Senin, 06 Januari 2025

Kembali Ke Sekolah Usai Liburan Semester

 Karya: Gutamining Saida

Hari Senin tanggal 6 Januari 2025 sinar matahari tampak menyambut hangat perjalanan saya menuju sekolah. Liburan semester telah usai, dan kini saatnya kembali menjalankan tugas sebagai seorang pendidik. Hati ini dipenuhi campuran rasa bahagia dan sedikit gugup, terutama karena saya baru saja pindah ke sekolah baru. Dan meninggalkan tempat lama yang sudah begitu akrab di hati.

Saat memasuki gerbang sekolah, suasana pagi di SMPN 3 Cepu terasa segar. Saya mengamati beberapa siswa berjalan menuju kelas, membawa tas mereka dengan penuh semangat. Mereka yang berpapasan dengan saya memberikan senyum tulus. Sapaan kecil seperti “Selamat pagi, Bu Guru!” terdengar menghangatkan hati. Betapa sederhana, namun dampaknya begitu besar. Senyum mereka seakan membisikkan, “Semoga ibu guru akan baik-baik saja di sini.”

Langkah kaki saya terhenti sesaat di depan taman kecil di halaman sekolah. Di sana, bunga-bunga bermekaran seolah turut menyambut awal baru saya. Rasa tentram perlahan menyelimuti hati, membayangi kekhawatiran yang sempat hadir. Dengan keyakinan yang tumbuh kembali, saya melanjutkan perjalanan menuju ruang absensi.

Selanjutnya menuju ruang guru, saya berkesempatan berbincang dengan beberapa guru lainnya. Saya mengira, sebagai orang baru, mungkin akan ada rasa canggung di antara kami. Namun ternyata, mereka semua menyambut saya dengan hangat. Beberapa bahkan menawarkan bantuan jika saya membutuhkan sesuatu. Saya merasa diterima dengan tangan terbuka, jauh dari bayangan awal yang membuat saya khawatir.

“Selamat datang, Bu! Semoga betah di sini,” ucap Bu Ning sambil menyodorkan makanan kecil.. Kehangatan mereka membuat rasa canggung yang tersisa perlahan menghilang. Hari itu, saya mulai percaya bahwa saya tidak sendirian. Meski baru sehari, saya sudah merasa menjadi bagian dari keluarga besar SMPN 3 Cepu.

Kemudian beralih ke ruang Kepala Sekolah, rasa gugup saya masih tersisa. Namun, kepala sekolah menyambut saya dengan ramah. Dalam percakapan singkat kami, beliau memberikan nasihat yang sangat berarti. “Ibu tidak perlu minder, meskipun berasal dari sekolah pinggiran,” ucap beliau sambil tersenyum. “Setiap guru punya kelebihan dan caranya sendiri untuk berkontribusi di sekolah ini.”

Kata-kata itu menyentuh hati saya. Rasa ragu yang sempat hadir perlahan sirna. Kepala sekolah tidak hanya memberikan saran, tetapi juga meyakinkan bahwa saya layak berada di sini, bersama para pendidik lainnya. Percakapan itu meninggalkan jejak kebahagiaan kecil di hati saya, seperti pelita yang mulai menyala terang.

Di tengah kebahagiaan itu, ada sedikit rasa haru yang tiba-tiba menyeruak. Ketika membuka ponsel di sela waktu istirahat, saya menerima pesan dari teman-teman dan siswa di SMPN 1 Kedungtuban. Beberapa pesan berisi harapan agar saya sukses di tempat baru, sementara yang lain mengungkapkan rasa rindu mereka kepada saya.

Salah satu pesan dari seorang siswa berbunyi, “Bu, kami di sini merindukan Ibu. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.” Membaca itu, tak terasa mata saya mulai berkaca-kaca. Ada rasa cengeng yang muncul, namun juga bahagia. Siswa-siswa yang pernah saya ajar ternyata begitu menghargai keberadaan saya. Kenangan bersama mereka terputar kembali di benak, seperti film pendek yang menyentuh hati.

Saya mencoba menyeka air mata sebelum kembali ke kelas. Meskipun hati ini masih merasa rindu, saya sadar bahwa setiap perjalanan memiliki tujuannya masing-masing. Hari pertama di sekolah baru ini adalah awal dari babak baru dalam hidup saya.

Hari itu berakhir dengan perasaan syukur yang mendalam. Meski ada tantangan yang menanti di depan, saya merasa lebih siap untuk menghadapinya. Kepala sekolah yang bijak, teman-teman guru yang ramah, serta siswa-siswa yang penuh semangat menjadi alasan saya untuk terus maju.

Dengan penuh keyakinan, saya menutup hari pertama ini dengan senyuman. Hari ini menjadi bukti bahwa perubahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Justru, ia adalah kesempatan untuk menemukan makna baru dalam hidup. Saya percaya, perjalanan ini akan membawa banyak kebahagiaan, pelajaran, dan kesempatan untuk menjadi pendidik yang lebih baik. Aamiin

Cepu, 6 Januari 2024

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar