Minggu, 01 September 2024

Hanya Dua Belas Anak

Karya : Gutamining Saida

Hari Sabtu tanggal 31 Aguatus 2024 adalah pengalaman mengajar yang tak terlupakan di kelas 9B, tepat di jam terakhir. Ketika saya masuk ke kelas, saya terkejut melihat hanya 12 siswa yang hadir dari total 32. Dengan rincian laki-laki tiga siswa, perempuan sembilan siswa. Ternyata, sebagian besar siswa izin tidak masuk karena mengikuti acara jalan santai yang diadakan desa Blungun. Kelas ini saat kelas tujuh meminta pihak sekolah SMP untuk tidak dioplos, minta tetap dari satu yaitu dari desa Blungun. Meskipun jumlah siswa yang hadir sedikit, saya dan mereka tetap semangat untuk melanjutkan pelajaran.

Hari ini, sampai jam terakhir menggunakan seragam olah raga. Sabtu biasanya memakai seragam pramuka. Hari ini berbeda dengan biasanya.  Hari Gerakan aksi bergizi serentak. SMPN 1 Kedungtuban bekerja sama dengan Puskesmas Kedungtuban.

Saya berpikir, bagaimana caranya agar suasana kelas tetap menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa yang hadir? Akhirnya, saya memutuskan untuk mengajarkan mereka membuat puisi akrostik dengan tema IPS. Sebagai tantangan, saya meminta mereka untuk menggunakan nama mereka sendiri sebagai judul puisi.

Awalnya, beberapa siswa tampak ragu dan merasa kesulitan. Tapi, dengan bimbingan dan dorongan, mereka mulai mencoba. Perlahan tapi pasti, satu per satu siswa mulai menemukan alur dan kata-kata yang tepat. Mereka pun semakin antusias, melihat bahwa mereka mampu menciptakan karya yang bermakna. Saya berusaha mendekat pada mereka yang memanggil nama saya. Pasti yang memanggil ingin konsultasi. Saya dengan sabar membimbing mereka.

Hasil akhirnya sungguh luar biasa! Meskipun ini mungkin pertama kalinya mereka membuat puisi akrostik, hasil karya mereka menunjukkan kreativitas dan pemahaman yang mendalam tentang pelajaran IPS. Saya merasa sangat bangga melihat bagaimana mereka berusaha dan menikmati proses belajar tersebut.

Hari itu, meskipun kelas tidak penuh, suasana kebersamaan dan semangat belajar membuat pengalaman tersebut begitu berharga dan tak terlupakan. Ini menjadi pengingat bagi saya bahwa jumlah siswa bukanlah halangan untuk menciptakan momen pembelajaran yang berkesan. Justru dengan jumlah sedikit seorang guru ada banyak kesempatan waktu untuk memantau, membimbing mereka. Semangat mereka konsultasi membuat saya bangga. Artinya mereka berusaha sungguh-sungguh untuk bisa menyelesaikan karyanya saat itu juga. Separuh dari mereka dapat memahami bimbingan saya dan dapat tuntas. Hanya Sebagian kecil yang belum selesai sampai bel pulang berbunyi.

Saat bel pulang berbunyi, seketika suasana kelas berubah. Kegembiraan siswa pun meledak, seperti angin segar yang berhembus setelah hari yang panjang. Beberapa siswa langsung berkemas dengan cepat, menyimpan buku dan alat tulis ke dalam tas mereka dengan senyuman lebar. Suara obrolan riang mulai terdengar, bercampur dengan tawa ceria yang memenuhi ruang kelas.

Siswa setelah berdoa, berdiri antri untuk bersalaman dengan saya. Beberapa siswa saling berpamitan dengan teman-temannya, ada yang berlari kecil menuju pintu, tak sabar untuk segera keluar dan menikmati waktu luang. Di sudut lain, sekelompok siswa masih bercanda sambil berjalan pelan, menikmati setiap detik kebebasan yang baru saja mereka dapatkan. Raut wajah mereka menunjukkan kebahagiaan dan kelegaan, tanda bahwa hari sekolah telah usai dan petualangan sore telah menanti. Apalagi esok hari libur sekolah.

Kelas yang tadinya dipenuhi dengan konsentrasi dan keseriusan berubah menjadi lautan kegembiraan. Energi positif terasa di mana-mana, menunjukkan betapa berartinya waktu pulang sekolah bagi mereka. Hari itu, bel pulang bukan hanya pertanda akhir pelajaran, tetapi juga awal dari keceriaan dan kebebasan yang mereka sambut dengan antusias. Semoga bermanfaat ilmunya kelak dikemudian hari. Selamat berjuang siswaku untuk menyongsong masa depan. Semoga perjalanan panjangmu diberi kemudahan, kelancaran dalam belajar. Baik belajar di sekolah maupun di lingkungan Masyarakat. Semoga bermanfaat salam literasi.

Cepu, 1 September 2024


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar