Sabtu, 15 Juni 2024

Jenguk teman sakit



Karya: Gutamining Saida

Sekitar pukul 10,15 WIB aku berangkat ke Jiken. Jiken adalah salah satu nama desa yang ada di kabupaten Blora. Dimana tujuh tahun lalu, aku pernah mengabdikan diri di sana. Tepatnya di SMPN 3 Jiken. Kali ini, aku ke Jiken dalam rangka menjenguk teman satu kantor yang lagi sakit. Namanya pak Angga seorang guru baru. Seminggu yang lalu dia diopname di PKU Muhamadiyah Blora. Siang ini aku bersama rombongan menjenguknya. Kami baru ada waktu untuk menjenguk. Padatnya acara mengoreksi hasil ulangan, mengolah nilai dan menginput nilai. Aku berlima naik mobil warna putih. Salah satu penumpangnya laki-laki, yang lainnya perempuan.

Satu jam kemudian sudah sampai di Jiken. Berbekal google map dari teman yang sudah jenguk. Sopirnya mulailah membuka handphone sebagai panduan. Namun kurang paham, akhirnya sopir turun kendaraan dan bertanya pada warga di pinggir jalan. Akupun berusaha menelphonnya namun tidak ada sinyal. Kemudian aku chats, menanyakan alamat rumahnya. Tidak lama, pak Angga mengirim chats balasan. Mobil meneruskan perjalanan kembali, belok kiri, belok kiri lagi penumpangnya sambil mencari sebuah musala.

Akhirnya mobil berhenti, semua penumpang satu demi satu turun. Seberang jalan nampak beberapa ibu-ibu yang bertamu di rumah bercat hijau. Temanku senyum gembira merasa lega sudah menemukan rumah yang dituju. Kemudian menyeberang dan mengucap salam. Di teras rumah banyak deretan sepatu ibu-ibu. Dalam hatiku, pastilah ini sepatu ibu-ibu yang menjenguk pak Angga. Terdengarlah jawaban salam.  beberapa tamu yang sudah duduk di ruangan. Keluarlah seorang ibu-ibu dari dalam. Sebagian para tamu yang sudah duduk lantas berdiri dan masuk ke ruang dalam. Setelah ibu tersebut menyalami mempersilakan rombonganku. Aku bersama rombongan segera duduk dan mengutarakan bahwa akan bertemu dengan pak Angga.

“Mau bertemu dengan pak Angga,”kata bu Iip

“Pak Angga menantu saya?”jawab ibu

Tuan rumah langsung memberikan jawaban. Yang membuat aku dan teman melonggo. Percakapan panjang pun masih terus berlangsung. Saling bertanya karena diantara aku mereka saling mencari kebenaran. Menurut informasi saat berkenalan di ruang guru satu bulan lalu yang namanya pak Angga masih jomblo tapi siang ini kok sudah menikah. Lantas dari pihak teman ada yang memberitahu bahwasanya rombongan ini dari SMPN 1 Kedungtuban.

Barulah, si ibu tuan rumah menjelaskan bila pak Angga yang kami maksud dan dicari bukanlah menantunya.  Pak Angga yang kami cari, rumahnya masih kurang lebih sekitar 300 meter dan posisi rumahnya depan musala. Kamipun lantas pamit, dan mohon maaf karena salah orang. Rasanya malu dan tersenyum, terbahak-bahak setelah masuk mobil. Secara kebetulan pak Angga menantu ibu ini, masih ada hubungan kerabat dengan pak Angga yang kami cari.  Oleh karena itu, pengalaman ini menjadi sebuah kenangan yang terlupakan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar