Sabtu, 28 September 2024

Refresing Bersama Ibu-ibu Pengurus Yatim-Duafa



Karya : Gutamining Saida

Pada suatu sore yang hangat, ibu-ibu pengurus yatim dan duafa Masjid Al Mujahidin Balun berkumpul dalam pertemuan rutin. Seperti biasa, suasana akrab dan santai memenuhi sudut ruang masjid kami berkumpul. Setelah selesai membahas berbagai agenda penting, suasana semakin cair. Kami semua tertawa, berbagi cerita ringan, dan menikmati momen kebersamaan yang jarang-jarang terjadi. Dalam obrolan santai itu, muncul ide spontan dari mulutku.

"Bagaimana kalau setelah ini kita refreshing sejenak? Mumpung masih sore dan waktu Maghrib masih lama," kataku sambil tersenyum lebar, mencoba mencairkan suasana yang mulai nyaman. Tiba-tiba Bu Bedjo, salah satu pengurus yang habis control dari Semarang, langsung angkat bicara, "Maaf, untuk sementara saya tidak bisa ikut refreshing, saya harus segera istirahat."

"Yakin?" jawabku singkat namun menggodanya dengan nada bercanda. Semua ibu-ibu di ruangan ikut tersenyum dan menoleh ke arah Bu Bedjo yang terlihat sedikit kaget, tapi masih tetap tenang. Sejenak ia menatapku, lalu tersenyum simpul.

Refreshing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melepaskan diri sejenak dari rutinitas dan tekanan sehari-hari, memberikan kesempatan bagi pikiran dan tubuh untuk beristirahat, serta mengembalikan energi dan semangat. Refreshing tidak selalu berarti liburan jauh atau kegiatan yang mahal, tetapi bisa berupa hal-hal sederhana seperti berkumpul bersama teman, berjalan-jalan santai, atau sekadar menikmati suasana yang berbeda dari biasanya. Inti dari refreshing adalah memberikan waktu untuk relaksasi, kesenangan, dan pembaruan diri, agar seseorang dapat kembali menjalani aktivitas dengan pikiran yang lebih segar dan tubuh yang lebih bugar.

Tidak ingin membuat suasana menjadi canggung, aku melanjutkan ide dengan cara yang berbeda. "Oke, kalau begitu Bu Bedjo saya minta tolong ya. Gimana kalau sebelum pulang, kita jalan-jalan dulu keliling masjid yang baru direnovasi? Siapa tahu kita bisa dapat pemandangan yang indah buat foto-foto. Bu Bedjo, yang jadi petunjuk jalannya ya, biar kita semua nggak tersesat!" Bu Bedjo tertawa kecil, dan dengan ramah menjawab, "Boleh, saya tunjukkan jalannya."

Kami semua beranjak keluar, menuju pintu masjid yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat kami mengadakan pertemuan. Masjid Al Mujahidin baru saja direnovasi, terlihat megah dengan dua tingkat dan dinding berwarna putih tulang bersih. Begitu sampai di lantai atas, semua ibu-ibu tampak kagum melihat keindahan dan kemegahan bangunan baru tersebut.

"Sekarang kita keliling masjid sambil foto-foto, ya," usulku dengan antusias. Beberapa ibu tampak agak ragu, tapi aku segera mengambil ponsel dan mulai mengarahkan mereka untuk berpose. "Ayo, Bu! Bergaya dong, jangan malu-malu. Ini buat kenang-kenangan," ujarku sambil tertawa kecil. Mereka mulai mengikuti, meskipun dengan tawa kecil yang menandakan rasa canggung.

Aku mengarahkan ibu-ibu bergaya di berbagai sudut masjid, dari depan pintu utama yang megah hingga ke lantai dua dan  sekitarnya. “Sekarang gantian modelnya, Bu. Kita coba di tangga menuju lantai dua, lalu pindah ke bagian imam yang pemandangannya bagus!”

Mereka pun mulai lebih berani, ada yang bergaya dengan pose formal, ada yang bercanda dengan gaya kekinian. Senyum dan tawa semakin banyak terdengar. Melihat semua itu, aku merasa senang, terutama ketika melihat ibu-ibu yang tadinya terlihat serius dan kaku mulai bisa tertawa lepas.

"Ayo, foto bersama! minta tolong sama itu ada bapak-bapak.” Agar formasinya lengkap ada semuanya. Aku mengarahkan mereka untuk bergaya di dekat mimbar kecil yang ada di lantai dua masjid. Sambil berpose, Kami terus mengambil foto-foto di berbagai sudut masjid, suasana semakin meriah. Beberapa ibu-ibu bahkan mulai mengusulkan gaya dan tempat sendiri untuk berpose. Ada yang memilih di dekat jendela besar, ada juga yang memilih area mimbar masjid. Semua terlihat menikmati momen itu, tanpa kecanggungan atau rasa malu lagi. Kebersamaan terasa begitu hangat.

Nah, kita harus simak beberapa manfaat refreshing bagi Ibu-Ibu: pertama, Mengurangi Stres dan Tekanan maksudnya Ibu-ibu sering kali memiliki tanggung jawab yang besar, baik di rumah, dalam pekerjaan, maupun dalam kehidupan sosial. Rutinitas yang padat ini bisa menimbulkan stres. Melakukan refreshing, meski hanya sebentar, dapat membantu meredakan ketegangan dan tekanan, sehingga ibu-ibu merasa lebih tenang dan rileks. Kedua, Menumbuhkan Keceriaan maksudnya Melakukan kegiatan refreshing seperti berkumpul dengan teman-teman atau melakukan aktivitas santai lainnya bisa meningkatkan mood. Keceriaan dan tawa yang tercipta selama refreshing bisa memberikan efek positif bagi emosi dan kebahagiaan mereka, membuat ibu-ibu merasa lebih ringan dan ceria. Ketiga, Mempererat Hubungan Sosial adalah Bagi ibu-ibu, refreshing juga bisa menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan sosial dengan teman-teman sebaya. Meluangkan waktu untuk berbincang, bercanda, dan saling berbagi cerita memberikan perasaan kebersamaan dan kehangatan yang penting dalam kehidupan sosial mereka. Pertemuan ini bisa memperdalam rasa persaudaraan dan kekompakan di antara sesama ibu.

Rekreasi religi di Masjid Al Mujahidin sore ini bisa menjadi pengalaman yang mendalam. Sore ini tetap memberi kebahagiaan dan kepuasan batin yang mendalam. Rekreasi religi menikmati kedamaian yang ditawarkan oleh suasana spiritual. Di Masjid Al Mujahidin, sebuah masjid yang baru saja direnovasi dengan desain yang indah dan suasana yang tenang, para pengunjung bisa merasakan kebahagiaan dalam bentuk yang berbeda dari rekreasi materialistis.

Bahagia memang tidak harus mahal. Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga tempat untuk menemukan kedamaian dan bahagia secara sederhana namun mendalam. Semoga menjadi pengalaman yang berharga. Selamat menikmati semoga bermanfaat.

Cepu, 28 September 2024




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar