1. Pengertian Mobilitas Sosial
Kata mobilitas sosial berasal dari kata “mobilisasi” yang berarti pergerakan atau perpindahan.
Secara umum, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat, baik naik, turun, maupun berpindah ke posisi yang sejajar.
📘 Menurut sosiologi:
Mobilitas sosial adalah gerak perpindahan individu atau kelompok dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya dalam masyarakat.
Contoh:
- 
Anak seorang buruh yang menjadi pengusaha sukses (naik kedudukan).
 - 
Seorang direktur yang dipecat dan menjadi pegawai biasa (turun kedudukan).
 
⚙️ 2. Sebab Terjadinya Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial bisa terjadi karena beberapa faktor berikut:
a. Perbedaan kemampuan dan pendidikan
Orang yang memiliki pendidikan tinggi cenderung mendapatkan pekerjaan dan kedudukan sosial lebih baik.
➡️ Contoh: Lulusan S2 menjadi dosen universitas ternama.
b. Keinginan memperbaiki nasib
Dorongan untuk hidup lebih baik membuat seseorang berusaha berpindah kedudukan sosial.
➡️ Contoh: Petani yang bekerja keras dan akhirnya membuka toko pertanian sendiri.
c. Perubahan struktur sosial dan ekonomi
Kemajuan teknologi, industri, dan ekonomi membuka peluang baru.
➡️ Contoh: Tukang pos beralih menjadi kurir jasa online.
d. Kondisi politik
Perubahan kepemimpinan dapat membuka peluang bagi individu untuk naik jabatan.
➡️ Contoh: ASN dipromosikan menjadi pejabat setelah reformasi birokrasi.
e. Perkawinan
Perkawinan bisa mengubah status sosial seseorang.
➡️ Contoh: Perempuan biasa menikah dengan pengusaha kaya.
🔝 3. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
a. Mobilitas Vertikal
Adalah perpindahan status sosial naik atau turun.
- 
Vertikal Naik (Social Climbing)
Terjadi jika seseorang mengalami peningkatan kedudukan sosial.
➡️ Contoh:- 
Guru menjadi kepala sekolah.
 - 
Pegawai menjadi manajer.
 
 - 
 - 
Vertikal Turun (Social Sinking)
Terjadi jika seseorang mengalami penurunan status sosial.
➡️ Contoh:- 
Pejabat terkena kasus korupsi dan dipenjara.
 - 
Pengusaha bangkrut menjadi pengangguran.
 
 - 
 
b. Mobilitas Horizontal
Adalah perpindahan dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang sejajar, tanpa mengubah derajat sosial.
➡️ Contoh:
- 
Guru SMP pindah menjadi guru SMA mengajar mata pelajaran yang sama
 - 
Polisi berpindah tugas dari Cepu ke Blora.
 
🛤️ 4. Saluran Mobilitas Sosial (Social Mobility Channels)
Saluran mobilitas sosial adalah jalur atau lembaga yang memudahkan seseorang berpindah status sosial.
Berikut beberapa salurannya:
- 
Pendidikan
Pendidikan membuka peluang seseorang memperoleh pekerjaan dan kedudukan lebih tinggi.
➡️ Contoh: Anak tukang becak yang kuliah jadi dokter. - 
Pekerjaan
Pekerjaan memberi kesempatan untuk naik jabatan dan memperbaiki status ekonomi.
➡️ Contoh: Pegawai naik pangkat menjadi manajer. - 
Organisasi atau politik
Aktif di organisasi sosial atau politik bisa menaikkan status sosial.
➡️ Contoh: Aktivis masyarakat menjadi anggota DPR. - 
Perkawinan
Menikah dengan pasangan dari status sosial lebih tinggi.
➡️ Contoh: Petani menikah dengan anak pejabat. - 
Militer atau birokrasi
Jabatan di militer dan birokrasi memberi peluang untuk naik pangkat.
➡️ Contoh: Tentara berpangkat rendah menjadi perwira tinggi. 
⚖️ 5. Dampak Mobilitas Sosial
🔹 Dampak Positif:
- 
Mendorong semangat kerja dan prestasi.
Seseorang termotivasi untuk meningkatkan kemampuan diri. - 
Menumbuhkan dinamika sosial.
Masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap perubahan. - 
Mempercepat pembangunan.
Banyak orang berusaha memperbaiki kehidupan ekonomi dan pendidikan. - 
Meningkatkan integrasi sosial.
Mobilitas memungkinkan interaksi lintas golongan. 
🔹 Dampak Negatif:
- 
Terjadinya konflik sosial.
Karena persaingan untuk mencapai status tinggi. - 
Kecemburuan sosial.
Muncul iri hati antara kelompok yang naik dan yang tidak. - 
Disorganisasi sosial.
Pergeseran peran sosial yang terlalu cepat menyebabkan ketidakseimbangan. - 
Tingginya mobilitas membuat masyarakat tidak stabil.
Banyak orang berpindah pekerjaan atau tempat tinggal tanpa komitmen sosial kuat. Cepu, 4 November 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar