Suasana di ruang guru terasa
sangat hidup. Menjelang akhir tahun, seluruh guru sibuk. Bukan hanya dengan tugas persiapan pembagian rapor.
Namun juga dengan persiapan jadwal piket selama liburan. Ruang guru dipenuhi
suara percakapan, tawa, dan sesekali protes ringan ketika nama seseorang
terselip dalam daftar piket yang telah diisi teman lainnya.
Waka Kurikulum Bu Cicik, membagikan
chat berisi kolom jadwal piket. Bapak ibu guru diharapkan memilih hari sesuai
yang diinginkan. Dengan senyum lebar, ia berdiri di depan ruangan berkata,
"Baik, teman-teman, seperti yang sudah kita bahas, setiap guru harus
mengambil hari piket selama liburan sekolah. Harap pilih sesuai jadwal yang
tersedia."
Begitu chats masuk di grup dinas,
suasana menjadi semakin heboh. Guru-guru langsung menulis nama mencatat hari
yang mereka inginkan. Beberapa bahkan saling berebut untuk mengisi terlebih
dahulu.
"Hari Senin kosong, aku
ambil Senin!" kata bu Suryani dengan semangat sambil menulis namanya.
"Eh, tunggu dulu, aku juga
mau Senin," timpal Bu Endang, mencoba menyelipkan namanya.
"Bu Endang, jangan curang
dong, saya sudah duluan!" balas bu Suryani sambil tertawa kecil. Keduanya
akhirnya berdiskusi, mencari solusi yang adil.
Namun, masalah tidak berhenti di
situ. Beberapa guru menyadari bahwa nama mereka yang sudah ditulis di daftar,
entah bagaimana, tiba-tiba hilang atau tertimpa nama lain. "Lho, kok
namaku nggak ada? Padahal tadi sudah aku tulis," protes bu Suryani dengan
nada bingung.
"Iya, namaku juga
hilang," sahut Richa, menambah kericuhan.
Melihat suasana yang semakin
tidak terkendali, Bu Cicik mencoba menenangkan. "Baik teman-teman, mari
kitacari solusi. Saya paham semua ingin memilih hari yang nyaman, tapi kita
harus punya sistem yang lebih rapi," katanya sambil mengangkat tangannya
agar semua perhatian tertuju padanya.
Pak Angga guruIPA, mengajukan
ide. "Bagaimana kalau kita pindah ke sistem digital saja? Kita gunakan
Google Spreadsheet. Semua bisa mengisi secara online, jadi lebih transparan dan
tidak ada yang terselip."
Saran itu langsung mendapat
sambutan positif. "Wah, itu ide bagus, pak Angga," katabu Suryani.
"Setidaknya, kalau digital, semua bisa terlihat jelas siapa yang sudah
mengisi."
Pak Angga segera membuka
laptopnya dan mulai membuat Google Spreadsheet yang sederhana namun efektif. Ia
menambahkan kolom untuk nama, tanggal piket, dan catatan tambahan. Setelah
selesai, ia membagikan tautan spreadsheet tersebut melalui grup dinas guru.
"Nah, teman-teman, tautan
sudah saya kirim. Silakan isi jadwal masing-masing di sana. Ingat, siapa cepat
dia dapat," kata pak Angga sambil tersenyum.
Guru-guru langsung membuka tautan
itu di ponsel mereka. Suasana ruang guru yang sebelumnya gaduh mulai berubah
menjadi lebih tenang, meski sesekali terdengar komentar-komentar ringan.
"Wah, ternyata hari Jumat
sudah penuh," gumam pak Bambang sambil mencari hari lain yang masih
kosong.
"Pak Edi, jangan lupa isi
hari yang benar, jangan main asal klik," canda Bu Rini sambil tertawa.
Beberapa guru yang kurang
familiar dengan teknologi meminta bantuan. "Pak Angga, tolong ajari saya
cara mengisi ini," pinta bu Suryani, guru senior yang masih agak kaku
dengan penggunaan spreadsheet.
Dengan sabar, pak Angga membantu bu
Suryani dan beberapa guru lainnya. Dalam waktu kurang dari satu jam, semua guru
berhasil mengisi jadwal piket mereka tanpa ada lagi nama yang hilang atau
tertimpa. Spreadsheet itu juga otomatis tersimpan dan bisa diakses kapan saja,
sehingga semua guru merasa lebih nyaman.
Setelah semua selesai, Bu Cicik memberikan
apresiasi kepada seluruh guru. "Terima kasih, teman-teman. Saya senang
akhirnya kita bisa menyelesaikan ini dengan cara yang lebih praktis dan rapi.
Semoga jadwal piket ini berjalan lancar."
Ruang guru kembali dipenuhi tawa
dan obrolan ringan. Beberapa guru saling mengingatkan untuk mematuhi jadwal
yang telah mereka pilih. Pak Angga pun mendapatkan banyak pujian atas idenya
yang cemerlang. "Pak Angga, kamu memang penyelamat kami," kata Pak Edi
sambil tertawa.
Suasana ruang guru berubah
menjadi lebih santai. Meski masih sibuk dengan pekerjaan akhir semester. Semua
merasa lega karena masalah jadwal piket sudah terselesaikan dengan baik.
Kehebohan pagi itu menjadi kenangan manis yang akan mereka ingat saat menyambut
liburan akhir tahun yang semakin dekat. Selamat menikmati libur akhir semester.
Siap menyongsong semester genap dengan semangat.
Cepu, 23 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar