Rabu, 30 Agustus 2023

MAU TAHU TENTANG USAHA PENERBITAN BUKU?


Resume                             : 29 tanggal 30 Agustus 2023

Tema                                 : Usaha penerbitan Buku

Moderator                         : Dina Dwi Septiyani, S. Pd, M.Pd

Narasumber                       : Mukminin, M.Pd

 Alhamdulillah, malam ini saya bisa dipertemukan kembali dengan kelas KBMN angkatan 29. Malam ini dengan semangat untuk menimba ilmu dengan pakar-pakar literasi nusantara. Narasumber malam ini adalah bapak Mukminin yg lebih akrab dipanggail Caik Inin. Beliau guru dari SMP I Kedungpring Lamongan Jatim. Tepatnya arah selatan 10 KM dari kota wingko Babat. Cak Inin alumni gel.8 belajar menulis PGRI tepatnya bulan Maret 2019. Asuhan Founder Bp. Wijaya Kusumah. Bersama Mayor Nani, Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Aam Nurhasanah, Bapak Suharto (Cing Ato), Bp Yulius Payendean, dan banyak lagi. Alhamdulilah gel.8 banyak yg menjadi nara sumber. Beliau belajar menulis di USIA 55 TAHUN.

https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html di alamat link ini, bisa diketahui bahwa karya dari Cak Inin.

Beliau bercerita lebih dahulu asal mula saya mendirikan Penerbit Buku KAMLIA PRESS

Beliau setelah mengikuti pelatihan degan menyelesaikan 30 kali pertemuan sehingga resume diedit kemudian disusun dan membuat cover selanjutnya dishare di angkatan 8 dan grup lain. Dari situlah ada teman minta bukunya diterbitkan beliau. Tantangan tanpa diambil akan hilang. Akhirnya saya ke teman yang memiliki percetakan dan ditawari untuk membuat penerbitan dan beliau setuju. Dan merupakan tantangan 9 sept 2019 saya resmi membuat percetakan yang bernama KAMILA PRESS.

Dua orang,  ibu Rosita dari Bengkulu dan Nur Rohman dari Jawa Barat menjadi cikal bakal adanya penerbit beliau. Tanggal 31 agustus 2021, beliau mengurus ijin CV dan lolos ijinnya.

Sept 2019-2022 berjalan lancar. Ketika Sept minggu ke 2 tahun 2022 percetaan beliau sempat berhenti karena ada beberapa kasus. Dan terjadi krisis ijin ISBN karena membludaknya minta nomor ISBN. Akhirnya terjadi selesksi buku. Beberapa kasus antara lain hanya mencetak 5 buku, bukunya hanya kegiatan biasa di sekolah2 jadi semua itu tidak bisa di ISBN kan, Penerbit tidak setor buku ke perpusnas bagian penerimaan buku.

Aturan barumulai .Sept 22 – awal Okt 2022 penerbit tidak semua mendapat ISBN tetapi disuruh membeli WEB BERBAYAR. Nov 2022 mulai lancar dan terbit kembali sampai saat ini.

Hanya buku solo yang bisa di ISBN kan, buku antologi, nubar. Literasi sekolah tidak bisa di ISBN kan

SYARAT  ISBN:

1.       pengajuan dari penerbit harus ada web berbayar

2.       Judul buku, sinopsis, keaslian karya bermetrerai

3.       Surat pernyataan penerbit

4.       Naskah berupa PDF dengan begroud ada tulisan

5.       Barulah keluar nomor ISBN

 INI SYARAT-SYARAT MENGAJUKAN NO. BUKU BER-ISBN:

1. Penerbit harus mempunyai Link berbayar

2. Buku yang.diajukan no. ISBN harus dikirim lengkap ke Web penerbit lalu linknya dikirim ke petugas ISBN Perpusnas :

a. Cover buku

b. Halaman awal buku

c. Isi buku (sinopsis yang di cover belakang)

d. Permohonan buku ISBN harus mengirim

Surat Pernyataan Keaslian Karya bermaterei 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab penerbit dg stempel peberbit

e.Naskah buku yang sudah dilayout bentuk PDF lengkap atau utuh (Judul, Penulis dan  peberbit).

3. Buku yang tidak mendapat  ISBN antara lain:

a. Buku Antologi dari 4 penulis.

b. Buku antologi tentang literasi sekolah, kegiatan kelopak literasi ( Grup antilogi Kelompok penulis), laporan guru penggera tidak bisa di-ISBNkan.

c. Skripsi, Tesis, Disertasi, hasil penelitian (Best Practise), tidak bisa di-ISBNkan

 Penerbit buku ada 2 yaitu Peberbit Mayor dan Penerbit Indie (Independen)

Apa perbedaanya?

1.  JUMLAH CETAKAN DI PENERBIT MAYOR.

# PENERBIT MAYOR  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#PENERBIT INDIE : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

 2.  PEMILIHAN NASKAH YANG DITERBITKAN

# Penerbit mayor :

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

 3.  PROFESIONALITAS

# Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

 4.  WAKTU PENERBITAN

# Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

 5.  ROYALTI

# Penerbit mayor :

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie :

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. BIAYA PENERBITAN

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti ya

# Penerbit indie :

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

 

Tibalah sesi tanya jawab peserta dengan narasumber.

Pertanyaan nomor  satu

Assalamu'alaikum wr.wb. Samsul Huda Tapin Klsel

Izin bertanya Bapak apakah untuk menerbitkan tulisan kita menjadi buku apakah pembuatan cover, editing dll dari penerbit atau bagian apa yg menjadi tugas penulis? Mohon pencerahannya

Jawab :

Sebelum naskah dikirim, penulis harus edit tulisan. Kemudian dalam bentuk word dikirim . Cover bisa membuat sendiri atau dibuatkan penerbit.

Pertanyaan nomor dua

Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, nama sy Darti Isyanti dari Jakarta Utara. Izin bertanya bu... Sy saat ini mengajar kelas 2 SD, dapatkah sy membuat buku antologi yg di buat oleh peserta didik kelas 2 dengan penuh gambar. Terima kasih

Jawab

Waalaikum slm ww, Terima kasih ibu Darti. Bisa bu. Buku yang baik sebenarnya adalah buku yang ada gambarnya sebagai ilustrasi yg mendukung tulisan itu.  Bisa berupa foto atau gambar ilustrasi.

Pertanyaan nomor tiga

Assalamualaikum warohmatullahi, izin bertanya, Saya bu Aripa dari Muaro Jambi

yang lama itu kan adalah mengedit tulisan, ada langkah cepat tidak ya?

Jawab

Naskah yang sudah dibuat, diurut kemudian per bab dibaca ulang nanti akan banyak ditemukan kekurangan, kurang huruf, ada huruf yang seharusnya besar atau sebaliknya. Waktu mengedit harus tenang dan luang. Selesai dibaca lagi kirim ke teman atau ke editor.

 GAMBAR DIBAWAH INI CONTOH KASUS USULAN ISBN







 

Akhirnya selesailah pertemuan malam ini, tetap semangat untuk berkarya bapak ibu. Menurut narasumber TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK MENULIS. MULAILAH DARI SEKARANG. SALAM LITERASI.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar