Senin, 31 Juli 2023

MEMBUAT BUKU CERITA DIGITAL

 

                     


RESUME                          : 16 (ENAM BELAS)

GELOMBANG                 : 29

NARASUMBER               : NUR DWI YANTI, M.Pd

MODERATOR                  : RALIYANTI

 

Alhamdulillah malam ini sampai pada pertemuan ke-16. Pukul 18.47 WIB sang moderator memberitahukan bahwa pertemuan malam ini diundur. Akan dimulai pada pukul 19.30 WIB oleh karena sang narasumber  baru sampai di rumah. Malam ini, pertemuan akan melalui zoom.

Alhamdulillah bisa bertatap muka dengan narasumber  ( Nur Dwi Yanti ) walau hanya lewat layar. Kali ini saya juga bisa berjumpa lewat layar dengan bu Raliyanti.  Narasumber Lahir di Bandung.

Pengertian E Book adalah singkatan dari elektronik book ( buku elektronik) atau versi digital

Fungsi E Book  sebagai media pembelajaran (untuk mencari ilmu dari ebook, membaca khususnya bagi penyandang penglihatan dengan lebih mudah mendengarkan lewat audio.

Kelebihan E Book adalah pertama, mudah diakses, diunduh seluas-luasnya. Contoh buku pelajaran disebarkan secara legal. Kedua, tanpa biaya. Bisa kita publish dari blog, bentuk PDF disebarkan secara gratis yaitu dengan melalui handphone dan aplikasi lain. Ketiga, Dapat digandakan sebagai referensi sebagai bebas Keempat mudah disimpan di dalam laptop, handphone. Kelima, tidak perlu perawatan banyak. Disimpan pada file tertentu.

Kekurangannya adalah Bila terkena virus akan hilang.

Aplikasi membuat Ebook adalah :

1.        PDF ( yang paling umum) tentunya aplikasi ini gratis.

2.       Google docs

3.       Mobipocket

4.       ePuBee

Contoh Bentuk buku bisa dilihat di : https://s.id/Buku_Digi

https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/nurdwiyanti/profil.

Peserta disuruh praktik dengan mengisi dan malam ini dicontohkan oleh moderator dan kita peserta langsung bisa melihat dan membaca hasilnya.

DILANJUT SESI TANYA JAWAB KEPADA NARASUMBER.

Penanya pertama Bu Widya dari Malang.

Langkah2 membuat buku digital,  cara melegalkan bagaimana?

Bagaimana terbebas cara plagiasi ?

Jawabannya: Proses pembuatannya melalui aplikasi canva, office word dikonversi dalam bentuk PDF

Kelebihan dengan menggunakan google docs adalah setiap orang bisa membuat komentar, setiap bisa mengakses dan semua bisa mengedit

Cara melegalitas: Mencantumkan sumber-sumber yang digunakan

Tujuannya mengindari orang yang mengakui ( mengambil )  karya kita.

Pertanyaan ke dua dari Koko Sim

Jawaban dari Ibu NDY adalah:

Penerbit besar akan memberi fasilitas kepada penulis dalam membuat ebook

Tambahan jawaban dari Bu Rahmi : ada beberapa dalam membuat buku baik cetak maupun digital tentang hak Cipta.

Berapa lama untuk membuat ebook?

Jawabannya: Penerbit akan memberikan informasi, petunjuk kepada penulis.

Pertanyaan dari Ibu Patonah

Apakah ada kekurangan dan kelebihan dari ebook narasumber?

Jawabannya: Kelebihan efektif, efIsien, tidak perlu menjaga merawat yang rumit.

                      Memudahkan mengakses dan biaya murah.

                      Kekeurangannya akan bisa hilang kalau terkena virus.

Isi ebook: teknik, gambaran,novel  dan  tergantung informasi yang akan kita sampaikan.

Waktu mendekati pukul 09.00 WIB, pertanyaan sudah habis dijawab semua oleh narasumber. Saatnya pertemuan malam ini ditutup oleh moderator. Alhamdulillah. Semoga ilmunya tambah berkah, sehat dan sukses selalu. Aamiin

 

Sabtu, 29 Juli 2023

LANGKAH MENULIS BUKU SECARA SISTEMATIS

 

Resume           : 15 (lima belas)

Tema               : LANGKAH MENULIS BUKU SECARA SISTEMATIS

Narasumber     : Julius Roma Palandean, S. Pd

Hari/Tanggal   : Jum’at , 28 Juli 2023

Moderator       : Purbanisita Kusumaning Setyo, S. Pd

 

Alhamdulillah tibalah pada pertemuan ke lima belas. Kegiatan sudah berlangsung separuh perjalanan. Semoga saya dapat menyelesaikan sampai akhir kegiatan. Malam ini bersama narasumber dari Sulawesi Selatan. Beliau mempunyai banyak prestasi. Dan alumni gelombang 9 tahun 2020 yang lalu.

Narasumber yakin dan percaya bahwa teman-teman semua telah memiliki naskah tulisan calon buku. Naskah-naskah tersebut berupa materi-materi selama mengikuti kegiatan ini atau naskah buku berupa cerpen, puisi, biografi, non fiksi, dll yang teman-teman rencanakan sebagai buku solo/karya tunggal.

Nah, oleh karena naskah telah siap, tentunya naskah tersebut telah sering dibaca ulang untuk menentukan urutan bab, sub bab, judul, dll. Namun, tidak menutup kemungkinan, teman-teman menghadapi tantangan berupa sistematika tulisannya.

Naskah buku yang tertata/tersusun dengan baik memudahkan penulis untuk menambahkan, mengurangi, dan merombak naskah jika dianggap tidak sesuai dengan tema yang diangkat.

Terdapat sejumlah aplikasi/software yang bisa digunakan untuk membuat naskah buku tersusun secara sistematis. Diantaranya menggunakan Mandeley dan Zotero.

Akan tetapi, pada kegiatan malam ini, beliau bagikan video sederhana cara menyusun naskah buku secara sistematis.

Beliau menggunakan fitur-fitur Ms Word untuk menyusun naskah buku yang sistematis dan rapi. Teman-teman bisa langsung mempraktekkannya. Tanpa jaringan internet/offline.

Cara membuat daftar Isi,Kutipan, indeks dan Daftar Pustaka Otomatis https://youtu.be/eePQwyHAcjw.

Cara membuat indexs pada tulisan berbentuk buku https://youtu.be/jXPr59aWJSc atau https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

Menurut beliau bahwa teman-teman telah memiliki cara tersendiri dalam menyusun naskah buku secara sistematis. Namun, tak ada salahnya mencoba membuat simulasi dan percobaan menggunakan fasilitas yang telah tersedia di PC/laptop/notebook teman-teman.

Seringlah menengok naskah teman-teman, baca dan lakukan perubahan pada naskah jika dibutuhkan.

Naskah buku  yang tersusun dengan baik tentunya memudahkan pula tim editor di percetakan untuk menerbitkan naskah buku teman-teman, walaupun sudah ada tim editor, ada baiknya teman-teman belajar pula menjadi editor naskah sendiri. Banyak hal yang bisa dipelajari.

Dari semua buku solo yang telah saya terbitkan, semuanya saya susun dan lakukan pengeditan menggunakan tata cara pada video yang telah saya bagikan.

Rasa percaya diri terhadap naskah juga akan lahir seiring dari seringnya teman-teman membaca naskah bukunya ketika melakukan penyusunan secara sistematis.

Sesi tanya jawab malam ini tetap ada namun akan dijawab melalui email dikarenakan narasumber kurang enak badan. Alhamdulillah materi malam ini luar biasa dan menginspirasi peserta. Semoga bermanfaat bagi pembaca

 

 

 

Proofereading sebelum menerbitkan tulisan

 

Resume Ke                            : 12 (DUA BELAS)

Gelombang                            : 29

Hari / Tanggal                        : Jum’at/ 2 Juli 2023

Tema                                      : Proofereading sebelum menerbitkan tulisan

Narasumber                           :Susanto, S. Pd

Moderator                             : Sim Chung Wei, SP

 

Pertemuan ke 12 mengangkat tema Proofereading sebelum menerbitkan tulisan. Pak Susanto, S. Pd yang biasa disapa Pakde Sus. Dengan moderator Sim Chung Wei atau Koko Lim seorang guru di SD Saint Peter School Jakarta Utara.

Apa proofereading (atau mengoreksi tulisan?) Jawabannya adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah tulisan agar diketahui ada atau tidak kesalahan.

Kesalahan apa saja yang dikoreksi? Jawabannya adalah:

1.                        Cara pengetikan (ejaan)

2.                        Penggunaan tanda baca

3.                        Konsisten dalam penggunaan istilah

Saltik atau typo dapat dibedakan menjadi:

1.       Typo insidental, kesalahan mengetik cukup diperbaiki

2.   Typo individual kencerungan pribadi misalnya menulis kata buku pada awal kalimat selalu “Buku”

3.       Typo otomatical koneksi otomatis dari aplikasi bisa~bias, sosial~social, asma~atsma

Setelah memeriksa kesalahan ketik dilanjutkan dengan memeriksa ejaan. Hal ini meliputi penggunaan huruf, penulisan kata, penggunaan tanda baca dan penulisan unsur serapan.

Kapan kita melakukan proofreading?

Sebagai penulis kadang kita sulit untuk melakukan proofreading atau mengoreksi tulisan pada saat menulis atau sebelum tulisan diselesaikan.

Yang bisa melakukan proofreading adalah penulis itu sendiri atau orang lain yang profesional.

Bagaimana melakukan proofreading?

1.       Menetralkan perasaan terhadap tulisan sendiri diamkan naskah beberapa waktu

2.       Membaca dulu seluruh naskah yang sudah ditulis sebelum mengedit agar tidak     salah asumsi

3.       Memeriksa saltik (typo) : istilah EYD, struktur dan kelogisan.

4.       Membaca dengan bersuara  ( enak, mengalir).

Alhamdulillah materi malam ini sangat bermanfaat bagi kami peserta khususnya saya pribadi. Harapannya semua peserta tambah sukses dalam berkarya dan lulus KBMN. Terimakasih saya sampaikan kepada Om Jay beserta tim solit. Semoaga menjadi ladang amal yang dipetik di hari akhir. Aamiin.

 

Rabu, 26 Juli 2023

MENGENAL BUKU NON FIKSI

 


MODERATOR                     : Lely Suryani, S. Pd.SD

NARASUMBER                  : MUSIIN, M.Pd

GELOMBANG                    : 29

PERTEMUAN                      ; 14

 

Sejak sore sekitar pukul 17.05 ada peserta yang bertanya tentang flayer untuk pertemuan hari ini. Langsung disambut oleh peserta lain dengan jawaban singkat “belum kelihatan”. Beberapa anggota saling memberikan semangat agar nantinya sama-sama sukses. Sukses sampai final di pertemuan ke -30. Hal ini menandakan semangat peserta KBMN. Tak berapa lama sang moderator cantik muncul di grup, semakin membuat kita peserta penasaran. Sebab tanpa memberikan informasi dan flayer. Kemudian mengajak ibadah salat magrib dahulu.

Menjelang pukul 19.00 WIB moderator mengirimkan flayer ke grup. Selesai salat isya, saya baru membuka handphone. Pastinya sudah telat beberapa saat. Namun saya tetap semangat untuk mengejar ketertingglan. Narasumber malam ini ibu Musiin dari kota Kediri dengan membawakan tema yang yang sangat menarik tentang BUKU NON FIKSI.

Malam hari ini hampir mendekati separoh perjalanan, tepatnya pertemuan ke 14. Moderator kita membersamai ibu Musiin sudah yang ke dua. Yang pertama pada hari Jum’at 17 Juni 2022. Setahun yang lalu. Alhamdulillah malam ini ada kesempatan yang berkah dapat berjumpa moderator hebat dan moderator hebat. Dengan harapan bisa ketularan hebat juga, Aamiin.

Menurut moderator kita, SUATU KEBERHASILAN BUTUH PERJUANGAN YANG KONSISTEN” kalimat tersebut sebagai penyemangat saya sebagai pemula. Tak lupa saya sampaikan banyak terimakasih khususnya para moderator, narasumber dan segenap TSO. Setelah saya tersesat di KBMN, banyak menemukan ilmu baru, pengalaman baru dan teman bahkan saudara.

“BELAJAR DIPERLUKAN SEPANJANG MASA DAN JIKA INGIN MENJADI PENULIS HEBAT HARUS RAJIN MEMBACA”

Bu Musiin adalah alumni gelombang 8, menurut beliau saat awal bergabung di kelas juga belum memiliki karya. Pernyataan ini membuat saya tidak berkecil hati, masih ada kesempatan luas untuk bisa berkarya. Walau karya tidak lahir dari penerbit mayor. Kita bisa menulis di blog maupun menhgirim ke penerbit minor. Bahkan harus membangun branding sebagai penulis dari hal sederhana namun konsisten. Semua itu akanmenjadi stimulus untuk sebuah karya hebat. Pesan bu Musiin pada saar ERA KURIKULUM MERDEKA “kita harus berproses mengikuti perkembangan jaman yang tiap detik berubah.”

                Menurut Bu Musiin, alasan beliau menjadi penulis adalah sebagai berikut:

Mewariskan ilmu lewat buku

Ingin memiliki buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku baik online maupun offline

Mengembangkan profesi sebagai guru

 

Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan FAKTA dan KENYATAAN. Isi dari buku nofiksi adalah INFORMASI, PENGETAHUAN atau WAWASAN.

Tujuan penulisan buku nonfiksi adalah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada.

Ciri buku nonfiksi

Menggunakan bahasa formal.

          Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.

          Ditulis berdasarkan fakta.

          Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.

          Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

          Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.

Jenis Buku Nonfiksi, Ada 2 jenis buku nonfiksi

Buku Nonfiksi Murni

Buku Nonfiksi Kreatif

Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya.

Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada SKRIPSI, DISERTASI,  ARTIKEL, FEATURE,  dll

Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang.

Contoh buku nonfiksi kreatif adalah

          Biografi

          Autobiografi

          Memoar

          Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi

          Buku panduan/manual

          Buku pelajaran/buku teks/pendamping

          Encyclopedia/kamus

          Buku catatan perjalanan

Menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, bu Musiin mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau. Nah bisa kita simak ya di link di bawah ini.

https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be

 

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

       Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

       Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

       Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

       Pratulis

       Menulis Draf

       Merevisi Draf

       Menyunting Naskah

       Menerbitkan

LANGKAH PERTAMA  Pratulis

          Menentukan tema

          Menemukan ide

          Merencanakan jenis tulisan

          Mengumpulkan bahan tulisan

          Bertukar pikiran

          Menyusun daftar

          Meriset

          Membuat Mind Mapping

          Menyusun kerangka

 

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

                Pengalaman pribadi

                Pengalaman orang lain

                Berita di media massa

                Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

                Imajinasi

                Mengamati lingkungan

                Perenungan

                Membaca buku

Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi buku yang saya tulis berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dar i :

Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

Penemuan yang telah didapatkan.

Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Di bawah Ini kerangka buku yang Beliau ( BU MUSIIN) tulis.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A.  Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.   Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A.  Media Sosial

B.   UU ITE

C.   Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.  Pengertian

B.   Elemen

C.   Pengembangan

D.  Kerangka Literasi Digital

E.   Level Kompetensi Literasi Digital

F.   Manfaat

G.  Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.  Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.  Keluarga

B.   Sekolah

C.   Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet

A.  Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.   Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.   Membangun Digital Mindset Warganet +62

 

Anotomi Buku

Halaman Judul

Halaman Persembahan (OPSIONAL)

Halaman Daftar Isi

Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

Halaman Prakata

Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

                Bagian /Bab

                Halaman Lampiran (OPSIONAL)

Halaman Glosarium

       Halaman Daftar Pustaka

       Halaman Indeks

       Halaman Tentang Penulis

LANGKAH KEDUA : Menulis Draf

1.             Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.             Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Di langkah kedua ini, kita silakan menulis menulis dan menulis. Kita tidak perlu terlalu idealis harus sempurna.

LANGKAH KETIGA Merevisi Draf

1.             Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.             Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Ketika langkah kedua terlewati, Bapak Ibu bisa memeriksa kembali tulisan mulai dari awal sampai akhir.

LANGKAH KEEMPAT Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.             Ejaan

2.             Tata bahasa

3.             Diksi

4.             Data dan fakta

5.             Legalitas dan norma

 

Hambatan-hambatan dalam menulis adalah:

1.             Hambatan waktu

2.             Hambatan kreativitas

3.             Hambatan teknis

4.             Hambatan tujuan

5.             Hambatan psikologis

Cara mengatasi hambatan menulis adalah:

1.             Banyak membaca

2.             Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.             Disiplin menulis setiap hari. Yang nomer 3 itu sangat manjur, makanya tugas kelas ini adalah menulis resume pelatihan sebanyak 30 kali ya. Tujuannya untuk mengasah keterampilan menulis Bapak Ibu.

Di bawah ini sebagian dari sesi tanya jawab, khususnya jawabab dari narasumber:

INI RAMBU-RAMBU UNTUK MENULIS BUKU NONFIKSI.

Judul adalah pandangan pertama pertama pembaca. Judul yang kita berikan harus menarik dan mewakili isi bulu tersebut. Jangan karena supaya laku keras, judulnya menyesatnkan. Kita tetap harus berpedoman bahwa tulisan nonfiksi berdasarkan fakta dan kenyataan.

Untuk judul yang menarik silakan terlebih dahulu berselancar di internet untuk memberikan inspirasi judul buku yang menarik.

Halaman Judul supaya menarik pembaca,  kiat khususnya adalah:

1.           Menggunakan bahasa formal.

2.             Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.

3.             Ditulis berdasarkan fakta.

4.             Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.

5.             Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

6.             Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisanya.

Demikian resume yang saya buat, luar biasa pertemuan malam ini. Banyak hal baru yang saya peroleh. Sangat bermanfaat, Semoga semakin sukses buat narasumber dan moderator malam ini. Terimakasih saya ucapkan. semoga menjadi ladang amal sholeh bagi narasumber dan moderator khususnya.

Selasa, 25 Juli 2023

Kaidah Pantun

 



Resume Ke                         : 13 (tigabelas)

Gelombang                         : 29

Hari / Tanggal                     : Senin / 24 Juli 2023

Tema                                    : Kaidah Pantun

Nara Sumber                        : Miftahul Hadi, S. Pd.

Moderator                            : Gina Dwi Septiani, S. Pd, M.Pd

Malam ini sampailah kepada pertemuan ke tiga belas. Dipandu oleh moderator kita mbak Gina Dwi Septiani dari alumni gelombang 27. Narasumber Miftahul Hadi, S. Pd dari alumni gelombang 17.

 

Pergi ke pasar membeli delima

Pulangnya mampir ke toko zaitu n

Marilah kita sambut bersama-sama

Mas Miftah narasumber kaidah pantun

 

Dilanjut perkenalan oleh narasumber malam ini
Banjir kanal jembatan patah

Jatuh ke semak di pinggir kali

Salam kenal saya mas Miftah

Dari Demak berjuluk kota wali

Menurut Suseno (2006) di TAPANULI pantun dikenal dengan nama ENDE-ENDE.

Contoh:

Molo mandurung ho dipabu

Tampul si mardulang-dulang

Molo malungun ho diahu

Tatap siru mondang bulan

Artinya: Jika tuang mencari paku, Petiklah daun sidulang-dulang. Jika tuan rindukan daku. Pandanglah sang bulan purnama.

Pada masyarakat JAWA pantun dikenal dengan sebutan PARIKAN.

Contoh Kabeh-kabeh gelung konde. Kang endi kang gelung Jawa. Kabeh-kabeh ana kang duwe. Kang endi sing durung ana.

Artinya Semua bergelung konde . Manakah yang gelung Jawa . Semua telahada yang punya. Mana yang belum dipunya.

Menurut narasumber, kita patut berbangga karena pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda secara nasional pada tahun 2014. Menyusul pada tanggal 17 Desember 2020 pantun ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada sesi ke 15 intergovernmental comittee for the safeguarding of the intangible cultural heritage.

PENGERTIAN PANTUN

Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)

Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019

Pantun termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020)

Manfaat pantun adalah:

·         untuk komunikasi sehari-hari,

·         pantun juga dapat digunakan dalam Sambutan pidato,

·         menyatakan perasaan, lirik lagu, perkenalan maupun berceramah/dakwah.

·         Sebagai alat pemelihara bahasa,

·        sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir.

·         melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.

·         menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata.

·         secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan

Berdasarkan definisi di atas, mari kita kenali ciri-ciri pantun.

·         Satu bait terdiri atas empat baris

·         Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata

·         Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata

·         Bersajak a-b-a-b

·         Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang

·         Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud

CONTOH SYAIR:

Ke sekolah janganlah malas,

Belajar rajin di dalam kelas,

Jaga sikap janganlah culas,

Agar hati tak jadi keras

Bukti SYAIR adalah:            

Ada empat baris.

Persajakan A-A-A-A (lihat bunyi akhirnya, memiliki bunyi yang sama "as")

Baris pertama, kedua, ketiga dan keempat isinya saling berhubungan

 CONTOH GURINDAM:

 Jika selalu berdoa berdzikir,

Ringan melangkah jernih berpikir.


BUKTI GURINDAM

Hanya terdiri atas dua baris.

Memiliki hubungan sebab akibat.

Bersajak A-A


TIPS CARA MEMBUAT PANTUN

Pahami terlebih dahulu ciri-ciri pantun.

Kuasai perbendaharaan kata.

Contoh:

1. Tahu, bahu, perahu, suhu.

2. Baik, naik, Daik, asyik.

3. Cinta, pelita, kata, jelita, kota.

4. Datang, petang, batang, kentang.

5. Suka, cempaka, cuka, Malaka.

Usahakan dalam memilih kata untuk Rima, jangan hanya satu huruf akhir yang sama bunyinya. Minimal dua atau tiga huruf.

menulis baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.

Alhamdulillah resume malam ini, semoga dengan ilmu dari pak Miftah kita sebagai peserta semakin sukses dalam berkarya. Karya untuk meningkatkan literasi bangsa.