Rabu, 10 Juli 2024

Tertolak

 Karya: Gutamining Saida

Pada siang hari yang cerah, aku dan anak perempuanku berangkat ke BCA naik sepeda motor. Kami mengenakan helm tanpa jaket. Siap untuk perjalanan singkat namun penting. Tujuan kami adalah membuka rekening tabungan untukku yang sudah sebulan direncanakan.

Kami melewati jalan yang cukup ramai kendaraan. Tempat tinggalku di sebuah kecamatan, bisa dikatakan ramai dan salah satu kecamatan terkenal. Di perjalanan yang menyenangkan karena berbincang ringan sepanjang jalan. Aku membayangkan ini langkah awal untuk memiliki rekening bank BCA.

Mengingat banyak jenis layanan bank BCA. Jadi aku menjadi tertarik membuka rekening baru. Nah, beberapa jenis simpanan individu adalah Tabungan handal dengan fasilitas optimal, Tahapan Xpresi, Simpanan tahapan berjangka, Simpanan Pelajar, Tapres, TabunganKu dan masih banyak lagi.

Sesampai di BCA lantas menuju tempat parkir motor dan segera menuju pintu masuk. Disambut oleh seorang satpam yang ramah dengan senyumannya. Kemudian menyapa dan mengambilkan antrian. Kami duduk di kursi sambil menunggu giliran nomor antrian dipanggil. Nasabah yang baru dilayani seorang perempuan dan laki barangkali sepasang suami istri. “Lama banget, keburu waktu istirahat.”ucapku pada anak yang duduk di kursi samping.

Suasana bank cukup lenggang sebab mendekati jam istirahat. Beberapa karyawan sudah masuk ke ruang dalam, sebagian masih menerima dan melayani nasabah. Kami sabar menunggu giliran dipanggil dan penuh harap rekening selesai siang itu. Saat nomor kami dipanggil, aku menuju meja petugas ditenami anakku. Aku menjelaskan maksud kedatangan untuk membuka rekening baru atas namaku.

Setelah menerima e-KTP atas namaku, dia membolak-balik, dan mengamati foto di e-KTP.  Petugas bank masuk ke ruang dalam konsultasi dengan atasannya. Tak berapa lama sudah berada di hadapanku dan menginformasikan bahwa belum bisa membuatkan  rekening baru atas namaku sekarang juga. Wajahku seketika berubah kecewa. Senyum yang tadi ceria kini tergantikan ekspresi sedih. Anakku mencoba menghiburku mengatakan bahwa nanti segera mengantarkan kembali bila urusan e-KTP sudah selesai. Dengan langkah sedikit berat kutinggalkan BCA dan pulang ke rumah. Meski kami tidak berhasil membuka rekening baru di BCA, semua ini semoga sebagai pengalaman baru yang banyak hikmah. Kami hanya mampu berencana, Sang Maha Kuasa penentuNya. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar