Beberapa hari yang lalu, siswa
kelas 7H mendapatkan tugas wawancara dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tugas ini mengharuskan mereka mencari narasumber untuk diwawancarai sesuai dengan
tema yang telah ditentukan. Narasumber dari satu guru dan Kepala Sekolah. Di
antara mereka, ada beberapa siswa yang meminta izin untuk mewawancarai saya.
Saya menerima tawaran tersebut dengan syarat bahwa wawancara tidak mengganggu
jam pembelajaran saya. Saya memberi mereka waktu yaitu saat jam kosong, saat
sebelum masuk kelas, saat jam istirahat atau setelah jam pulang sekolah.
Sesuai dengan kesepakatan, mereka
menemui saya pada waktu yang telah ditentukan. Satu kelompok sudah menemui dan
minta ijin wawancara beberapa hari yang lalu. Ternyata, tidak satu kelompok ada
tambahan dua kelompok yang akan melakukan wawancara. Masing-masing kelompok
telah memilih topik yang berbeda. Kelompok pertama memilih tema "Sarapan
Pagi yang Dilaksanakan Hari Senin," kelompok kedua membahas "Senam
Anak Hebat," dan kelompok ketiga membahas "Bahaya Narkoba." Saya
merasa bahwa semua tema yang mereka pilih sangat menarik dan bermanfaat untuk
dipelajari lebih dalam.
Saya memperhatikan bahwa setiap
kelompok telah menyiapkan materi dan daftar pertanyaan dengan baik. Mereka
tampak antusias dan penuh semangat dalam menjalankan tugas ini. Saya melihat
mereka bekerja dengan sistematis. Ada yang bertugas sebagai penanya dan ada
yang mencatat jawaban di buku. Cara mereka bertanya pun cukup baik, mereka
bergantian berbicara sehingga tercipta suasana wawancara yang interaktif dan
dinamis. Saya juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan
pertanyaan berdasarkan jawaban yang saya berikan agar wawancara lebih mendalam.
Kelompok pertama, yang membahas
tentang "Sarapan Pagi yang Dilaksanakan Hari Senin," bertanya tentang
pentingnya sarapan sebelum belajar, manfaat yang didapat, serta contoh menu
sarapan sehat. Saya menjelaskan bahwa sarapan sangat penting untuk menjaga
energi dan konsentrasi saat belajar. Saya juga berbagi pengalaman mengenai
kebiasaan sarapan di lingkungan sekolah dan bagaimana siswa bisa membiasakan
diri untuk selalu sarapan sebelum beraktivitas.
Kelompok kedua membahas tentang
"Senam Anak Hebat." Mereka bertanya mengenai tujuan diadakannya
senam, manfaatnya bagi kesehatan siswa, serta bagaimana senam dapat
meningkatkan semangat belajar. Saya menjelaskan bahwa senam di sekolah
bertujuan untuk meningkatkan kebugaran tubuh, melatih koordinasi gerak dan
membangun kebiasaan hidup sehat. Saya menekankan bahwa senam juga bisa menjadi
ajang untuk meningkatkan kebersamaan dan keceriaan di sekolah.
Kelompok ketiga membahas
"Bahaya Narkoba." Mereka mengajukan pertanyaan mengenai dampak
narkoba terhadap kesehatan, bagaimana cara mencegah penyalahgunaan narkoba di
kalangan remaja, serta peran keluarga dan sekolah dalam memberikan edukasi tentang
bahaya narkoba. Saya menjelaskan bahwa narkoba memiliki dampak yang sangat
berbahaya bagi fisik, mental, dan masa depan seseorang. Saya juga menekankan
pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam memberikan pemahaman kepada
anak-anak sejak dini agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
Selama wawancara berlangsung saya
merasa bangga dengan cara mereka bekerja. Mereka mampu membangun suasana yang
serius namun tetap santai. Mereka juga menunjukkan kerja sama yang baik dalam
kelompoknya. Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana mereka meminta
bantuan kelompok lain untuk mendokumentasikan wawancara. Mereka ingin
memastikan bahwa semua anggota kelompok memiliki bukti dokumentasi sebagai
pelengkap tugas. Saya melihat mereka berfoto bersama setelah sesi wawancara
selesai, sebagai bagian dari laporan yang akan mereka serahkan kepada guru.
Saya merasa senang bisa berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan mereka. Kegiatan ini tidak hanya memberikan
mereka kesempatan untuk belajar teknik wawancara. Mereka melatih keterampilan
komunikasi dan kerja sama tim. Saya berharap pengalaman ini memberikan mereka
pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya wawancara sebagai salah satu
metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Saya menyempatkan diri untuk
memberi mereka beberapa masukan. Saya menyarankan mereka untuk selalu melakukan
persiapan yang matang sebelum melakukan wawancara, termasuk memahami lebih
dalam topik yang akan dibahas. Saya juga mengingatkan mereka untuk selalu
mencatat poin-poin penting agar tidak ada informasi yang terlewat.
Kegiatan ini menjadi pengalaman
yang berkesan bagi saya. Saya melihat bagaimana mereka tumbuh dalam hal
keberanian berbicara dan bekerja dalam kelompok. Saya berharap tugas ini tidak
hanya menjadi sekadar kewajiban akademik tetapi juga menjadi pengalaman belajar
yang menyenangkan dan bermanfaat bagi mereka. Semoga bermanfaat.
Cepu, 22 Februari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar