ringan sambil menunggu acara dimulai.
Pembawa acara membuka kegiatan
dengan penuh semangat. Petugas mengawali dengan mengajak semua yang hadir untuk
membaca Shalawat Nariyah bersama-sama. Suara lantang para guru memenuhi
aula, menciptakan suasana khusyuk dan penuh berkah. Setelah itu, acara
dilanjutkan dengan doa untuk memohon kelancaran pelatihan.
Para peserta diajak berdiri untuk
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana khidmat terasa saat lagu
berkumandang. Nyanyian penuh semangat dari para guru menggema di ruangan,
mengingatkan akan tanggung jawab besar sebagai pendidik bangsa. Dipimpin salah
satu guru Perempuan. Maklum saya belum mengetahui dan hafal namanya.
Kepala SMPN 3 Cepu, bapak
Suyitno, S. Pd, M.Pd memberikan sambutan yang hangat. Dalam pidatonya, beliau
menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru, terutama dalam bidang
teknologi dan kreativitas. “Hari ini kita akan belajar bersama tentang
teknologi AI dan coding. Saya harap bapak dan ibu guru dapat memanfaatkan ilmu
yang diperoleh untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna
bagi siswa,” ungkap beliau dengan penuh semangat. Sambutan itu diakhiri dengan
tepuk tangan meriah dari peserta, dan beliau secara resmi membuka acara
tersebut.
Acara inti pun dimulai.
Narasumber yang diundang adalah Bapak Gunawan Trihantoro, seorang ahli di
bidang teknologi pendidikan. Beliau memperkenalkan materi dengan cara yang
menarik, membangun antusiasme para peserta sejak awal.
Materi pertama yang disampaikan
adalah tentang seni music. Bapak Gunawan mengajarkan cara membuat lirik lagu,
genre musik, hingga aransemen sederhana menggunakan aplikasi berbasis AI. Para
guru diajak untuk mempraktikkan langsung, dengan sebagian menggunakan laptop
dan yang lainnya memakai ponsel. Kreativitas para guru mulai terlihat saat
mereka mencoba menciptakan lirik lagu bertema pendidikan.
Berlanjut ke materi berikutnya,
Bapak Gunawan menunjukkan cara menggunakan AI untuk membuat materi ajar. Dari
materi dilanjut pembuatan presentasi PowerPoint yang menarik hingga modul
pembelajaran yang interaktif. Para guru diajarkan bagaimana memanfaatkan alat
bantu seperti ChatGPT, aplikasi Suno, dan D-iD untuk mendesain materi yang relevan
dengan kebutuhan siswa.
“Coba bapak dan ibu buat satu
slide pembelajaran, lalu tambahkan elemen visual atau animasi untuk menarik
perhatian siswa,” ujar Bapak Gunawan sambil berkeliling membantu peserta. Para
guru dengan semangat mencoba praktik langsung, dan suasana di ruang guru menjadi
penuh diskusi. Banyak pertanyaan yang terlontar, mulai dari cara memindah file hingga
bagaimana menambahkan fitur-fitur interaktif.
Semangat para guru semakin
terlihat saat sesi praktik berlangsung. Ada yang sibuk mengetik di laptop, ada
pula yang serius mengamati layar ponsel mereka. Beberapa guru saling berdiskusi
dan berbagi ide untuk menghasilkan karya yang terbaik. “Pak Gunawan, bagaimana
cara menambahkan suara di modul pembelajaran?” tanya salah satu guru yang
langsung dijawab dengan sabar oleh narasumber.
Tidak hanya teori, Bapak Gunawan
juga memberikan simulasi pembuatan bahan ajar interaktif. Guru-guru merasa
kagum melihat hasil akhirnya, dan banyak yang langsung ingin mencoba di kelas
mereka. “Wah, ini sangat membantu untuk membuat siswa lebih tertarik belajar,”
ujar seorang guru dengan wajah antusias.
Menjelang akhir sesi, Bapak
Gunawan memberikan motivasi kepada para peserta. “Teknologi bukanlah pengganti
peran guru, tetapi alat untuk membantu kita menjadi lebih kreatif dan efektif
dalam mengajar. Jangan takut mencoba hal baru,” ujarnya. Para guru memberikan
tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi atas ilmu yang telah disampaikan.
Pelatihan ini memberikan
inspirasi kepada peserta lain, sekaligus membuktikan bahwa semua ilmu yang
didapatkan dapat langsung diterapkan. Acara ditutup dengan rasa puas dari semua
peserta. Banyak guru yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada
narasumber dan panitia. “Pelatihan ini sangat bermanfaat, kami jadi lebih
percaya diri menggunakan teknologi di kelas,” ungkap salah seorang peserta.
Dengan selesainya IHT hari ini,
diharapkan para guru SMPN 3 Cepu dapat semakin kreatif dan inovatif dalam
memberikan pembelajaran. Semangat mereka menjadi bekal untuk menciptakan
generasi yang siap menghadapi tantangan zaman.
Cepu, 9 Januari 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar