Pada hari Jum’at yang cerah, saya
dan siswa-siswi SMPN 1 Kedungtuban mengikuti kegiatan jalan kaki sebagai agenda
Jum’at sehat. Pelaksanaan jum’at sehat sebulan sekali. Kadang senam bersama, kali ini jalan kaki ke
wisata ke Wonoaji, sebuah destinasi yang tidak jauh dari sekolah.
Wonoaji dengan pemandangan
alamnya yang menakjubkan. Tempat ini menjadi pilihan karena udara segarnya,
pepohonan yang rindang, dan suasananya yang menyenangkan. Wonoaji cocok untuk
melepas penat setelah rutinitas sekolah yang padat. Jalan sehat ini bukan hanya
untuk bersenang-senang, tetapi juga sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran
di luar kelas. Sebagai guru IPS, saya melihat ini sebagai kesempatan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan secara
langsung.
Sesampainya di Wonoaji, suasana
semakin meriah. Para siswa terlihat sangat antusias, berjalan-jalan menikmati
pemandangan, berlarian di taman, dan tak henti-hentinya berfoto bersama
teman-teman. Kami, para guru, juga ikut merasakan kegembiraan yang sama.
Berkeliling di antara pohon-pohon besar dan menikmati sejuknya udara membuat
kami semua merasa segar kembali.
Di sela-sela aktivitas siswa yang
sibuk menikmati wahana dan pemandangan, saya bertemu dengan dua rekan guru IPS
lainnya yang juga ikut dalam jalan kaki kali ini. Kami memiliki empat guru IPS
di SMPN 1 Kedungtuban, tetapi sayangnya satu dari kami tidak bisa ditemukan di
lokasi. Setelah berjalan-jalan cukup lama, kami akhirnya memutuskan untuk
berfoto bersama, bertiga saja, agar ada kenangan dari momen indah ini.
Saya, sebagai guru IPS, sengaja
mengabadikan momen ini dengan berfoto bersama rekan senior dan junior saya.
Foto ini bukan hanya sekadar kenangan.
Namun juga sebagai pengingat bahwa dalam menjalani profesi sebagai guru,
kebersamaan dengan rekan kerja sangat penting. Kami sering bekerja sama di
sekolah, merancang kegiatan pembelajaran, mendiskusikan strategi mengajar, dan
tentunya berbagi cerita tentang tantangan serta kesuksesan yang kami alami.
Kami berdiri di depan sebuah
pemandangan indah di Wonoaji, latar belakangnya adalah perbukitan hijau yang
tampak memanjakan mata. Saya berdiri di tengah, diapit oleh rekan senior di
sebelah kanan dan rekan junior di sebelah kiri. Meski hanya bertiga, suasana
terasa hangat dan penuh kebersamaan. Kami tersenyum ke arah kamera,
mengabadikan momen yang mungkin tidak akan sering terjadi. Sebenarnya, kami
berharap bisa berfoto berempat, lengkap dengan satu rekan guru IPS yang
lainnya, namun karena tidak bertemu di lokasi, kami tetap melanjutkan rencana
berfoto ini.
"Yah, mungkin lain kali kita
bisa foto lengkap," ujar bu Yani salah satu rekan saya sambil tertawa
kecil. "Betul, yang penting hari ini kita sudah ada kenangan
bersama," balas saya, ikut tertawa.
Setelah berfoto, kami melanjutkan
obrolan santai, berbincang tentang pengalaman mengajar dan tentunya tentang
rencana-rencana ke depan untuk kegiatan pembelajaran. Rekan senior saya berbagi
tips tentang bagaimana menghadapi siswa yang sering kali sulit diatur,
sementara rekan junior saya dengan semangat berbicara tentang metode-metode
baru yang ingin ia coba dalam mengajar.
Waktu pun berlalu dengan cepat. Tak terasa, hari semakin siang, dan kami harus bersiap-siap untuk kembali ke sekolah. Sebelum pulang, saya sempat melihat para siswa yang tampak puas setelah seharian berkeliling di Wonoaji. Banyak dari mereka yang sibuk menunjukkan foto-foto yang mereka ambil, saling berbagi cerita tentang wahana apa saja yang mereka coba, dan tentunya, mengungkapkan rasa senang mereka atas jalan-jalan hari itu.
Perjalanan ke Wonoaji bersama
siswa-siswi SMPN 1 Kedungtuban hari itu memberikan banyak kenangan indah.
Selain menjadi kesempatan untuk lebih dekat dengan siswa, saya juga merasa
bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama rekan-rekan guru, terutama sesama
guru IPS. Meskipun kami tak selalu bisa berkumpul lengkap, momen seperti ini
menjadi pengingat bahwa dalam perjalanan mengajar, persahabatan dan kerja sama
adalah hal yang sangat berharga.
Kami pulang dengan hati yang
ringan dan senyum di wajah, membawa kenangan dari Wonoaji yang akan terus
diingat sepanjang waktu. Foto bertiga itu mungkin hanya satu dari banyak
kenangan, tetapi bagi saya, itu adalah pengingat tentang kebersamaan dalam profesi
yang mulia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar