Pada Sabtu siang pukul 13.00,
tepatnya tanggal 16 November 2024, ruangan kelas 9E SMPN 1 Kedungtuban mulai
dipenuhi oleh para ibu anggota Dharma Wanita. Mereka terlihat rapi bebas santai
tidak dengan seragam khas Dharma Wanita. Disarankan khusus pertemuan hari ini
memakai kaos dan celana atau training. Tujuannya saat praktik ibu-ibu nyaman
duduk di lantai. Hal membawa keceriaan tersendiri. Kali ini, pertemuan Dharma
Wanita diisi dengan agenda yang cukup menarik, yakni praktik membuat batik
ecoprint.
Batik ecoprint adalah batik yang
dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, batang, dan
ranting sebagai pewarna, kain, dan pembuat pola motif. Batik ecoprint
merupakan perpaduan antara seni tradisional batik dengan kreativitas alam,
serta merupakan bentuk dukungan terhadap pelestarian lingkungan. Sehingga dalam
pembuatannya mengurangi bahan kimia yang berbahaya.
Acara dimulai tepat waktu dengan
pembukaan yang dipimpin oleh Ibu Heny sebagai pembawa acara. Beliau dengan
lembut mengajak seluruh peserta untuk memulai kegiatan dengan membaca basmalah
bersama. Suasana menjadi khidmat, menciptakan aura positif untuk seluruh
rangkaian acara.
Setelah itu, semua peserta
berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dipimpin oleh Ibu
Maryati. Suara para ibu yang lantang memenuhi ruangan, menggambarkan rasa
nasionalisme yang tinggi. Tak ketinggalan, lagu Mars Dharma Wanita juga
dinyanyikan dengan penuh semangat, menghidupkan suasana menjadi lebih meriah.
Acara dilanjutkan dengan sambutan
dari Ketua Dharma Wanita, yaitu Ibu Prasetyo Cahyo Nugroho. Dalam sambutannya,
beliau menyampaikan rasa syukur atas kekompakan anggota dan mengapresiasi
kehadiran semua ibu-ibu. Ibu ketua juga menjelaskan tentang pentingnya menjaga
silaturahmi melalui kegiatan seperti ini, yang tidak hanya mempererat hubungan
tetapi juga meningkatkan ilmu, keterampilan anggota.
Setelah sambutan, acara
dilanjutkan dengan sesi arisan. Nama-nama yang beruntung kali ini adalah Ibu
Mulyani, ibu Andaeni, ibu Aprista, dan ibu Azkia. Suara sorakan kecil dan tepuk
tangan menggema saat nama-nama tersebut diumumkan. Para pemenang arisan tampak
tersenyum bahagia menerima uang arisan.
Setelah itu, tibalah saat yang
dinanti-nantikan yaitu makan siang. Hidangan lontong pecel yang telah
dipersiapkan oleh Ibu Pras menjadi menu utama. Lauk-pauk yang melengkapi
lontong pecel meliputi tempe goreng, bakwan jagung, ote-ote, peyek, dan krai
godok. Sayuran pecel lengkap ada, daun ketela, kangkung, kecambah, ale ditambah
daun kemangi sebagai lalapan. Hidangan tersebut tertata rapi di meja Panjang di
atas nampan-nampan, mengundang selera. Sebagai pengganti piring makan sudah
disipkan pincuk-pincuk yang terbuat dari daun pisang dipadu dengan kertas
minyak. Para ibu dengan tertib mengambil
makanan dan duduk bersama menikmati hidangan sambil berbincang santai. Aroma
khas sambal pecel dan kriuk peyek menambah kenikmatan suasana siang hari.
Setelah makan siang, acara utama
pun dimulai. Mbak Yayuk sebagai narasumber, mengisi sesi ini dengan membagikan
oleh-oleh dari pertemuan Dharma Wanita tingkat kecamatan. Kegiatan hari ini
yaitu keterampilan membuat batik ecoprint.
Para ibu yang semula duduk di
kursi, diatur untuk duduk di lantai dengan formasi berbentuk huruf U. Sebelumnya
peralatan dibagikan kepada ibu-ibu ada tas kain, palu, plastik. Semua bahan
dasar seperti tas kain , palu, plastik telah disediakan oleh sekolah. Sementara para ibu diminta membawa daun atau
bunga pilihan mereka. Daun yang disarankan yaitu daun mentes, daun jati muda, daun
kelor, bunga telang, bunga kamboja, bunga asoka. Mbak Yayuk menjelaskan
langkah-langkah membuat batik ecoprint, termasuk cara meletakkan platik,
meletakkan daun yang digunakan bahkan cara menutuk.
Saat praktik dimulai, suasana
berubah menjadi penuh antusiasme. Mereka dengan telaten menempelkan daun-daun
tersebut pada permukaan platik disisi dalam tas kain, plasti yang satu ditaruh
di atas tas mengikuti instruksi Mbak Yayuk.
Teknik menutuk daun dengan palu
kecil menjadi momen yang paling seru. Suara ketukan palu menggema di ruangan,
disertai tawa lepas para ibu yang menikmati proses kreatif ini. Ada yang
hasilnya rapi, ada pula yang lucu karena pola daunnya terlihat abstrak. Namun,
semua merasa senang karena bisa mencoba hal baru.
Sekitar satu setengah jam
berlalu, karya-karya batik ecoprint pun mulai terlihat jelas. Ada yang berhasil
menghasilkan motif yang indah, ada juga yang bangga dengan hasil sederhana
mereka. Meski begitu, semua merasa puas karena berhasil membuat karya sendiri.
Acara ditutup dengan pembacaan hamdalah bersama. Sebelum pulang, para ibu berfoto bersama, masing-masing memegang hasil karya mereka. Foto-foto tersebut dipenuhi dengan raut wajah bahagia dan penuh semangat.
Momen ini menjadi kenangan manis
bagi para anggota Dharma Wanita SMPN 1 Kedungtuban, mempererat silaturahmi
sekaligus menambah keterampilan baru. Pertemuan hari itu bukan hanya tentang
berbagi ilmu, tetapi juga tentang kebersamaan dan kehangatan keluarga besar
Dharma Wanita. Semoga bermanfaat.
Cepu, 17 November 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar