Rabu, 13 Maret 2024

Merawat Keutuhan Bangsa dan Negaraku



Wawasan Nusantara terdiri dari kata wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari bahasa Jawa, yaitu wawas yang berarti pandangan. Nusantara terdiri dari dua kata, yaitu nusa dan antara. Nusa dalam bahasa.Sanskerta berarti pulau atau kepulauan. Nusa juga diambil dari bahasa Latin yaitu nesos yang berarti semenanjung atau kepulauan. Antara dalam bahasa Sanskerta berarti laut, seberang, atau luar.Bahasa Latin menyebutnya sebagai in dan terra yang berarti antara atau berada dalam satu kelompok yang sama. Dalam bahasa Inggris, konsep tersebut sama dengan inter yang artinya antar (antara) atau hubungan (relasi). Berdasarkan uraian tersebut, nusa dan antara kemudian digabungkan menjadi nusantara yang memiliki arti pulau-pulau atau kepulauan yang berada di antara laut atau pulau-pulau yang terhubung oleh lautan.

Wawasan Nusantara berarti pandangan dari bangsa- bangsa yang terhubung oleh lautan atau pandangan dari bangsa-bangsa yang berada di antara pulau-pulau yang terhubung oleh lautan.

Tujuan wawasan Nusantara adalah terwujudnya persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Konsep persatuanbangsa sangat penting untuk dipahami karena bangsa ini terdiri dari beragam agama, suku, ras, budaya, dan adat istiadat. Konsep kesatuan wilayah juga tidak kalah pentingnya. Negeri ini terdiri dari gugusan pulau-pulau yang tersebar di lautan. Dengan pandangan kesatuan wilayah, pulau-pulau yang tersebar tersebut dilihat sebagai satu kesatuan wilayah yang dihubungkan oleh lautan.

Bangsa Indonesia sebagai sebuah persatuan yang mendiami ribuan pulau, membentuk cara hidup masingmasing yang berbeda antara satu dengan lainnya. Keunikan Indonesia sebagai persatuan bangsa adalahsebagai berikut:

a. Memiliki keragaman suku bangsa, yakni 1.340 suku.

b. Memiliki jumlah penduduk 270,20 juta jiwa.

c. Memiliki keragaman agama, ras, budaya, adat istiadat sebagai konsekuensi dari keragaman suku bangsa. Informasi tersebut menandakan bahwa bangsa dan negara Indonesia memiliki kekayaan yang tidak ternilai harganya.


Keberagaman Gender dalam Masyarakat

                                 


Mengenal tokoh-tokoh wanita masa lalu yang telah berjuang untuk bangsa dan negara. Khususnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan bagi perempuan. 

Keberagaman gender dalam masyarakat mengacu pada variasi identitas, peran dan ekspresi . Dalam beberapa budaya konsep gender dapat memiliki penafsiran yang sangat berbeda dan masyarakat dapat memiliki norma, nilai dan kepercayaan yang beragam terkait dengan gender.

Mari kita simak dan kenali beliau pahlawan wanita yang sudah berjuang bagi bangsa dan negara.

                                       


Hajjah Rangkayo Rasuna Said (H.R. Rasuna Said) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang telah menerima penghargaan sebagai pahlawan nasional Indonesia dari pemerintah. Ia merupakan pejuang yang dengan gigih memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, sama seperti perjuangan yang dilakukan oleh Ibu Kartini. HR Rasuna Said dikenal sebagai sosok yang berkemauan keras dan memiliki pengetahuan yang luas.

 



Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang pada tanggal 17 September 1904 pada usia yang masih muda yaitu 25 tahun. Nama lainnya biasa disebut dengan Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari tanah Jawa ini dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi






Maria Josephine Catherine Maramis (lahir di Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872 - meninggal di Maumbi, Kalawat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, 22 April 1924 pada umur 51 tahun), atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis, adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita di Indonesia pada permulaan abad ke-20







Nyi Ageng Serang terlahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi. Nyi Ageng Serang merupakan putri dari Pangeran Natapraja, seorang penguasa daerah Serang, Jawa Tengah yang juga merupakan Panglima Perang Sultan Hamengkeu Buwono I.?Nyi Ageng juga merupakan salah satu keturunan dari Sunan Kalijaga. Selain itu, ia juga mempunyai seorang cucu yang kelak akan menjadi seorang pahlawan, yakni R.M. Soewardi Surjaningrat atau Ki Hadjar Dewantara.







Martha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusalaut. 
Martha Christina Tiahahu tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu   seorang putri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam Perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya.

Semoga dapat menginspirasi wanita-wanita Indonesia di era sekarang.