Suatu hari di kelas 9B, saya
memberi tantangan kepada siswa-siswa untuk membuat deskripsi singkat tentang
dua kata: uang dan bank. Suasana kelas langsung berubah menjadi
penuh semangat ketika saya menjelaskan tugasnya. Uang bagi mereka adalah
sesuatu yang penting dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mereka mengenal
uang untuk alat tukar, alat membayar barang, makanan, minuman di sekolah.
"Baik, siapa yang berani menerima
tantangan ini?" tanya saya sambil tersenyum. Beberapa siswa langsung
mengangkat tangan mereka dengan antusias. Talitha, seorang siswi yang biasanya
tenang, kali ini tampak sangat bersemangat. "Saya, Bu! Saya mau
coba!" serunya. “Oke, tidak hanya Talitha saja, tapi semua harus membuat.”ujarku pada
mereka.
Saya pun memberikan kesempatan kepada
mereka. Dengan percaya diri, ia menarikan pulpennya dengan semangat di atas buku tulisnya bahkan tidak bisa
diganggu. Di buku tulis dia mulai mencurahkan segala isi pikirannya. Teman-temannya
juga membuat tulisan dengan seksama serta teliti. Saya mondar mandir melihat
tulisan mereka satu demi satu.
Giliran berikutnya adalah Meme,
siswa yang selalu punya ide kreatif. Ia dengan penuh keyakinan, sambil membuat sesekali
noleh ke teman sebelahnya bernama Indah. Ia tidak ingin terkalahkan. Semua
berlomba untuk mendapatkan tulisan terbaiknya. “Buat PR saja bu!” seru Dafian
yang duduk di kursi belakang. “Tidak.”jawabku singkat
Setelah beberapa saat berlalu siswa
lain nampak semangat tidak mau dikalahkan. Saya bangga melihat mereka tetap
semangat mengikuti tantangan saya kali ini. Suasana kelas semakin hidup. Mereka
saling memberikan dukungan. Kelas 9B hari itu dipenuhi dengan semangat belajar.
Saya bangga melihat bagaimana mereka mampu berpikir kreatif dan antusias saat
diberikan tantangan. Tantangan yang sederhana ini ternyata mampu membangkitkan
semangat serta memperkaya pemahaman mereka tentang konsep keuangan.
Saat siswa sibuk mengerjakan
tugas tentang uang dan bank, suasana kelas penuh konsentrasi. Beberapa siswa
masih menulis dengan cepat, sementara yang lain terlihat berpikir keras,
mencoba menyelesaikan soal yang tersisa. Namun, tiba-tiba bel pergantian jam
berbunyi. Suara bel itu langsung disambut dengan sorak gembira,
"Hore!" dari sebagian besar siswa terutama laki-laki yang duduk di
bagian belakang. Mereka meletakkan pulpen dengan lega, meskipun beberapa dari
mereka belum selesai sepenuhnya. Ada yang tertawa, saling berbisik, dan
berkemas dengan cepat, seolah-olah bel itu adalah tanda kebebasan. Meski tugas
belum tuntas, kegembiraan untuk beristirahat jelas terlihat di wajah mereka.
Dari belakang mereka mengumpulkan hasil tulisannya menuju ke meja guru. Tetap
semangat mengejar mimpi-mimpi masa depan kalian. Selamat berjuang. Sampai
berjumpa pada jam IPS akan datang. Semoga bermanfaat.
Cepu, 18 September 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar