Minggu, 22 Desember 2024

Heboh Tentang Piket Liburan

Karya: Gutamining Saida

Suasana di ruang guru terasa sangat hidup. Menjelang akhir tahun, seluruh guru sibuk.  Bukan hanya dengan tugas persiapan pembagian rapor. Namun juga dengan persiapan jadwal piket selama liburan. Ruang guru dipenuhi suara percakapan, tawa, dan sesekali protes ringan ketika nama seseorang terselip dalam daftar piket yang telah diisi teman lainnya.

Waka Kurikulum Bu Cicik, membagikan chat berisi kolom jadwal piket. Bapak ibu guru diharapkan memilih hari sesuai yang diinginkan. Dengan senyum lebar, ia berdiri di depan ruangan berkata, "Baik, teman-teman, seperti yang sudah kita bahas, setiap guru harus mengambil hari piket selama liburan sekolah. Harap pilih sesuai jadwal yang tersedia."

Begitu chats masuk di grup dinas, suasana menjadi semakin heboh. Guru-guru langsung menulis nama mencatat hari yang mereka inginkan. Beberapa bahkan saling berebut untuk mengisi terlebih dahulu.

"Hari Senin kosong, aku ambil Senin!" kata bu Suryani dengan semangat sambil menulis namanya.

"Eh, tunggu dulu, aku juga mau Senin," timpal Bu Endang, mencoba menyelipkan namanya.

"Bu Endang, jangan curang dong, saya sudah duluan!" balas bu Suryani sambil tertawa kecil. Keduanya akhirnya berdiskusi, mencari solusi yang adil.

Namun, masalah tidak berhenti di situ. Beberapa guru menyadari bahwa nama mereka yang sudah ditulis di daftar, entah bagaimana, tiba-tiba hilang atau tertimpa nama lain. "Lho, kok namaku nggak ada? Padahal tadi sudah aku tulis," protes bu Suryani dengan nada bingung.

"Iya, namaku juga hilang," sahut Richa, menambah kericuhan.

Melihat suasana yang semakin tidak terkendali, Bu Cicik mencoba menenangkan. "Baik teman-teman, mari kitacari solusi. Saya paham semua ingin memilih hari yang nyaman, tapi kita harus punya sistem yang lebih rapi," katanya sambil mengangkat tangannya agar semua perhatian tertuju padanya.

Pak Angga guruIPA, mengajukan ide. "Bagaimana kalau kita pindah ke sistem digital saja? Kita gunakan Google Spreadsheet. Semua bisa mengisi secara online, jadi lebih transparan dan tidak ada yang terselip."

Saran itu langsung mendapat sambutan positif. "Wah, itu ide bagus, pak Angga," katabu Suryani. "Setidaknya, kalau digital, semua bisa terlihat jelas siapa yang sudah mengisi."

Pak Angga segera membuka laptopnya dan mulai membuat Google Spreadsheet yang sederhana namun efektif. Ia menambahkan kolom untuk nama, tanggal piket, dan catatan tambahan. Setelah selesai, ia membagikan tautan spreadsheet tersebut melalui grup dinas guru.

"Nah, teman-teman, tautan sudah saya kirim. Silakan isi jadwal masing-masing di sana. Ingat, siapa cepat dia dapat," kata pak Angga sambil tersenyum.

Guru-guru langsung membuka tautan itu di ponsel mereka. Suasana ruang guru yang sebelumnya gaduh mulai berubah menjadi lebih tenang, meski sesekali terdengar komentar-komentar ringan.

"Wah, ternyata hari Jumat sudah penuh," gumam pak Bambang sambil mencari hari lain yang masih kosong.

"Pak Edi, jangan lupa isi hari yang benar, jangan main asal klik," canda Bu Rini sambil tertawa.

Beberapa guru yang kurang familiar dengan teknologi meminta bantuan. "Pak Angga, tolong ajari saya cara mengisi ini," pinta bu Suryani, guru senior yang masih agak kaku dengan penggunaan spreadsheet.

Dengan sabar, pak Angga membantu bu Suryani dan beberapa guru lainnya. Dalam waktu kurang dari satu jam, semua guru berhasil mengisi jadwal piket mereka tanpa ada lagi nama yang hilang atau tertimpa. Spreadsheet itu juga otomatis tersimpan dan bisa diakses kapan saja, sehingga semua guru merasa lebih nyaman.

Setelah semua selesai, Bu Cicik memberikan apresiasi kepada seluruh guru. "Terima kasih, teman-teman. Saya senang akhirnya kita bisa menyelesaikan ini dengan cara yang lebih praktis dan rapi. Semoga jadwal piket ini berjalan lancar."

Ruang guru kembali dipenuhi tawa dan obrolan ringan. Beberapa guru saling mengingatkan untuk mematuhi jadwal yang telah mereka pilih. Pak Angga pun mendapatkan banyak pujian atas idenya yang cemerlang. "Pak Angga, kamu memang penyelamat kami," kata Pak Edi sambil tertawa.

Suasana ruang guru berubah menjadi lebih santai. Meski masih sibuk dengan pekerjaan akhir semester. Semua merasa lega karena masalah jadwal piket sudah terselesaikan dengan baik. Kehebohan pagi itu menjadi kenangan manis yang akan mereka ingat saat menyambut liburan akhir tahun yang semakin dekat. Selamat menikmati libur akhir semester. Siap menyongsong semester genap dengan semangat.

Cepu, 23 Desember 2024

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar